Vie bicara tentang relationship:)



Relationship, it is not an easy thing, it was not something that I just have to be with everybody I love or like. This is RELATIONSHIP where love occurs between two people, guy and girl, man and woman. And this is not flirting where I just want to have fun or try to flirts toward people I like without having any strong will to be with them.

Suatu hubungan yang bernuansa cinta memang terkesan romantis dengan hati yang selalu dipenuhi bunga-bunga, tetapi apakah nuansa dan rasa itu akan berlangsung selama-nya? Tentunya tidak mudah, tapi juga bagi sebagian orang, mungkin tidak sulit.
Sebagai seseorang yang pernah mengalami masa remaja, masa-masa pertama kali mengenal rasa cinta tentunya gw aware banget bahwa cinta sangat berperan dalam suatu hubungan. Dengan adanya cinta kita bisa memberikan sepenuh hati rasa percaya, rasa peduli, rasa memiliki bahwa cinta bisa membuat diri kita berani melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak pernah terlintas di benak kita untuk melakukannya, untuk memperjuangkan cinta yang berarti juga memperjuangkan hubungan yang kita punya.
Namun, harap disadari bahwa cinta minimal dengan kadar yang sama harus tumbuh tidak hanya pada satu sisi saja, melainkan harus dari kedua belah pihak. Jika cinta itu timbul hanya dari satu pihak, maka yang ada dari hubungan itu hanyalah keegoisan, perselingkuhan, kesalahpahaman, pertikaian yang tiada henti yang berujung hancurnya suatu hubungan. So, how a relationship can be well grounded and have a strong based if there is no mutual process of to give and to take, to receive and to contribute?
At least, for myself, ada 3 kondisi minimum yang harus dipenuhi untuk mempunyai suatu hubungan yang sehat, yaitu:



1. Komunikasi:

Communication can either make or break any relationship. Most of all the failed relationships are because of a lack of communication. If you read about couples who have remained in love for fifty years, they all say it's because they do things for the other, or compromise, or work through their disagreements. It comes in different forms, but it all boils down to communication. It is a must, in any and every relationship that lasts. Communication is crucial to a healthy relationship, whether you have been dating for a week or married for ten years. No matter how much chemistry there is, if you talk to the person once a month the relationship will almost always fail.
Tanyakan kepada pasangan mengenai pikiran dan perasaannyam dan juga katakanlah pikiran dan perasaan kita, juga selalu berusahalah untuk terlihat saling jujur dan peduli. Luangkan waktu yang berkualitas dengan pasangan, misal pergi makan malam berdua.

2. The right mind-set
This is just as important as communication, maybe even more in a way, for a negative though process will kill your relationship faster than a lack of communication will. But unlike communication, this is purely dependent on how you are thinking, your lover only has much effect on your thought process as you will let them. No matter how much you like someone, if you constantly think the relationship will fail, or your thoughts belong to someone else, the relationship will fail. Simple as that.
A good rule of thumb, is that when one has a reputation of acting a certain way, chances are very likely they will do the same thing to you. Apabila seseorang pernah menyakiti kita di masa lalu, jangan menyabotase hubungan masa depan dengan terus-menerus khawatir bahwa pasangan baru kita akan juga menyakiti kita seperti mantan lakukan. Semua orang adalah unik, tidak ada dua hubungan yang persis sama. Ini sangat normal menjadi sedikit takut, tapi jangan biarkan rasa takut mempengaruhi pikiran rasional kita.



3. Chemistry
Chemistry is what separates best friends from lovers. Best friends always talk with each other nearly every day (good communication) and trust each other (right mind-set). But chemistry is what makes you physically attracted to another, the desire to date them. Without chemistry, the relationship will get boring and dry up.
To help keep good chemistry there are several things you can do:

-Maintain your appearance.
Iya donk, jangan mentang-mentang udah ada unsur kimiawinya so lantas pasangan akan tetap melekat selamanya pada kita. Well, mungkin boleh saja berkeyakinan narsistis seperti itu di masa awal-awal hubungan, akan tetapi lama kelamaan kan pasangan bisa rada-rada ilfil kita yang berpenampilan seenaknya alias tidak sedap dipandang, apalagi kalo disekeliling pasangan terhampar bunga-bunga yang ceria, menarik, dan sedap dipandang mata. Apakah kemudian yang terjadi iman tidak akan tergoda? Apalagi apabila ada pembenaran di depan mata yang seakan-akan bisa menjadi legitimasi iman-nya yang tergoda itu? Bener ga?
Just because you've been dating for awhile or even got married, doesn't give you the right to look like a slob. You don't have to lose weight or bulk up or anything like that if you don't have any desire to. Your lover may like curvy girls, or your partner might not like strong, weight lifting guys that like to be in the gym.

-But still be yourself
Namun, walaupun kamu harus tetap menjaga penampilan kamu lalu jangan juga kamu tiba-tiba terlalu over-well dressed. Apalagi kemudian berpenampilan yang tidak mencerminkan diri kamu. Mungkin saking takut ditinggal ma sang kekasih, lalu kita akan meniru gaya cantik para selebritas. Well, mungkin gaya itu cocok buat mereka, tetapi tidak buat kita. Gaya yang tidak cocok akan membuat diri kita menjadi tidak nyaman menjalaninya, dan rasa ketidaknyamanan ini akan menular loh, sehingga pasangan yang tadi udah terkejut melihat kita dengan membentuk hurup O di mulutnya, akan semakin membuat hurup O itu menggelembung besar seperti balon. Nah, kalo nanti meletus…gawat kan??? He…he…