Mami...Janda itu kan Perempuan Sexy...


Cuplikan artikel utama yg jadi favorit di suatu tabloid bertemakan ibu dan anak yg terbit di Jakarta :)

Aku, Alvi, adalah seorang single mom, dan kebetulan juga ikut bergabung dalam suatu milis single parent di internet, dimana sebagian besar para anggotanya tuh para ibu muda umur 25-33 tauan gitu. Nah, kebetulan salah satu temen milisku itu ngerayain ultah anaknya dengan mengundang teman2 milis plus anak masing2, sekalian dalam rangka ga hanya ibu2 nya aja yang saling kenal, tapi anak2nya spy jd akrab.

Kebetulan lagi pas waktu acara ultah tersebut, sebagian besar temen2ku alias para ibu muda (termasuk aku juga seh) memakai baju/atasan tanpa lengan. Dan mungkin karena kebiasaan yang tidak baik yang kadang2 suka lupa kebawa2 di depan anak2 mengenai kebiasaan di milis tuh dimana kita biasa nyebutin diri dengan sebutan "janda A atau janda B" dengan tujuan baik yang nunjukkin neh kalo kita tidak usah malu menyandang status janda.

So, balik lagi ke cerita awal...setelah ultah selesai, kita mampir dulu ke Carrefour untuk beli susu Zahra. Tiba2 lagi ngantri di depan kasir gitu, si Zahra dengan suara yang cukup keras (btw, dia emang biasa berbicara dengan suara keras..mungkin karena ada turunan darah batak dari papanya he..he..) bilang ke ak sambil nunjuk ke arah seorang perempuan muda, "Mami..Mami..tante sexy itu janda kayak Mami...pake baju keliatan ketiaknya".

Waduh malunya aku karena orang2 disekeliling ak pasti denger banget, serba salah dan aku ga berani lirik ke arah perempuan itu...tapi namanya anak2 si Zahra tetep aja ngoceh (tetep dengan suaranya yang keras itu),,,"ya kan Mami, janda itu kan cewek sexy yang bajunya keliatan ketiaknya..kayak mami dan tante itu...janda itu banyak ya Mami"..

Hmmm ....sepanjang perjalanan pulang ak berusaha untuk mencoba memberi pengertian kepada anakku sebisanya aku walopun aku ga yakin 100% apakah zahra udah benar2 mengerti apa belom. Tapi satu pelajaran yang aku ambil selalu jaga ucapan dan tindakan di depan anak2 kita dengan tidak memberikan contoh yang tidak baik dan menghindarkan tontonan/lagu yang kurang baik dan kurang tepat untuk anak2 sehingga anak2 tidak mengenal kata2 seperti sexy dll yang seharusnya belom di dengar oleh anak2 usia balita.