Sirnanya Cinta
Kenapa cinta yang membawa kebahagiaan pada pasangan menjadi begitu mudah sirna?
Cinta yang demikian cepat pudar dan akhirnya lenyap dimakan waktu, antara lain
adalah cinta yang diawali kata "karena" atau kata "kalau".
Cinta bisa abadi dan penuh toleransi jika sudah melebur dan berubah menjadi
cinta dimulai dengan kata "walau" atau "walaupun".
Contoh cinta yang diawali kata "karena" adalah "Karena kamu
cantik, maka aku mencintaimu! " Kemudian, "Karena kamu seorang
direktur, maka saya mencintaimu! "
Lalu, contoh cinta yang diawali kata "kalau" adalah "Kalau kamu
cinta saya, maka kamu seharusnya
memenuhi kebutuhan saya!"
atau "Kalau kamu cinta saya, maka kamu selalu memperhatikan saya!"
Nah, bandingkan bunyi kalimat cinta yang diawali kata "walau".
"Walaupun hidup kita kekurangan, tetapi saya tetap mencintaimu! "
Begitu juga dengan, "Walau kamu sekarang di-PHK, saya tetap
mencintaimu! " atau "Walau sekarang kulitmu sudah keriput, aku tetap
mencintaimu! "
Banyaknya pasangan yang membekali diri untuk hidup bersama dengan cinta
berawalan "karena" dan "kalau", maka keluhan yang paling
sering
terdengar dalam ruang konsultasi adalah "serumah, tapi terasa
asing" dan "setempat tidur, tapi tidak tertarik lagi".
Cinta "karena" dan cinta "kalau" mudah pudar dan luntur.
Berbeda dengan cinta "walau" yang penuh toleransi, penuh pengertian,
bahkan penuh maaf atas apa yang terjadi pada pasangan kita.
Kita mampu berkata, "Walau kamu menyakiti saya, tetapi saya tetap
menyayangimu. "
Khusus untuk gw, cinta tidak akan mudah sirna bila:
- As long as the person I love has good manner (tidak emosional, sulit untuk dipercaya ataupun difficult to please) maka percayalah niscayanya cintaku kepadanya tidak akan mudah sirna he..he....apalagi kalo seseorang itu punya point of view yang mirip ma point of view-nya Vie, yaitu seseorang yang memandang bahwa suatu hubungan cinta atau komitmen bahkan perkawinan adalah sesuatu yang sangat berharga, that it is a sacred relationship which only works when both people are totally devoted.
- Mungkin karena gw orangnya sangat sangat to the point, maka gw akan sangat menghargai apabila pasanganku pun dapat melakukan hal yang sama. In love, I feel the most alive when things are straight-forward, and I am being told that I am loved.