Jawaban Untuk Sahabatku


Sahabatku sayang,

Alhamdulillah doa kamu maseh, malah langsung dan cepat pula dijabah oleh Allah.
Ini merupakan syukur nikmat yang diberikan Allah kepada kamu, jg mungkin sekaligus ujian buat kamu. Ujian buat ketulusan doa kamu yang ingin spy papanya anak kamu inget ma anaknya.

Untuk itu sahabatku tersayang, tolong lepaskan pikiran kamu dari berpikir hal2 yg negatif yg jg belum tentu terjadi kan? Yang jangan2 hanya merupakan kekhawatiran diri sendiri saja.

Gw pernah berada seperti di kondisi kamu sekarang.. Gw jg pernah mengalami keraguan dan kekhawatiran serupa akan adanya kemungkinan papanya anak2 akan mengambil anak2 apabila mereka gw pertemukan.


Tapi kemudian gw berpikir, kalo emang papanya anak2 mau mengambil anak2, bs aja kan dia lakukan bukan hanya di saat ini saja ... Ataupun bisa melalui cara lain ... Ataupun melalui orang lain. Banyak sekali cara untuk melakukan hal itu. Dan ketimbang gw cape2 mikirin banyak dugaan kemungkinan yg memusingkan kepala dan meresahkan hati, kenapa gw ga memilih untuk mikirin satu hal yg pasti yang menyenangkan sesuai dengan apa yang diucapkan oleh papanya anak2. Apalagi hal itu adalah segala2nya yg gw inginkan untuk anak2. Sesuatu yg bs membuktikan bahwa ikatan darah tidak akan benar2 bisa terputuskan dan diputuskan, baik di dunia ini maupun di akhirat, sehingga muncul istilah yg kita kenal dengan "tidak ada yg namanya bekas orangtua maupun bekas anak".

Mungkin sounds cliche, tp itu benar adanya kalo pikiran negatif hanya akan merusak jiwa kita. Dan bukan hanya itu saja, dampaknya jg bs menular kepada orang2 di sekitar kamu terutama anak kamu. Tentunya kamu tidak ingin melihat buah hati kamu tumbuh menjadi anak yg berpikiran negatif kan?

Dan sebagai orangtua tunggal yg mempunyai anak, gw kok melihat bahwa sampai kapanpun gw tidak bs 100% lepas dari mantan suami. Jangankan itu, sebagai umat muslim yg beriman, kita yakin bahwa tidak boleh memutuskan tali silaturahmi dengan siapapun. Nah, apalagi ditambah dengan adanya anak diantara kita dan mantan, tentunya akan semakin memperjelas untuk tetap menjalin ikatan itu kan karena sapa tahu kelak kita membutuhkan mantan. Mungkin bukan materi, tapi dalam bentuk lain seperti kehadiran, figur ataupun darah.

Iya, gw mengerti kekhawatiran kamu sebagai seorang ibu yang telah mengasuh dan menjaganya dari kecil yang tentunya ingin selalu melindungi sang permata hati dari segala bentuk kemungkinan perbuatan dan kejadian yang tidak diharapkan dari dan oleh siapapun. Tapi, untuk dan khusus kasus papanya jagoan-mu itu...kamu benar2 yakin tidak bahwa segala bentuk pikiran khawatir dan semua bentuk protektif ini hanya karena anakmu semata? Tidakkah ada kemungkinan ini lebih dikarenakan untuk menjaga hati kamu dari rasa sakit lagi? Tidakkah ada kemungkinan ini jg dikarenakan karena kamu menjaga ego kamu untuk tidak "kalah dan terluka" lagi?

Gw tidak akan menjawab pertanyaan2 ini, ...karena gw bukan kamu ...dan jg karena hanya diri kamu sendiri, hati kecil kamu yang bs menjawab dengan jujur segala bentuk pertanyaan ini. Tapi, gw hanya ingin menyampaikan kalo kita benar2 ikhlas...berarti kita juga telah benar2 percaya bahwa segala sesuatunya telah ditentukan Allah untuk kita, sedangkan manusia hanya bisa berusaha dan berdoa.

Selama ini kamu telah berjuang dan berusaha untuk memberikan apapun yang terbaik untuk kepentingan anakmu. Tidak hanya dalam usaha, rasa sayang dan cinta kamu terhadapnya jg kamu lafadzkan dalam doa, termasuk doa agar anakmu bisa bertemu dengan papanya. Sekarang tawakal-lah...kembalikanlah kepada Allah. Percayalah bahwa Allah mengetahui dan merasakan cinta kasih sayang kamu untuk sang anak tercinta serta mendengar doa yg kamu panjatkan. Oleh karena itu, percayalah jg kalo Allah akan memberikan yang terbaik untuk buah hatimu itu, walopun kadang mungkin ketentuan-Nya akan menyakitkan kamu, misal kekhawatiran kamu selama ini benar2 terjadi yaitu papanya mengambil jagoanmu. Apabila ini terjadi, sahabatku sayang...tolong kembalikan lagi pikiran dan hati kamu ke dalam bentuk keikhlasan...ikhlas bahwa anak hanyalah satu bentuk titipan dari sekian banyaknya titipan Allah yang dipinjamkan kepada kita....ikhlas karena anak sesungguhnya bukan menjadi hak milik kita. Coba berpikirlah, bahwa Allah itu adil...setelah sekian lama Allah memberi anakmu waktu untuk mengenal kamu sebagai mamanya.... maka kali ini Allah memberikan anakmu giliran waktu untuk mengenal papanya. Itu semua karena Allah sayang anakmu selain Allah itu juga Maha Adil,
Bukankah itu suatu anugerah yg disyukuri?

Memang praktek kenyataannya tidak semudah teori tulisan gw disini. Tapi tidak ada yang tidak mungkin. Sekarang semuanya kembali kepada keputusan kamu. Mudah2an kamu bisa mengambil keputusan yg terbaik untuk anakmu dan gw yakin kamu pasti bisa:)

Salam sayang,

Vie