Ocehan "Kacau" Lainnya ala Dali dan Zahra:)


Pada suatu kesempatan tahun lalu, papanya anak-anak datang berkunjung ke Jakarta dan mengajak anak-anak untuk makan malam bersama. Lagi asyik-asyiknya makan, tiba2 Zahra menyeletuk, "Papa, tadi di sekolah Zahra kan di ajarin tentang keluarga inti. Papa tau ga tentang keluarga inti? Keluarga inti itu terdiri dari ayah, ibu dan anak. Yah sama kayak kita gini, tapi kekurangannya ada satu pa"
Terus papanya bertanya,"Apa Zahra?"
"Kita ga ada papa", jawab Zahra dengan cueknya.
Terus untuk menetralisir keadaan, saya bilang ke Zahra, "Ada kok papa Zahra"
"Ga ada dong mami...papa kan di Medan, ga tinggal serumah ma kita. Lagipula apa masih bisa dibilang papa kalo sehari-harinya papa tidak pernah menjalankan tugas sebagai seorang papa terhadap dek Zahra dan bang Dali, iya kan Pa??"komentar Zahra.
"Zahra...jangan ngomong begitu," tak sadar saya pun jadi menghardik Zahra.
"Idih dedek kan cuman ngomong yang sejujurnya...katanya Mami kan ga boleh bohong..lupa lagi ya Mami ma ajarannya sendiri??" jawab Zahra dengan cueknya.

Suatu saat ketika lagi jalan-jalan di Mall bersama anak-anak, kami pun memutuskan untuk mencoba tempat karaoke yang baru saja dibuka di mall tersebut apalagi kabarnya ada opening promotion berupa diskon pemakaian ruangan. Wah lumayan kan, bisa nyanyi agak lamaann neh:)
Sesampainya di tempat karaoke tersebut, ternyata bukan diriku ini saja yang berpikiran seperti itu, tampaknya banyak orang berpikiran sama yang terlihat dari lumayan panjang antrian pengunjung. Iseng-iseng untuk menghabiskan waktu menunggu yang menjengkelkan, aku pun menemani anak-anak untuk bermain di pusat permainan sebelahnya. Ternyata di pusat permainan tersebut, banyak ibu-ibu sepertiku yang terlihat sedang menemani anak-anak mereka. selanjutnya...biasalah seperti kebiasaan para wanita dan udah ibu-ibu pula, kami yang sebelumnya tidak saling mengenal ini langsung terlibat dalam suatu percakapan seru.
Selagi asyik-asyiknya bergosip, diriku dikejutkan oleh towelan di tangan. Ternyata si dek Zahra yang menowelku.
"Ada apa dek? Udah mainnya ya?"
"Belom...dedek kesini untuk memperingatkan Mami, NEVER TALK TO A STRANGER...lah ini kok Mami malah talking with many strangers??...Nasihat Mami itu beneran atau sudah ga berlaku lagi sih??"
Uuppssss:)


My son, Dali, came home from school (third grade)and said he had a girlfriend. Today, he came home from school and said another girl liked him, too.
"So, I guess I have two girlfriends," says Dali.
"Oh my! What are you going to do with TWO girlfriends," says myself.
After a moment's thought he said, "Well, one can be my ex-wife and one can be my wife, like happened to you, Mom".
OMGGG.....


Entah disadari atau tidak, ketika berpapasan dengan seorang teman yang sedang membawa anak, kita akan langsung berkomentar,"Ih lucunya....pasti mirip mamanya ya?" atau komentar yang sering aku dan dek Zahra dengar seperti,"Kok ga putih mirip kamu ya Vie?...pasti mirip papanya deh".
Pada waktu berkomentar seperti itu, mungkin kita tidak pernah terpikir bahwa sekecil apapun anak, apalagi untuk anak-anak seusia zahra, ternyata sudah bisa mengerti loh dan tak jarang zahra mengutarakan langsung kekecewaan-nya dan ketidaksukaan dirinya mendengar komentar itu.
Biasanya dek zahra akan langsung protes seperti ini,"Kenapa sih Tuhan ga menciptakan dek Zahra mirip Mami, malah mirip Papa?? atau "Biarin aja dek Zahra ga cantik seperti Mami, tapi kan dek Zahra pinter" atau "Makanya nanti kalo Mami menikah lagi, cari calon suami yang ganteng, jadinya kan nanti anaknya juga cakep"
Huhuhuhuhu......padahal betapapun jeleknya Zahra dimata orang lain, tetep aja di mata Mami Zahra adalah anak yang paling cantik seduniaaaaaa.....


Setelah sekian lama tidak berjumpa dengan papanya, maka ketika akhirnya bertemu lagi dengan papanya, Dali tampak terkejut melihat tubuh papanya yang terlihat lebih gemuk.
"Perut Papa kok tambah endut sih...tapi pasti Papa tambah banyak neh uangnya"
"Apa hubungannya sih??"
"Kata temen Dali, uang itu disimpan di perut ... Jadi kalo perut Papa tambah endut, berarti tambah banyak Papa menyimpan uang di perut endut Papa ini"
Haaaaaaaaaaaaaaaaaa