Pertengkaran Dalam Perkawinan......Ahh Itu Mah Biasa Aja:)



Alviiiiiii....Tolongin dunkkkk.......

Ihhh kenapa seh pake teriak-teriak segala???

Maaffff tapi tolonginnnn dunkkkkk

Hush hush udah ah jangan teriak-teriak gitu, iya mau ditolongin apaan?

Kenapa ya gw ma suami berantem mulu....ribut mulu...pusing kepala gw neh...lo dulu berantem mulu ma mantan suami lo ya? Makanya lo ga tahan lagi terus cerai kan?

Sotoy ahhh, gw malah jarang banget berantem ma suami.

Lah terus kok bisa cerai??

Yeee emangnya kalo mau cerai harus diawali dengan berantem dulu?

Lah biasanya kan emang gitu??

Hm...mungkin kasus gw emang ga biasa kali ya...tapi ga juga ah, malah gw pikir-pikir kalo lo masih berantem berarti masih ada perhatian di situ..masih ada saling peduli

Kok bisa gitu??

Iya dunk, berarti kan setidaknya lo dan suami masih mau 'berkomunikasi' walaupun dengan cara komunikasi yang ga biasa, ya dengan perang mulut itu. Kalau masih 'berkomunikasi' berarti kan masih ada perhatian. Kalau udah ga ada perhatian, ga peduli lagi, boro-boro mau 'berantem', sekedar basa-basi nanyain kabar aja udah ogah kan??

Well, pernah ga mikir seperti yang diriku ini pikir? Umumnya kan orang-orang berpikir bahwa perkawinan yang harmonis itu adalah perkawinan yang tanpa perang mulut, tanpa pertengkaran. Tapi apakah perkawinan yang tanpa pertengkaran, benar-benar berarti perkawinan itu harmonis? Mungkinkah malah berarti sebaliknya, if there is no fighting, it can mean there is actually no "anything" ??

Menurutku, tidak ada perkawinan yang 100% tanpa perang mulut, tanpa berantem. Suatu perkawinan sepasang anak manusia, seberapapun saling jatuh cintanya mereka, wajar sekali apabila kemudian kadang-kadang mereka cekcok satu sama lain sebagai proses penyesuaian. Perkawinan hanyalah salah satu tahapan lain kehidupan yang dinamis nan penuh dengan 'warna-warni' dan 'riak-riak gelombang pasang surutnya'. Jika suatu perkawinan kemudian berjalan statis tanpa pernah sekalipun adanya satu 'warna' maka hal ini lah yang perlu dikhawatirkan.

There are a lot of marriages dying today in silent apathy. Men in particular, but women as well, can mistake routine for satisfaction. If everything is taken care of - the home is neat, the kids are bathed, the bills are being paid, the food is on the table - they believe everything is fine...when under the surface there are a lot of ongoing and unsolved problems. Though, often fighting marriage is also not good either, so What can we do to give our marriage a fighting chance?



Pertama, seberapapun 'hebat' dan 'seringnya' pertengkaran yang terjadi, hendaknya sepasang suami istri tetap ingat pada komitmen perkawinan mereka. Walaupun sama sekali tidak bisa 100% menepiskan kemungkinan terjadinya perceraian dalam suatu perkawinan, namun semua pasangan ketika memadu janji pernikahan pastinya bertekad untuk sekuat tenaga menjaga keutuhan perkawinan sampai maut memisahkan. Therefore, we must set aside all other priorities to make our marriage work. That's what a marriage is.

Kedua, tekad untuk mempertahankan perkawinan akan menyeimbangkan perasaan romantis dengan logika realitas. Marriage life is not a fairy tale, but it is reality, dimana kenyataan hampir tidak selalu sama dengan yang dimimpikan. Inilah titik awal mulai timbulkan satu pertengkaran demi banyak pertengkaran lainnya. Tapi kembali lagi seberapapun banyak dan hebatnya pertengkaran itu, apabila tekad mempertahankan perkawinan masih ada, berarti perasaan dan pikiran pasangan masih sangat penting untuk kita. Maka meskipun hati panas karena bertengkar, kita sebaiknya berusaha untuk selalu 'melihat' melalui 'mata' pasangan dan 'berpikir' melalui 'otak' pasangan. See life like they do
. Hal ini akan bisa membantu kita untuk lebih memahami dan mempermudah untuk menyelesaikan pertengkaran.

Ketiga, know how to make up. Jangan hanya bisa mengawali pertengkaran tapi tidak bisa mengakhirinya. Tentu mengakhiri dalam arti 'in the proper way'. Please, try to make ending each fight with nice statement like "What are some things you need from me than I am currently not providing for you?" atau seperti "What more can I put into our marriage to show you that I am truly committed to our marriage?" Widih...romantis kan?? Dijamin 100% pasangan kita, terutama kaum wanita seperti diriku ini, yang hatinya tadi lagi 'panas sepanas api kompor yang sedang menyala' seketika langsung dingin seperti disemprot alat pemadam kebakaran he..he...Bener kan?:)

So, never be afraid of conflict. As long as husband and wife, are able to solidify their commitment to the marriage and place their spouse ahead of themselves, so there is nothing to worry about to have conflict. Because they know how to engage the conflict in a healthy way.

Dan....biasanya kehidupan pekawinan setelah sukses melalui konflik terasa lebih harmonis loh:)