Anak-anak Broken Home (Part IV-End)
Membantu anak melalui perceraian mungkin menjadi salah satu tugas yang paling sulit yang pernah kita hadapi sebagai orangtua. Berikut ini adalah daftar singkat pengalaman gw yang mungkin dapat membantu saat kita berjalan melalui saat yang sulit ini dengan anak kita.
1. Jujur. Jangan membawa anak kita untuk percaya "ayah/ibu sedang pergi untuk urusan bisnis" atau "semuanya akan menjadi indah". Anak-anak sangat peka. Mereka tahu jika orangtua berusaha menyembunyikan sesuatu, bahkan jika tujuannya adalah untuk menjaga perasaan mereka. Anak-anak membutuhkan jawaban langsung sederhana yang mereka dapat pahami, tanpa menyalahkan atau membuat orang salah atau buruk.
2. Biarkan anak kita tahu ini bukan kesalahan mereka. Semua anak menganggap mereka mungkin bertanggung jawab terhadap perpisahan orangtua mereka. Anak-anak perlu diyakinkan dengan lembut berulang kali selama beberapa tahun pertama bahwa perceraian adalah keputusan orang dewasa yang tak ada hubungannya dengan perilaku mereka.
3. Mendengarkan dengan tenang. Anak-anak memiliki banyak pertanyaan, perasaan, asumsi dan kekhawatiran tentang perceraian. Banyak orang tua merasa sulit untuk hanya duduk diam dan mendengarkan anak-anak mereka berbicara tanpa mencoba menyela. Anak-anak perlu merasa didengarkan dengan penuh kesabaran dan perhatian penuh.
4. Banyak anak menyembunyikan perasaan sedih, sedih, marah atau bingung karena mereka takut mengungkapkan perasaan ini akan mengganggu orang tua mereka. Anak perlu tahu semua perasaan mereka dapat diterima.
5. Biarkan anak kita tahu itu adalah normal bagi mereka untuk ingin orangtua mereka kembali bersama lagi. Kita dapat menjelaskan kepada anak kita bahwa setelah bercerai, sangat tidak mungkin bahwa orang-orang bisa pulang bersama-sama, tetapi keinginan mereka untuk rekonsiliasi adalah sangat normal.
6. Yakinkan anak kita keamanan pribadi. Banyak anak yang khawatir jika orangtua mereka bercerai tidak akan ada cukup makanan atau tempat berteduh atau pakaian bagi mereka. Anak-anak yang hidup dengan ibu tunggal mungkin juga perlu diyakinkan bahwa kita memiliki rencana untuk melindungi mereka jika terjadi kebakaran, "pencuri" atau "hantu".
7. Tanyakan anak kita tentang teman-teman dari mereka yang orangtuanya bercerai. Ini adalah cara yang baik untuk anak kita belajar mengatasi ketakutan dan asumsi negatif tentang perceraian orangtua, dan memberi kita kesempatan untukmenjernihkan segala kesalahpahaman juga sekaligus dapat mengingatkan mereka bahwa anak-anak lain telah melalui apa yang sekarang mereka alami.
8. Jangan menempatkan anak di tengah-tengah atau mencoba untuk membuat mereka berpihak. Anak-anak harus mampu mencintai kedua orang tua. Jika salah satu orangtua mencela dari orangtua yang lain, anak akan mulai menarik diri, menjadi tidak jujur atau tertekan.