Kau begitu sempurna...di mataku kau begitu indah...
Beberapa waktu yang lalu, gw menerima undangan pernikahan dari salah seorang teman masa kuliah. Dan baru kali ini gw dibuat terkesima oleh suatu undangan perkawinan. Biasanya sih, gw cuman baca sekilas lalu memindahkan informasi-informasi yang penting ke dalam PDA gw, dan beberapa detik kemudian undangan itu pun akan berakhir di tempat sampah. Tapi tidak untuk undangan yang satu ini. Sepertinya undangan ini beruntung dapat menunda beberapa saat sebelum dirinya berakhir di tempat sampah seperti halnya undangan-undangan yang lain. Andaikan undangan ini dapat berbicara, tentunya dia akan berkata dengan bangga mengenai betapa cantiknya dia sehingga dapat membuat si Alvi terkesima. Well undangan, narsis kamu itu salah alamat deh. Terus terang, bukan kecantikan design dari undangan ini yang membuat gw terpana. Melainkan seuntai kalimat indah yang tertera di depan undangan tersebut menggantikan kalimat dari Surah An-Nisa ataupun Kalimat doa Nabi Muhammad kepada Fatimah seperti umumnya tertera pada banyak undangan.
Baris kalimat tersebut mengatakan,” We are just a little weird couple living in a life's also a little weird, and when we find each other little weird compatible, so we fall in mutual weirdness and call it love.”
Hu..hu…romantis banget ya? Tapi ketika gw cerita tentang baris kalimat ini ke beberapa temen, yang ada mereka tidak setuju tuh. Mereka bilang ‘dimana romantisnya’, malah ada yang komen ‘lo duank kali Vie yang bilang ini romantis..urat romantis lo kan udah putus’…hiks..hiks.. wah parah banget ya komentar teman-teman gw ini. Tapi gw jadi penasaran, masak sih mereka tidak bisa melihat apa yang gw lihat pada baris kalimat ini. Hm..iya sih sah-sah aja orang berlainan pandangan dan pendapat…tapi masak cuman pandangan gw yang berbeda sendiri…gw emang aneh kali ya?
Apapun pendapat orang, gw tetap keukeuh kalo baris kalimat ini adalah kalimat pernyataan cinta paling romantis yang pernah gw dapet…eh salah, yang pernah gw baca.
Tidak hanya romantis, tetapi kalimat ini juga tidak ‘gombal’ seperti kebanyakan kalimat cinta lainnya. Dengan kalimat ini, sepertinya temen gw itu beserta pasangannya ingin mengingatkan sekaligus menegaskan tentang konsep ketidaksempurnaan. Seperti kata pepatah terkenal yang mengatakan, “You come to love not by finding the perfect person but by seeing an imperfect person perfectly”, dan kalo gw boleh menambahkan,”..coz we are also not perfect.”
Banyak orang yang mencari pasangan yang sempurna, atau sebaliknya, dengan alasan yang salah satunya untuk saling melengkapi satu sama lain. Sekejap terkesan manis sekali, tapi juga gombal sekali. Sudah menjadi pengetahuan umum kalo tidak ada yang namanya konsep kesempurnaan di dunia ini, termasuk manusia. Yang sempurna itu cuman Tuhan. Nah kalo begitu, apakah mungkin kita dapat mencari seseorang yang sempurna?
Mungkin sempurna disini bukan dalam artian konsep sempurna yang gw tulis diatas kali ya. Mungkin artian kata sempurna disini adalah relative alias sempurna-nya menurut seseorang tertentu yang bisa aja orang lain tidak berpendapat sama. Hm….make sense juga. Tapi bagaimanapun itu, menurut gw sih ga tepat aja. Yang tadinya mungkin bermaksud untuk membuat kalimat supaya lebih dalam maknanya, tapi, sekali lagi, bagi gw menjadi meaningless dan terlalu muluk-muluk.
Nah, kalimat-nya temen gw ini neh yang lebih mengena kepada sasarannya. Lebih membumi dan tidak hiperbola. Intinya mereka menyadari bahwa ketidaksempurnaan inilah yang membuat mereka saling tertarik. Dengan ketidaksempurnaan inilah mereka saling mengisi. Disini mereka juga menunjukkan bahwa cinta itu tidak egois, tidak berat sebelah, dimana cinta itu saling melengkapi satu sama lain.
Coba deh bandingkan dengan kalimat sebelumnya yang mengenai,”banyak orang mencari pasangan yang sempurna untuk dapat melengkapi ketidaksempurnaan dirinya ”….hm…terkesan egois tak? I look at that way. Kalimat ini mengartikan bahwa, misal, kita bermaksud untuk mencari seseorang yang sempurna yang dapat membuat diri kita sempurna. Nah, untuk orang yang sempurna ini, apa dunk yang dapat diberikan oleh kita?
Terus, berarti kita memasang persyaratan dan pagar dunk misalnya, orang-orang yang tidak sempurna ke laut aja deh lo he…he…
Kalo cinta sudah pake persyaratan, ada tuntutan, ada untung-ruginya….apakah maseh bisa disebut itu benar-benar cinta?
Kalimat temen gw itu juga bermakna, walaupun mereka sudah menemukan cinta yang didalamnya kekurangan mereka itu saling menutupi satu sama lain, lantas bukan berarti mereka berdua itu masing-masing telah menjadi manusia baru yang sempurna. Tentu tidak dunk..karena sebagai pribadi, mereka tetap dengan ketidaksempurnaan-nya masing-masing. But the love, the relationship, the affection, the trustworthiness and the faith they both have and combine are amazingly be seen as a fully perfected form of reality. As they learn to tolerate for each other and throwing egos that they’re having. They know that they can trust and rely on each other. She will cover his ‘holes’ and so will he to her. Anyway, that’s what the in love couple supposed to have and do rite?
At last for my 'soon getting married'friend, this statement might suit you,"Two different lives with two kinds of hearts joined together in friendship then united forever in love."
Wish you always live in love and happily ever after.