Betapa Susahnya Melupakan Pasangan Selingkuhan.


Most people at some point of time have been in relationship when they meet someone who looks like they would be "better" partner. Sesuai dengan kata-nya pepatah,"Rumput Tetangga Selalu Terlihat Lebih Hijau" dan "Manusia Tidak Pernah Merasa Puas Dengan Apa Yang Sudah Dimiliki".
Itulah kalimat-kalimat pertama yang muncul di dalam benak, ketika seorang teman wanita mengatakan bahwa dia tidak mampu melupakan pasangan selingkuhannya walaupun mengaku secara jujur dirinya telah mengakhiri petualangan 'asmara dalam rumah tangga' itu beberapa bulan yang lalu. "Susah bagi gw menghilangkan figurnya dalam pikiran gw Vie....gw cinta banget ma dia karena gw baru benar-benar merasakan yang namanya dicintai dan mencintai dengan pasangan selingkuhan gw itu".

Setelah sekian tahun perkawinan berjalan, normal apabila mulai memasuki masa-masa rentan. Masa-masa penuh kebosanan terhadap pasangan, suasana penuh konflik dan tingkat emosi bertegangan tinggi. And these married couples may fall out of love and grow to dislike one another more than they care to admit. Nevertheless, for a variety of reasons (money, kids, religious beliefs, etc), they remain husband and wife in theory. These types of marriages may certainly lead one or both spouses to seek the comfort of another adult and cheat on one another.

In a troubled relationship, the lure of seeking solace in another often becomes tempting. Simple friendships or working arrangements with the opposite sex can easily turn into a full-blown affair. Despite a spouses attempt to prevent this type of relationship from becoming an extramarital affair, they may find their feelings too powerful to deny and thus give in to their desires to be with this new person.

Seperti yang dirasakan oleh teman wanita gw itu. Sikap temen gw yang merasa berat dalam melupakan pasangan selingkuhannya yang dirasakan membawakan kebahagiaan bagi dirinya dan juga kekasihnya, tetapi di satu sisi juga berpotensi sama menimbulkan kehancuran dan ketidakbahagiaan kelak bagi pasangan mereka masing-masing, bukankah sikap ini bertentangan dengan arti cinta itu sendiri? Kalau benar teman gw itu merasakan mencintai dan dicintai, maka sesungguhnya cinta itu tidak egois alias memikirkan kepentingan, keuntungan dan kebahagiaan diri sendiri melainkan selalu berkorban untuk kebahagiaan pasangannya, walaupun untuk itu harus menangis dan terluka.

Juga jangan berdalih dengan mengatakan 'Love is Blind' alias cinta itu bisa datang kapan saja, dimana saja dan untuk siapa saja, termasuk menghampiri kedua anak manusia yang masing-masing sudah terikat dalam perkawinan. Mungkin cinta itu buta, tapi sebagai manusia yang diciptakan oleh Tuhan dengan derajat paling tinggi diantara semua makhluk ciptaan-Nya, mengendalikan cinta dan bukan sebaliknya, yang seakan-akan dapat meng-legitimate segala perbuatan manusia yang tidak benar, atas nama cinta.

Terlebih cinta itu adalah suatu perasaan yang juga dianugerahkan Tuhan untuk semua makhluknya, terutama manusia. Anugerah berarti sesuatu yang mempunyai sifat 'Agung/Mulia', dimana Tuhan tidak akan memberikan sesuatu yang jelek maupun merencanakan hal-hal yang tidak pantas untuk dilaksanakan oleh umat-Nya, termasuk bertahan untuk mencintai p
Jadi jangan salahkan cinta atau jangan jadikan cinta untuk pembenaran untuk segala sesuatu yang sepenuhnya 100% di dalam kendali diri sendiri.

The best ways to break off an affair is just Keepin it short. Don't go into in-depth details about why the affair can't continue. The simpler and cleaner the break-up is, the better. Tell him/her in person and in public area where a scene is less likely to take place. Make it final. Don't allow our affair partner to think there will be a chance of getting back together. Be sure that we want to forget this affair, so we can work on your existing relationship to make better or just move on with our own way,,with only ourselves.

Breaking off an affair can be just as difficult as breaking up a marriage depending on if there are emotions involved and how long it has gone on. However, having an affair is never fair to the partner left in the dark. If we have any doubts on breaking off our affair, simply remember the golden rule, 'Due unto others as you would have them do unto you' alias 'Jangan Berbuat Sesuatu Yang Menyakiti Orang Lain dimana Kita Juga Tidak Mengharapkan Seseorang Akan Menyakiti Diri Kita' dan 'Hubungan Yang Dibangun Dari Suatu Kesalahan Tidak Akan Pernah Berbuah Kebahagiaan Sejati'.