Di-panggil Dengan Sebutan JANDA....Sapa Takut?:)
Ada banyak komentar, pandangan, pendapat, pikiran, dan alasan yang berbeda-berbeda mengenai predikat orang tua tunggal, entah itu seorang ibu tunggal maupun ayah tunggal. Omong-omong mengenai kalimat 'ibu tunggal' maupun 'ayah tunggal', aku mendapatkan protes dari seorang teman dekat yang setia mengikuti setiap catatan yang aku buat. Temanku ini berpendapat bahwa sebaiknya aku menggunakan kalimat orang tua tunggal di setiap catatanku, karena toh bukannya dalam kehidupan normal setiap manusia masing-masing mempunyai satu orang ibu dan satu orang ayah yang dengan kata lain dapat disebut juga sebagai ibu tunggal dan ayah tunggal. Bila begitu adanya, sebutan ibu tunggal maupun ayah tunggal untuk seseorang janda atau duda adalah tidak tepat, demikianlah komentar temanku itu.
Bagiku, sesuatu sebutan tidak pernah menjadi masalah. Bahkan apabila ada yang memanggil diriku dengan sebutan janda. Banyak orang berpendapat, sebutan 'janda' terdengar kasar dan rendah. Namun, seperti kata seorang shakespeare yang berpendapat "Apalah arti nama bagi seseorang", diriku pun tidak berkeberatan apabila dipanggil Janda. Lalu, apabila ada yang memanggil diriku dengan sebutan Janda, apakah lalu aku akan merasa mendapat pelecehan atau penghinaan atau malah memposisikan diriku menjadi 'rendahan'?? Jawabannya sudah jelas, TENTU TIDAK!!!
Coba kita lihat pengertian kata Janda di wikipedia. Disini tertulis, Duda atau Janda adalah istilah untuk pria dan wanita yang ditinggal cerai atau mati oleh pasangan pernikahannya. Kalau kita baca dan berusaha memahami makna arti kata duda atau janda di wikipedia ini, tidak terkesan adanya unsur negatif juga kesialan. Coba aku baca sekali lagi. Disini tidak tertulis kan kalau duda atau janda adalah pria dan wanita yang ditinggal cerai karena berselingkuh atau ditinggal mati karena menyebabkan kematian pasangannya kan?? he..he..
Lalu, darimana masyarakat umum meng-artikan kata duda atau janda, khususnya janda, ke dalam sesuatu arti yang negatif??
Pengertian Janda yang beredar di masyarakat itu memang telah lama dicitrakan oleh masyarakat sekaligus ’disetujui’ pula oleh masyarakat pada umumnya. Berapa banyak cerita bertemakan janda yang diangkat ke dalam cerpen, cerbung, novel hingga film. Mulai dari jenis horor sampai dengan pepesan kosong yang dikemas dalam anekdot sarkastik. Yang lebih lucu lagi, ada sebuah opini mengkonotasikan warna ungu adalah warna yang ’mewakili’ komunitas janda. Dan terakhir, label Janda Kembang yang kerap menghadirkan debar di dada baik perempuan maupun laki-laki. Tapi tentu saja irama degubnya berbeda. Debaran yang terdengar oleh telinga wanita adalah debar menahan cemas takut kalau-kalau si Janda merebut ’hati’ suaminya. Sedangkan di kebanyakan lelaki, janda kembang adalah seorang perempuan yang menarik hati untuk di-dekati atau bahkan (kalo bisa) disentuh ..widih seram...Padahal menurut wikipedia, istilah janda kembang ditujukan bagi seorang janda yang masih muda dan belum memiliki anak dari hasil pernikahannya. Hm...berlainan sekali kan pengertiannya???
Well, apapun pengertian yang beredar, khususnya tentang janda, gw tidak pernah mempunyai keberatan untuk dijuluki ataupun disebut Vie Seorang Janda, karena memang diriku ini adalah seorang wanita yang ditinggal cerai oleh mantan suamiku, sesuai kan dengan pengertian wikipedia? So thats it. Yup, Alvi adalah seorang janda...so what??
Oh iya...mengutip kata Zahra dari suatu catatan yang pernah aku posting per Maret 2009 dengan judul "Mami, janda itu adalah seorang perempuan sexy yang memakai baju 'you can see' he..he..."