Akankah Cinderella Berubah Menjadi Ibu Suri?


Lagi asyik kerja di ktr, temen gw ngebuzz di YM dengan kalimat pertanyaan,"Vie maseh kangen dipoto ga? Ada temen gw minta lo buat iklan body lotion neh, tertarik-kah?"

Aku belum menjawab entah akan menerima ataupun menolak tawaran itu. Otakku maseh belum mau memprogram informasi terbaru yang didengar oleh telingaku. Alam bawah sadarku mengarahkan kedua mataku ke cermin kecil yang terpasang pada tembok di sisi kiri meja kerjaku, tepat tegak lurus berjarak tidak jauh dari kursi dimana diriku duduk terdiam dalam hening.

Seperti tersihir dalam pengaruh magis yang terpancar dari cermin, sepasang mataku masih terpaku memandang sesosok wanita dalam cermin yang sepertinya ku kenal. Sangat mirip diriku, hanya sosok itu kira-kira 8 tahun lebih muda dariku.

Seraut wajah bulat hampir tanpa kontur tulang pipi yang dihiasi oleh dua buah tahi lalat pada pipi kanan yang sama tembemnya dengan pasangannya, si pipi kiri. Hidung pesek membelah wajah itu terhenti pada sebentuk bibir mungil nan penuh berwarna kemerahan, walau tanpa diolesi lipstik diatasnya.

Raut wajah wanita yang aku pandang itu dibingkai oleh sepasang alis yang dibentuk rapi menaungi dua bola mata berwarna coklat gelap terlindung aman dalam rangka-nya yang sipit tapi berkelopak lebar.

Dengan rambut ikal buatan diwarnai coklat keemasan menjuntai melewati bahu dari tubuh mungil berbentuk pir dengan kulit berwarna kuning langsat. Aku menilai wanita itu tidak cantik juga tidak bisa dibilang buruk rupa. Tidak ada unsur atau keunikan yang terlihat darinya. Kecantikan biasa yang seketika terasa menjadi luar biasa ketika tanpa terduga satu tawaran untuk menjadi model suatu ikon datang sebagai awal dari beberapa tawaran serupa lainnya.

Wanita itu aku. Aku memandangi diriku sendiri delapan tahun yang lalu pada sosok wanita yang tercermin dalam cermin itu.
Ah, tapi itu aku di masa lalu. Delapan tahun yang lalu. Masa lalu yang hingga kini, bila diingat kembali, keajaibannya masih jelas terasa. Ternyata dongeng upik abu menjadi Cinderella di dunia dongeng dapat juga terjadi di dunia manusia nyata, setidaknya itu yang pernah aku alami.

Akankah keajaiban itu akan terulang kembali saat ini? Saat dimana sang Cinderella telah mempunyai dua orang anak yang telah duduk di sekolah dasar. Jika dulu si upik abu berubah menjadi Cinderella, kali ini akan jadi apakah si Cinderella, Sang Ibu Suri mungkin?

Tapi bukankah aku sekarang juga sudah menjadi ibu suri yang bahagia bagi Dali dan Zahra di dunia nyata?
Ya itu sudah cukup bagiku dan sepertinya aku tidak lagi mempunyai passion untuk menjadi Sang Ibu Suri versi dunia cetak dan layar datar. Biarlah, aku hanya ingin tetap dan untuk selamanya menjadi ibu suri dengan versi yang selama ini dikenal dan dicintai oleh anak2ku dengan nyata.

Hidup adalah pilihan dan ini adalah pilihanku!