Tidak mau terus menerus larut dalam ke-BETE-an, gw pun ikut terhibur dapat menyaksikan dan merasakan kebahagiaan orang-orang beserta keluarganya yang tertawa riang tenggelam dalam kemeriahan suasana perayaan malam tahun baru di sepanjang jalan Orchard Road. Waktu itu, dalam hati gw bertekad suatu hari dapat membawa Dali dan Zahra untuk turut menikmati suasana meriah di sini, di Orchard Road, Singapura.
Malam menjelang tahun baru 2009, sisa tabungan dolar Singapura-ku masih membuat gw sanggup merencanakan untuk menghabiskan malam tahun baru di negeri orang lagi. Kali ini, sasaran kita adalah negara Malaysia.
Malam menjelang tahun baru 2010, kali ini gw memutuskan untuk merayakan pergantian tahun di negeri tercinta, Indonesia, tepatnya di Jakarta, lebih tepatnya lagi di rumah nyokap di Cempaka Putih. Beberapa hari sebelumnya, anak-anak memang sempat bertanya kemana kali ini gw membawa mereka merayakan malam tahun baru.
Ketika mendengar jawaban gw, Zahra spontan bertanya mengapa kali ini 'cuman' di Jakarta aja, di rumah lagi, ga kemana-mana, keluhnya. Sebelum diriku sempat menjawab, Dali terlebih dahulu menjawab seakan-akan mewakili diriku dengan menunjukkan kedewasaannya dengan berkata,"Dek, kalau begitu tandanya Mami lagi tidak punya uang...Inget dong kalau sekarang Mami sudah bekerja di Indonesia...Itu siapa yang minta?? Dedek kan?? Ya uang mami udah ga banyak lagi dong seperti waktu Mami kerja di Singapur."
Seperti biasa, si dedek tidak mau kalah dengan menjawab,"Tapi kan masih ada tabungan dolar Singapura-nya Mami."
Lebih tak mau kalah, Dali pun menangkis jawaban adiknya dengan,"Ya udah habis lah...memangnya dedek kira gaji Mami banyak kerja di Yayasan?? Pasti tabungan Mami kan terpakai."
Kali ini si dedek bertanya kepadaku,"Bener kata bang Dali, Mami?"
"Iya dek...Mami lagi bangkrut neh...tapi alasan utama Mami mau merayakan tahun baru di rumah aja karena Mami pengen barbecue-an dengan Amira dan Aira (Nama kedua keponakan baruku yang masih berusia 6 bulan dan 4 bulan)."

Ah...sepertinya...mau di Singapura-kah, di Malaysia-kah, atau hanya sekedar di rumah saja di Jakarta ini...asal ada ke-dua anakku itu, perayaan malam tahun baru akan selalu berkesan bagiku:)