Kurban Versi Zahra


Since days before Hari Raya Kurban tiba, i had already planned taking kids to mosque to do "sholat ied'. So, jam 5 pagi gw udh nyiapin baju koko buat dali dan baju muslim dgn kerudung kecil berwarna pink kesukaan Zahra. Setelah berjuang bersusah payah membangunkan anak2 akhirnya keadaan pun berjalan lancar sampai kita selesai sholat.

Sepulang sholat dan setelah kenyang makan ketupat, dali dan Zahra memberikan celengan. Ternyata mereka ingin patungan membeli seekor kambing untuk dikurbankan bagi orang yang memerlukan.."spt kata Ustad tadi mami, kurban adalah perintah Allah kepada para umat-Nya,"kutip Dali. "Karena mami udah beli kambing duluan, jadi semua uang tabungan Dali dan Zahra untuk mami aja sebagai tanda kalo Dali dan Zahra ikut patungan,"jelas Zahra sambil cengar cengir khasnya.
Well, gw merasa terharu dan sekaligus bersyukur anak2 sekecil ini bs memahami bahkan mempraktekkan langsung dengan rela membongkar tabungan mereka untuk patungan membeli seekor kambing.

Tak lama kemudian, Zahra anak bungsuku yg baru berusia ampir 7 taun di bulan February 2010 mendatang, memintaku untuk menyambungkan telp dengan papanya. Oh mungkin Zahra pengen ngucapin met Idul Adha ma papanya di Medan.

Setelah telepon tersambung, Zahra pun memulai percakapan," Halo Papa? Ini Zahra. Papa harus bilang terima kasih pada mami karena mau menjadi kurban untuk kebahagiaan papa dan mama X, seperti kambing-kambing hari ini yang dikurbankan untuk menyenangkan orang miskin. Dan klik...tanpa menunggu jawaban dari papanya, Zahra langsung menutup telpnya.

Deringan telepon dari mantan yang balik menelepon, hanya gw hiraukan, mungkin krn gw masih terkesima dengan kata2 Zahra atau mungkin pula situasi lagi tidak memungkinkan menjawab telepon itu di depan anak2 karena gw sudah membayangkan akan terlibat perdebatan dengan mantan yang seperti biasa akan menyangka gw mengajarkan anak-anak yang tidak-tidak. Nanti aja gw telp mantan d rumah, lgpula gw dan mungkin mantan perlu lebih mencerna makna perkataan Zahra sebelum memulai pembahasan (atau perdebatan?)

Masih memikirkan kata2 Zahra td, Zahra pun kembali melontarkan lagi kata-kata keluar melalui mulut kecilnya, tp kali ini dalam bentuksederet pertanyaan," Mami tau ga siapa yang membujuk mami untuk mau jadi kurban buat papa? Apa Allah juga yang membujuk mami? Terus mami dibeli seharga berapa? Sama dengan harga kambing yang dibeli mami kemaren enggak?"

Oh My God...