Komentar Ajaib Dali dan Zahra tentang film "Garuda di Dadaku"
Hari Minggu kemaren, Dali dan Zahra mengajak gw untuk menemani mereka menonton film "Garuda di Dadaku" di suatu pusat tontonan di Jakarta. Secara keseluruhan, dapat gw katakan bahwa mereka menyenangi film ini karena jalan cerita yang ringan, menarik dan menghibur terutama untuk anak-anak.
Dan seperti biasa setiap selesai menonton film, gw akan selalu menanyakan pendapat anak2 atas film yang tadi mereka tonton. Akan tetapi kali ini, mungkin sebagai seorang Ibu dari 2 orang anak yang cukup bawel agak2 dibuat terkejut dengan komentar dari anak2ku ini.
Komentar Dali:
"Mami, kalo begitu abang berteman mesti dengan anak orang kaya seperti si Heri (teman-nya si Bayu dalam film itu). Jadi kalo nanti abang perlu apa-apa kan tinggal minta sama temen abang, seperti si (pemeran) Zahra disekolahin ma si Heri, terus si Bayu dibeliin sepatu bola, belum lagi dianterin gratis kemana-mana naik mobil-nya si Heri. Pasti deh si Bayu kalo ga temenan ma si Heri belum tentu bisa jadi pemain bola ya Mami."
"Mami, kalo orang kaya itu mobilnya pasti Alphard ya? Mobil papa juga Alphard, kan katanya Papa orang kaya. Berarti mobil Alphard itu mobilnya orang kaya Indonesia ya Mami?"
Komentar Zahra:
"Mami emangnya kalo anak cacat seperti Heri tidak bisa jadi pemain sepakbola ya? Berarti anak cacat itu tidak beruntung ya Mami, karena pasti tidak punya cita-cita dan selalu kalah dengan anak yang tidak cacat."
"Terus Mami, kenapa judul filmnya Garuda di Dadaku ya? Coba kalau judulnya Garuda di Hatiku karena berarti kan orang Indonesia itu cinta dan bangganya sama burung Garuda sampai ke lubuk hati ya Mami, seperti yang Mami bilang kalo Mami cinta dan bangga sama dedek banget2 sampai ke lubuk hati."
Bagaimana dengan komentar anak2 Anda?:)