Orang tua vs Anak
Apa yang bisa dijawab oleh seorang ibu ketika anaknya bertanya mengapa dia harus mengambil kelas percepatan? Bisakah sang ibu menjawab secara bijaksana dengan mengesampingkan keinginan pribadinya sebagai orang tua? Bagi para teman yang telah menjadi orang tua, tentunya bisa membayangkan bagaimana sulitnya ketika antara ambisi dan keinginan orang tua untuk selalu melihat anaknya menjadi yang paling Ter......berperang dengan suara hati kecil kita, para orang tua, yang berkata dan mengingatkan mengapa kita pantas untuk menjadi orang tua.
Anak : Mengapa aku harus mengambil kelas percepatan Ma?
Mama : Karena itu bagus buat kamu, Nak.
Anak : Apanya yang bagus Ma? Mengapa bagus?
Mama : Karena semakin cepat menyelesaikan sekolah kamu, maka akan semakin cepat pula kamu bekerja.
Anak : Apakah Mama yakin akan seperti itu?
Mama : Tentu saja. Misalkan kamu dapat menyelesaikan sekolah kamu lebih cepet satu tahun dibandingkan dengan teman-teman kamu, maka artinya nanti di saat teman-teman kamu maseh sibuk dengan ujian akhirnya, kamu sudah bekerja dan mandiri. Bukankah itu juga akan membuat diri kamu sendiri bangga?
Anak : Bangga karena apa Ma? Karena aku lebih cepat bekerja daripada mereka?
Mama : Ya tentulah.
Anak : Tapi....apakah dengan lebih cepat bekerja menandakan diriku lebih berhasil daripada mereka?
Mama : Tidak kah begitu?
Anak : Atau lebih jelasnya ...apakah ini akan membuat diri Mama lebih berhasil dalam mendidik anak dibandingkan para orang tua yang lain?
Mama : Itu hanya akibat tambahan, Nak
Anak : Tambahan atau utama, Ma? Karena tambahan maupun utama tidak akan beda artinya bagiku. Sama aja. Anak hanyalah sebagai unsur pelengkap, unsur tambahan bagi para orang tua untuk mendapatkan pengakuan bahwa telah berhasil mendidik anak.
Mama : Kenapa kamu berkata begitu?
Anak : Karena aku jarang sekali mendengar orang tua berkata,"Kami bangga kepadamu Nak", ketika anaknya gagal. Para orang tua tidak bisa melihat, bahkan menghargai ada arti keberhasilan di balik kegagalan itu. Gagal adalah semata ukuran pencapaian akan hasil akhir. Kemauan untuk mencoba, terlepas dari gagal tidaknya, adalah arti sebenarnya dari Keberhasilan itu sendiri, Ma.
Untuk para orang tua,"Good education is indeed the best gift that we as parents could give to our children, but please do not forget, that education is not the only key to get success in life...learning how to cope up with other people based on humanity is the other key."