Memaafkan Perselingkuhan, Mungkinkah??



Gw melihat bahwa seperti halnya perceraian, penyelewengan atas suatu perkawinan juga memberikan arti yang berbeda2 bagi setiap pasangan.
Satu hubungan one night stand dapat seketika menghancurkan
suatu perkawinan, akan tetapi bagi pasangan lain mungkin tidak, dimana pasangan ini
memandang one night stand sebagai suatu "wake-up call" bahwa perkawinan mungkin
dalam bahaya dan perlu untuk diselamatkan, bukannya malah dihancurkan.
Itu semua dasarnya ada atau tidak niat dan kemampuan untuk meng-objektifkan perasaan
dan pikiran kita dan baru kemudian dapat memaafkan pasangan yang melakukan perselingkuhan.

Biasanya yang menjadi "korban" dalam masalah ini harus memutuskan apakah perselingkuhan ini akan terus
menyebabkan dirinya berada dalam negative feeling yang kemungkinan besar berperan mendorong ke arah perceraian, atau malah dapat memaafkan dan memberi kesempatan baru kepada pasangan?

Bagi pasangan yang masih ingin mencoba untuk menyelamatkan perkawinan, memaafkan juga
berarti pasangan tersebut, khususnya pihak yang diselingkuhi, telah mampu untuk mengambil satu langkah maju yaitu berhasil merasionalisasikan rasa marah, sakit hati, dan perasaan negative lainnya yang dirasakan.

Gw yakin, seorang dewasa yang bijaksana dan matang akan berpikir secara positif dan juga tidak picik di dalam menghadapi seberat apapun persoalan di dalam hidupnya, termasuk dalam perkawinan. Dan hanya masing-masing individulah yang tau batas ketahanan, kesabaran dan toloeransi dari setiap masalah yang dihadapi. Tidak sama antar individu dan tidak bisa disamakan ataupun menyamakan.

- It takes time
Make sure the affair has ended and allow time to go by before you see
dramatic change. Mungkin kita akan terus curiga untuk waktu yang tidak
bisa ditentukan, padahal gw yakin kita ga pengen ngerasa curiga karena
selalu ngerasa curiga ke pasangan kita adalah hal yang paling2 tidak nyaman
tidak hanya untuk kita tetapi juga untuk pasangan. However, just let it be
because if only we are committed to work together, our marriage could become
stronger and trust can be restored.

- Terimalah dengan tulus permintaan maaf dari pasangan
Hal ini hanya bisa dilakukan apabila kita BENAR2 telah merasa siap
untuk menerima maaf dari pasangan. Biasanya perasaaan benar2 untuk
menerima maaf dari pasangan setelah kita melawati proses perasaan
dikhianati, perasaan dibodohi, perasaan dikecewakan, dan perasaan dipermalukan.
Tetapi besarnya rasa cinta dan keinginan untuk menyelamatkan perkawinan akan menolong kita untuk overcome semua perasaan negative itu.
Dan ketika akhirnya tiba saa kita siap untuk mendengarkan mengenai masalah ini secara lebih detail, disitulah berarti kita juga telah siap untuk menerima maaf dari dan memberikan maaf untuk pasangan.

- If we forgive, others may not
Ketika merasa tersakiti, tentunya kita akan merasa membutuhkan
someone to share with atau butuh curhat ke semua orang. Tetapi hati2 sebaiknya
pilihlah orang2 yang bisa bersifat netral alias tidak
memihak, apalagi kalo akhirnya kita lebih memilih untuk menyelamatkan
perkawinan kamu. Karena kalo kita curhat ke orang yang lebih berpihak
ke kita, misalnya ke anak2, ke sodara atau ke orang tua, maka ketika kita sudah
berbaikan dan menerima kembali pasangan, pihak ketiga ini belom tentu bisa
menerima dan memaafkan pasangan sepenuhnya. Mungkin saja mereka
maseh merasa kesal melihat dan mengingat tindakan yang telah menyakiti seorang ibu, seorang kakak, seorang adik, dan seorang anak yang mereka
kasihi. Just remember, if our relationship survives, we'll surely expect
others to accept our partner..mistakes and all.

- Forgiving a cheating spouse does not mean we forgive what he/she did
Apabila memutuskan untuk memaafkan, bukan berarti kita setuju atas
tindakan perselingkuhan yang pasangan kita telah lakukan. Karena
bagaimanapun perselingkuhan telah merusak janji suci yang diucapkan
pada waktu kita menikah, telah merusak pondasi kepercayaan dan komitmen, dan
suatu perselingkuhan tidak bisa dianggap ringan begitu saja. Jadikanlah
ini suatu pembelanjaran bagi kita sendiri, dan juga terutama untuk pasangan
supaya tidak mengulanginya lagi.