Menjelang Usia 33 Tahun
Menjelang usia 33 tahun, gw bahagia ketika maseh bisa bangun pagi karena menyadari Tuhan maseh berkehendak untuk memberikan kesempatan satu hari lagi menikmati hidup yang indah ini dan juga maseh bisa bersujud syukur kepada-Nya atas segala sesuatu yang gw punya dalam hidup yang dianugerahkan oleh-Nya:)
Di usia menjelang 33 tahun as single mom dengan 2 anak, cowok berumur 8 tahun kurang 3 bulan dan gadis kecil berumur 6 tahun lebih 2 bulan,gw bersyukur banget dan bahagia sekali bisa ngebesarin anak2 selama lebih dari 5 tahun ini.
Di usia menjelang 33 tahun ini juga, terdengar lebih banyak komentar yang kira-kira begini neh bunyinya,"Duh...maseh betah men-janda aja ya..udah 5 tahun loh dan kamu juga udah makin tua loh, jangan keasyikan sendirian, jangan egois...ga baik buat kamu dan juga anak2...mereka kan butuh figur seorang ayah, en bla ..bla..sederet bunyi-bunyi komentar lainnya.
Well... for me, To be married again is not 'a should have indicator' of my happiness.
A lot of other things beside getting married also can make me happy as I always sense these feeling of happiness with my job, my close friends, and my family. I also believe to be happy or not depends on my mind. Jika gw pengen merasa bahagia, tinggal gw set-up deh sang otak untuk berpikir tentang hal-hal yang bisa bikin gw bahagia dimana gw bisa tersenyum dan tertawa lepas bersama orang-orang terkasih dan tercinta.
Kalo gw pengen bercucuran air mata, nah gw tinggal mikir2 hal yang berbau sengsara, duka nestapa dan kesedihan deh. Gampang kan ?:)
Juga di usia menjelang 33 tahun, semakin banyak deposit lemak berlebih yang salah posisi dan lokasi sebagai akibat dari metabolisme tubuh yang semakin menurun dengan bertambahnya usia. Plus, gw males banget ma yang namanya olahraga. So, gw telah menduga bahwa akan semakin banyak komentar yang mengatakan,"Ya ampun, makin gemuk aja...coba lo kurusan dikit, pasti banyak yang naksir tuh dan ngajakin lo nikah."
Hm..anyway, sapa seh yang suka dibilang ga laku ? Bukannya ga laku, tapi gw orangnya sangat selektif dalam memilih calon pasangan (untuk kedua kalinya) walopun tubuh gw ditutupi oleh lemak disana sini.
Dan juga gw tidak menutup mata dari kenyataan bahwa maseh banyak wanita yang cantik, berbadan langsing dan pintar tapi juga maseh betah jadi single aja...apakah bisa dibilang mereka ga laku juga? Ataukah mereka juga sama selektifnya dengan gw dalam memilih pasangan?
So, I believe being beautiful with perfect body is not the only factor of "laku atau tidak-nya" seseorang, tapi lebih ditentukan oleh Tuhan yang mengatur jodoh para umatnya. Dan gw tidak bisa mengatur Tuhan, begitupun juga dengan umat manusia lainnya bahkan yang mengaku sebagai sang DUKUN sekalian. The right person will come in the right time and in the right place, correct?:)
Di usia menjelang 33 tahun, gw juga beruntung sekali memiliki pekerjaan yang meskipun bergaji kecil dan cenderung monotn tapi sangat menyenangkan karena memberikan waktu yang fleksibel untuk keperluan sang buah hati, seperti kantor sangat memahami ketika saya harus ijin masuk siang karena harus mengambil rapor anak, atau ketika saya tidak bisa masuk kantor karena menemani anak yang sedang sakit di rumah. Benefit keleluasaan waktu ini yang tidak bisa disamakan dengan uang seberapapun besarnya. Bahkan, dengan kondisi "pengangguran tersamar" di kantor ini...gw masih bisa punya waktu untuk menambah teman di facebook dan bisa berbagi cerita di blog ini yang akhirnya gw mengetahui bahwa gw memang tidak akan pernah merasa sendiri dan kesepian.
Ternyata di balik kenyataan pahit pasti ada hikmah tersendiri yang akan membawa kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri bagi kita, karena arti kebahagiaan itu juga berbeda antara satu manusia dengan manusia lainnya. Akan tetapi, apabila kita senantiasa bersyukur dan ngerasa bahagia, Insya Allah itu akan menular kepada orang2 disekeliling kita.
PS:
Gw menanyakan kepada anak2 gw, arti bahagia buat mereka itu seperti apa seh?
Tebak apa deh yang mereka bilang..
DALI
"Mami, bahagia itu kalo mami sama papa pacaran lagi." :)
ZAHRA
"Dedek bahagia kalo mami tidak kerja sampai malam dan pergi2 lagi, jadi bisa nepok2in pantat dedek." he..he..