10 Point + 1 Point Bonus–> ‘Kelemahan’ SBY Sebagai Presiden (Versi Gw Tentunya)


1. Emosional yang cenderung 'menyalahkan' pihak lain, bahkan rakyat.

2. Tidak Berwibawa, makanya banyak anggota dewan yang ngobrol sendiri di rapat,dan banyaknya 'jubir-jubir' tidak pada tempatnya, seperti si Andi Arief itu.

3. Tidak Cerdas, terbukti Beliau membutuhkan banyak menteri dan banyak badan-badan juga komisi-komisi dan lembaga-lembaga yang dibentuk untuk menjalankan tugas yang kadang kali menjadi tumpang tindih dengan tugas menteri.

4. Hal diatas juga menyebabkan pemborosan anggaran karena berarti semakin banyak yang harus digaji.

5. Masih berkaitan diatas, perlu dipikirkan apakah memang terjadi perbaikan dan peningkatan ekonomi?? Karena sepertinya kalo dihitung Revenue akan lebih besar daripada Cost.

6. Tidak nasionalis, kalau pernah ingat, SBY pernah berkata “I love the united states, with all its faults. I consider it my second country“. Sedikit membandingkan dengan Pak Harto, Pak Harto tidak pernah berbahasa asing Inggris ketika, bertemu dengan Pemimpin Negara lain dikunjungan Negara atau pada saat menerima tamu Negara dan Pertemuan internasional serta, wawancara dengan media asing, melainkan memakai penerjemah.

7. Suka Panikan sehingga terkesan bukan mengayomi atau menentramkan rakyatnya malah bikin tambah ricuh.

8. Diam-diam berlebihan, kalo kita memperhatikan arah jalan ke Cibubur makan plang jalan yang menunjukkan arah ke Cibubur telah diganti dari Cibubur menjadi Cikeas. OMG...Perlukah sampe sebegitunya?? Kenapa tidak sekalian saja diganti menjadi "Istana Presiden SBY".

9. Pengecut, sebenarnya sifat ini mengherankan sekali mengingat latar belakangnya yang militer. Tetapi apabila ditelusuri bahwa ternyata Beliau tidak pernah bertugas di lapangan, tetapi hanya sebatas administrasi, maka sifat ini jadi terkesan wajar sekali. Sikap pengecut ini ditunjukkan dengan cara 'main belakang' alias curhat ke pihak lain, tidak berani langsung konfrontasi dengan publik/rakyat.

10. Suka basa-basi yang terkesan membanggakan diri sendiri. Dalam otobiografinya, Beliau menulis “Sejak menjadi Presiden, Saya ini hanya tidur 3 jam setiap harinya karena pekerjaan sebagai Presiden itu sangat berat dan melelahkan“. Kalau kita mau lebih kritis terhadap pernyataan tersebut, maka akan dapat kita tanyakan lebih lanjut kepada Beliau,"Kalau begitu Mengapa (masih) ingin menjadi Presiden? Lengser aja Pak!"

Bonus satu hal lagi deh:

11. Meskipun ini sudah jaman Reformasi, dan Beliau sebagai Presiden setelah era Reformasi seharusnya PAHAM akan hal ini dan menghormati dan menghargai jiwa-jiwa pahlawan Reformasi yang sudah rela berkorban serta melanjutkan perjuangan ini. Tapi lalu apa yang terjadi??
Tak perlu gw menjawabnya kan??