SBY ikut andil dalam bailout Century

Mengutip berita yang disajikan oleh Primair Online:

16 Desember 2009 | 00:01 | Fokus Berita
Kwik: Tak bisa mengelak, SBY ikut ambil keputusan bailout
Zul Sikumbang


Jakarta - Mantan Menteri Perekonomian Kwik Kian Gie menyatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut mengambil keputusan bailout Bank Century dengan memerintahkan Ketua Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program Kebijakan dan Reformasi (UKP3R) Marsilam Simandjuntak untuk hadir dalam rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) tanggal 21 November 2008.

”Yang jadi pertanyaan adalah kenapa kedudukan Marsilam, kok ikut rapat KSSK. Mengapa dia memberi komando, mengapa kok dituruti oleh Sri Mulyani dan Boediono. Itu ternyata Marsilam di sana kapasitasnya sebagai staf khusus presiden yang diperintahkan oleh presiden untuk menghadiri ikut rapat KSSK mewakili presiden. Berarti presiden ikut mengambil keputusan, SBY jangan mengelak sekarang,” ungkap Kwik kepada Primair Online, di Jakarta, Selasa (15/12).

Ia menambahkan, untuk mencari kejelasan dari semua peristiwa yang tidak masuk akal tersebut, harus juga dipertanyakan urgensi dari rapat KSSK yang dilakukan hingga pagi hari. Misalnya, kehadiran Marsilam Simandjuntak, hubungan dengan keberadaan Presiden SBY yang tengah berkunjung ke Washington.

“Rapat KSSK dilakukan mulai pukul 17.00 WIB hingga 06.00 WIB, waktu itu SBY berada di Washington. Saat rapat KSSK, waktu di Washington adalah pukul 12.15, ada hubungannya atau tidak, Boediono waktu rapat itu dihubungi presiden atau tidak. Rapat dari jam 12.00 WIB malam hingga pagi itu tidak masuk akal, urgensinya di mana, itu hari Jumat dan besoknya Sabtu, libur,” terang Kwik.

Mantan politisi dari PDIP itu mempertanyakan juga keberadaan Marsilam dalam rapat KSSK. Di mana dalam rapat tersebut, Marsilam bisa memberikan komando kepada peserta rapat termasuk kepada Sri Mulyani dan Boediono.

Rekaman suara yang dibantah Sri Mulyani bahwa suara dalam rekaman itu bukan suara Robert Tantular, melainkan suara Marsilam. Dalam rapat tersebut, Marsilam memberi komando bahwa sekarang sudah waktunya untuk rapat tertutup dan jangan banyak-banyak, cukup empat orang saja. Dan itulah yang terjadi antara jam 17.00 WIB hingga jam 06.00 WIB saat keputusan diambil.

“Marsilam mewakili presiden. Pemanggilan Marsilam sebagai pintu masuk bagi pansus untuk memanggil SBY. Tapi kenapa partai-partai apriori sudah mengatakan SBY tidak akan dipanggil. Buat saya, kalau berani mengangkat saya, saya akan sangat independen. Kalau DPR-nya mata-mata, ya saya akan bilang, ini DPR apa?” ujar Kwik.

(aka)