Tampilkan postingan dengan label Women. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Women. Tampilkan semua postingan

Kodrat Wanita adalah pesan dari Ibu Kartini


Wow tahun 2011 di hari ini ga terasa sudah memasuki bulan April, tepatnya tanggal 21 yang kebetulan tanggal ini merupakan tanggal istimewa bagi hampir setiap perempuan di Indonesia, terutama buat para perempuan feminis yang terkenal dengan slogan emansipasinya. Yup, hari ini adalah peringatan kelahiran hari ibu kita Kartini, hari peringatan perjuangan kesetaraan hak perempuan, namun diriku lebih menganggap hari Ibu kita Kartini ini sebagai saat untuk kita, para kaum perempuan, untuk eling alias sadar kembali akan kodratnya diciptakan sebagai wanita oleh Sang Maha Pencipta.

Jujur, saya bukan penganut paham feminisme yang menurut saya, faham ini dan pada jaman sekarang ini semakin salah kaprah. Dan saya yakin juga, Ibu kita Kartini apabila masih hidup pun tidak akan setuju pada paham ini. Apabila membaca buku Habis Gelap Terbitlah Terang, dimana memuat salah satu surat yang ditulis sang Ibu untuk sahabatnya di Belanda,""Sudah lewat masanya, tadinya kami mengira bahwa masyarakat Eropa itu benar-benar satu-satunya yang paling baik, tiada taranya. Maafkan kami, tetapi apakah ibu sendiri menganggap masyarakat Eropa itu sempurna? Dapatkah ibu menyangkal bahwa dibalik hal yang indah dalam masyarakat ibu terdapat banyak hal-hal yang sama sekali tidak patut disebut sebagai peradaban?" [Surat Kartini kepada Ny. Abendanon, 27 Oktober 1902]", maka jelas sekali dapat dilihat bahwa Ibu kita Kartini tidak sepaham dengan Feminisme yang berkiblat ke budaya negara barat sana.

Sebagai perempuan yang cerdas, Ibu kita Kartini agaknya sudah dapat memperkirakan bahwa semangat kesetaraan hak perempuan yang kebablasan hanya akan merusak moral manusia, dan tentunya moral bangsa pada akhirnya. Contohnya, pergaulan bebas remaja yang makin meluas akibat kurang perhatian oleh kedua orang tua karena sama-sama sibuk kerja; semakin banyaknya perceraian dikarenakan kaum istri tidak lagi menghormati suaminya hanya karena gaji suaminya lebih rendah dari dirinya; stigma feminisme yang bisa memancing rasa kebencian terhadap kaum lelaki dapat berdampak perempuan lebih memilih untuk 'nikah' dengan sesama jenis atau mempunyai anak tanpa pernikahan, dan masih banyak lagi contoh yang lainnya.

Setiap hidup ini pasti ada unsur dan hal lain yang membatasi. Suatu batasan yang dimaksudkan untuk tujuan baik. Agar kita tidak melenceng dari tujuan awal kehidupan ini yang sebenarnya telah ditetapkan oleh Tuhan kepada kita semenjak kita dilahirkan ke dunia ini.Perempuan dengan fitrahnya bukan berarti lemah. Itu adalah sebuah kelebihan untuk mendidik generasi yang berkualitas. Laki-laki dengan fitrahnya bukan berarti kuat dan sewenang-wenang terhadap perempuan. Itu maknanya laki-laki berfungsi untuk melindungi, menyayangi dan menghormati perempuan.

Bukankah kita bangga diciptakan sebagai perempuan? Bukankah sebagai umat beragama kita bersyukur telah diciptakan? Bukankah kita mencintai diri kita sendiri? Lalu mengapa kini kita malah menentang kodrat-Nya untuk diri kita? Kalau kita mencintai diri kita lalu mengapa ingin merubah diri kita menjadi seperti orang lain?

Oleh karena itu, di hari Ibu kita Kartini ini, maka marilah kita para perempuan untuk sejalan dengan cita-cita perjuangan Kartini, pendidikan bagi perempuan bukanlah untuk bersaing dan menyamai laki-laki. Tapi semata-mata sebagai fungsi awal yang sesuai dengan fitrah yaitu sebagai pendidik utama bagi keluarga, suami dan anak-anaknya.

Dominasi Pria.....enaknya di-apa-in yaa??


"Vie, gw lagi bingung nih,"kata Sita (bukan nama sebenarnya-red), temanku.
"Kalo bingung pegangan aja,"jawabku asal.
"Yeee lu tuh yee...orang lagi beneran bingung, malah di-isengin,"kata Sita (lagi).
"Yo wis, bingung kenapa sih?,"tanyaku.
"Gw lagi bingung mau nerima lamaran pacarku atau tidak ya, Vie ?" tanya Sita.
"Weleh...dilamar kok malah bingung, harusnya kan seneng, dan ngapain juga lo nanya pendapat gw? tanya dunk ma hati kamu sendiri,"jawabku (lagi).
"Benernya sih gw pengen 'say I do', Vie. Tapi lo kan tau sendiri kalo si Ray (bukan nama sebenarnya-red) itu orangnya keras banget, maunya diturutin mulu. Jangan-jangan setelah gw menikah nantinya gw jadi termasuk anggota "IsTi,"kata Sita.
"Loh kok jadi anggota Ikatan Suami Takut Istri?? kebalik kali???"tanyaku.
"Bukan IsTi yang Ikatan Suami Takut Istri, tapi Istri Takut suamI,"jawab Sita.

Wah...wah....jangan sampe deh kita neh kaum perempuan takut ma laki-laki. Yang harus ada itu adalah hubungan yang berdasarkan saling menghargai sebagai sesama umat manusia yang kedudukannya adalah sama di mata Tuhan. Kalo sudah ada rasa menghargai pada suatu hubungan, otomatis tentunya ada rasa sayang dan cinta disitu. Sebaliknya, kalau yang ada perasaan was-was dan ketakutan dalam suatu hubungan, sebagai wanita, sudah saatnya kita bersikap agar hubungan yang sedang terjalin menjadi lebih sehat.

Emang sih, pandangan kaum pria atau suami sebagai pemimpin dalam keluarga, sering memposisikan wanita di bawah pria. Kalau si wanita-nya ngerasa oke-oke aja didominasi oleh pasangannya, ya ga ada masalah toh? karena ga menepis adanya kenyataan bahwa memang ada sebagian dari kaum wanita yang lebih suka pasangannya untuk mendominasi dirinya. Tetapi, beda jadinya kalo si wanita ini kemudian 'keberatan' atau merasa dibawah tekanan, terganggu oleh dominasi pasangannya. Jika tidak diperbaiki dan terus berlanjut, akan ada dua reaksi yang diberikan oleh si wanita, yaitu (1) memberontak dengan kemungkinan hasilnya si pasangan mau kompromi untuk berubah atau malah putus, atau (2) pasrah aja yang kemudian akan menimbulkan depresi atau gangguan kejiwaan. Hm...sama-sama ga enak ya hasilnya?? Lalu kita harus bagaimana dunk?

- Kaum wanita jaman sekarang harus punya tekad untuk menjadi pintar, harus membuka wawasan seluas-luasnya, karena banyak wanita yang pasrah aja mendapat perlakukan dominasi dari kaum pria sebagai akibat tidak mengetahui bahwa perlakuan pasangannya itu salah. Dengan membuka wawasan seluas-luasnya, maka pikiran akan menjadi lebih kritis, yang artinya kita tidak akan menerima begitu saja setiap perlakuan tidak menyenangkan dari pasangan. Kita dapat mempertanyakan "mengapa, mengapa dan mengapa" sampai jawaban dari pasangan dapat kita anggap cukup untuk mengambil keputusan. Mempertanyakan bukanlah artinya melakukan suatu pembangkangan, akan tetapi sebagai suatu jalan untuk kompromi atas perlakukan ataupun keputusan yang kita anggap kurang menyenangkan. Jadi kalaupun nanti kita menerima perlakuan atau keputusannya itu karena secara sadar dan ikhlas, bukan hanya karena harus nurut semata.

- Kaum perempuan juga sebaiknya harus dapat berkomunikasi secara dewasa. Apabila dia belum dapat berkomunikasi secara dewasa, maka mulai ajarkan dan ajaklah pasangan dengan memberikan contoh langsung kepada dirinya. Komunikasi yang dewasa itu adalah komunikasi yang bersifat asertif, yaitu melakukan komunikasi dengan sikap tenggang rasa, tidak menghakimi, dan ga pake marah-marah, apalagi sampe teriak-teriak segala.
Misalnya, lebih baik berkata,"Sayang, selama ini aku kan selalu nurutin kata kamu tuh untuk langsung pulang sehabis kerja, ga pake acara nongkrong dulu. Boleh tau ga kenapa sih kamu begitu?" daripada berkata seperti ini,"Apaan sih kamu ngatur-ngatur mulu".
Komunikasi asertif yang dilakukan dalam suasana yang kondusif, rileks (sambil pijet-pijet misalnya:) tentunya akan berbuah manis apabila dibandingkan dengan komunikasi satu arah.

Poor communication skills can be an inherited family trait. If a person is raised in an environment where people don't listen or can't express their feelings, they will probably bring that inability to communicate into their marriage and other relationships.

Dominasi pria sebaiknya tidak langsung ditanggapi dengan memberontak, pasrah aja, memutuskan hubungan atau bercerai, tetapi cobalah terlebih dahulu berkomunikasi dengan baik, secara dewasa yang dilandasi oleh niat yang baik yaitu ingin memperbaiki hubungan menjadi lebih sehat. Percaya deh, selama kita mau belajar untuk ber komunikasi dengan baik, maka semua masalah dapat diselesaikan. Sebagai kaum wanita yang diberkahi oleh sifat lemah-lembut oleh Tuhan, maka bagikanlah berkah itu kepada pasangan kita. Komunikasikan segala masalah dengan pasangan dengan cara yang baik, dan Insya Allah segala hal yang berniat baik, dilakukan dengan baik, maka akan berbuah baik pula. Amin:)

Jika Pria Pengen Bubar Jalan



Kenapa ya kaum pria itu ga bilang terus terang aja kalo emang mau putus? Kenapa juga mesti cari-cari alasan, bikin-bikin masalah yang kadang ga make sense…ga masuk akal? Terus betingkah ngeselin lagi. Kaum pria itu emang rajanya tega deh, kayaknya belum puas cuman bikin kita sedih….haruskah kita pusing mikirin tingkah laku dia yang ga jelas gitu?

Percaya deh, kalo para pria juga rada bingung mau ngejawab bagaimana. Apalagi stigma yang beredar di masyarakat, yang namanya pria sejati itu adalah pria yang mampu melindungi wanita. Sehingga apabila ada seorang pria yang kedapatan menyakiti seorang wanita, walaupun ‘cuman hatinya’, pastilah sederet julukan tak terhormat seperti cowok brengsek, cowok mata keranjang, cowok player, de el el pun mau tak mau, suka tak suka, harus disandangnya.

Tau ga kalo dibandingkan kaum wanita, pria bukanlah kaum yang dapat mengungkapkan perasaan hatinya dengan baik. Walaupun tidak dilarang, tetapi adanya stigma Pria Pantang Menangis, membuat kaum pria cenderung bersikap untuk tidak menunjukkan perasaan yang sebenarnya. Percaya atau tidak, sikap seperti ini dilakukan oleh kebanyakan kaum pria karena mereka mengerti bagi kebanyakan wanita, ‘diputuskan cinta’ adalah sesuatu yang sangat melukai harga diri, dan tidak mudah untuk dilupakan begitu saja yang kadang memakan waktu yang tidak pendek, apalagi bila sang pria termasuk dalam kategori Pria Sempurna yang hampir tiada cela. Wah, bisa dibayangkan sang wanita tidak akan bisa menerima keputusan ini dengan mudah. Dan jujur, kaum pria pun memilih untuk tidak berurusan alias menghindari hal-hal konyol yang bisa dilakukan seorang wanita ketika mendengar keputusan pemutusan hubungan cinta ini. Sehingga tak heran, apabila kaum pria pun berpikir akan lebih baik bagi kedua belah pihak jika sang wanita lah yang memutuskan hubungan ini duluan.

Buat teman wanitaku, berikut ini beberapa tingkah menjengkelkan yang biasanya dilakukan kaum pria apabila bermaksud ‘minta putus hubungan’:
Mulai terlihat sering menghabiskan waktu dengan banyak wanita lain, apalagi bila ternyata dari sekian banyaknya wanita lain itu adalah teman-teman kita juga.
Well, pria itu percaya banget untuk jangan pernah membandingkan sang pacar dengan wanita lain. Nah, jika si dia ternyata sekarang tidak hanya membandingkan tetapi juga sering terlihat hanging out with many beautiful women dan lebih memilih untuk membiarkan diri kita ‘bengong’ sendirian…so you must be careful gals.


Terlihat semakin tidak memperhatikan penampilannya.
Semakin nyaman dalam berhubungan memang akan membuat pria semakin menunjukkan ‘jati diri’ mereka sendiri. Dari yang tadinya ujung rambut sampe ujung kaki terlihat ‘dandan abis’ ketika pertama kali PDKT ma kita, sampai ya cukuplah cuman kaos dan jeans saja yang kemudian menjadi busana wajibnya. Tapi bukanlah rasa nyaman ini maksudnya yang bermaksud dia katakan ketika suatu saat dirinya terlihat ‘tak terurus dan tak terawat’. Mulai dari jenggot dan kumis yang tak tercukur, sampai ulahnya ‘buang gas’ dan bersendawa sembarangan , bahkan tak malu-malu dilakukannya di depan keluarga dan teman-teman kita. Maksud dari tingkah laku pria dengan kelakuan seperti ini bukanlah bermaksud minta diperhatikan, tetapi lebih mencoba untuk mengatakan,”Hai….lo ga begitu penting lagi bagi gw untuk bersikap ‘charming’. Dan kalo lo malu ma gw, ya putus aja…gpp kok”.



Kita bukanlah lagi ‘dunianya’.
Kalo dulu kata-kata ‘everything I do, I do it for you’ atau ‘your happiness is everything to me’ sering ‘didendangkan’ olehnya, wah kalo sekarang mah boro-boro deh. Yang ada si dia berubah menjadi Mr Cruella de Vill dalam film 101 Dalmation, atau tiba-tiba jadi pelit minta ampun (Paman Gober aja kalah deh), tak disangkal lagi deh kalo putus hubungan adalah tujuannya.


Sebaliknya, si pria idaman terlihat semakin sangat manis bersikap.
Well…..a gay man is a woman best friend, tapi sepertinya a gay man juga tidak suka mengeluarkan suara-suara mirip tiruan suara bayi gitu deh. Dan juga tidak terlalu sering berkeluh kesah, bahkan menangis seperti yang sering dia lakukan akhir-akhir ini. Heiii…woman need man to be firm and give protection, dan kalau sekarang kok kayaknya sang pria malah bersikap untuk bertukar peran…ada apakah denganmu??


Mulai hobi ngomel
Apapun yang kita lakukan selalu terlihat salah di matanya. Dan ketika kita meminta penjelasan, maka sederet kalimat panjang seakan tanpa tanda titik berhamburan dari mulutnya, yang kemudian akan diakhiri dengan kalimat pendek namun menyakitkan seperti,”Tau ah gw bingung neh…kayaknya gw butuh ‘break’ deh.
Sebelum mulai panic, tolong sadari bahwa kaum pria hanya mencontoh apa yang biasanya dilakukan oleh kita. Karena, hal inilah yang biasa kita lakukan apabila kita –lah pihak yang menginginkan pemutusan hubungan. When we are the ones doing the dumping, we mask our actions with long-winded explanations.

Mulai sering komplen
Dari badan kita yang terlihat semakin gemuk, hidung kita yang pesek (padahal dari dulu tuh hidung kayaknya udah ada deh..bahkan sebelum jadian…malah dia dulu suka bilang hidung pesek ini yang memikat hatinya), atau cara jalan kita yang tidak seperti jalannya model di catwalk (sampai dia sengaja daftarin kita ke les model, tapi kita yang disuruh bayar sendiri…ih sedihnya dua kali lipat neh:(.

Cara terakhir yang paling ampuh apalagi kalo bukan.....dia pun selingkuh dan sengaja membuat kita tau mengenai perselingkuhan yang dia lakukan, seperti memamerkan 'gandengan' barunya.

Gals...breaking up is hard to do, and sometimes a man just needs a shortcut out. And for my male friends, Pat yourself on the back if you manage to get us to do the breaking up, but please make sure that you're not going to be the one who is actually having a heart broken.

Kala Wanita "Memburu" Pria


Man basically is a hunter. They would rather hunt than be hunted no matter how modern mind they are. Women are expected to sit quietly, do not be too aggressive in giving the signal. “Jinak-jinak merpati” itulah nasihat yang biasa diberikan orangtua kepada anak gadis mereka.

Namun, seiring berjalannya waktu, berkembangnya tekhnologi dan berubahnya cara pikir, belum lagi adanya pengaruh euphoria emansipasi, kaum perempuan abad ini cenderung tak lagi sungkan untuk mengambil alih peranan kaum pria sebagai pemburu. ” Rejeki itu, termasuk jodoh, tidak datang sendirinya dimana perempuan hanya duduk menunggu dan tanpa berbuat apa-apa. Rejeki itu harus dicari, diusahakan, dikejar,”demkian kata sebagian perempuan abad ini. Sehingga lebih duluan melakukan PDKT terhadap pria yang ditaksir, tidaklah lagi merupakan hal yang pamali.

Kaum wanita yang memilih untuk melakukan pemburuan setidaknya harus mengetahui dengan sadar dan mengerti akan konsekuensi yang mungkin didapat. Dari konsekuensi yang menggembirakan karena target berhasil tercapai sampai resiko sakit hati karena misi pemburuan gagal. So, walaupun mungkin sudah menetapkan hati siap lahir bathin untuk menerima penolakan, namun tetap aja lebih baik melakukan beberapa trik untuk meminimalisasi resiko kegagalan, seperti trik-trik berikut ini:)

Memperkirakan secara jujur dan obyektif besarnya tingkat kemungkinan kalau sang dia pun mempunyai perasaan yang sama. Besaran tingkat kemungkinan si dia pun naksir kita itu setidaknya harus lebih dari 50%...yah agar benar-benar aman, minimal 60% lah. Karenanya pastikan kita jangan mengejar laki-laki dalam kategori ‘red alert’ alias ‘terlarang’ seperti laki-laki yang sudah mempunyai pasangan, laki-laki yang takut atau anti komitmen, laki-laki yang tidak dewasa, pemakai narkoba, penjudi, si ‘anak mama’, si ‘narsis’ dan masih banyak tipe bermasalah lainnya yang gw yakin, kita sebagai wanita punya naluri alami untuk mendeteksi setiap tipe laki-laki. Jangan biarkan perasaan menutupi logika. Ingat kita hendak berburu, dan berburu itu harus cermat, tepat, penuh perhitungan dan memakai logika, walaupun sedikit kadar perasaan ikut tercampur di dalamnya mungkin akan dapat membantu keberhasilan misi kita. Tapi ingat, hanya sedikit saja kadar perasaan yang diperbolehkan untuk digunakan dalam membidik dan mengestimasi sasaran kita:)

Kali ini pepatah lama “Jinak-Jinak Merpati” masih bisa kita andalkan untuk digunakan dalam misi. Maksudnya bertindaklah untuk menaklukan hatinya, tetapi jangan terlalu ‘keliatan’. Jangan sampai si dia sadar kalau kita sedang memburu dirinya. Nanti dia geer lhooo atau malah bisa lari ketakukan melihat kita begitu agresif mengejar-ngejar dirinya he…he….Walaupun tak pantang berburu seperti halnya kaum pria, namun tetap ingat kodrat kita sebagai wanita tak ada ruginya deh….Beri dia perhatian yang sedikit berlebih dari sebelumnya,(ingat hanya sedikit saja yaaa), tetapi jaga gengsi juga jangan lupa diterapkan he..he…Setelah itu, kita biarkan dan nikmati saja melihat si dia kebingungan menduga-duga apa arti sikap kita itu he…he…

Mendesak, menyudutkan dan meneror adalah perbuatan yang tidak menyenangkan bagi siapa saja, termasuk si dia. Untuk itu, walaupun lagi semangat-semangatnya memburu si pria idaman, kita harus tau kapan sebaiknya kita berhenti melakukan usaha-usaha permburuan terhadapnya. Berikan si dia waktu untuk berpikir. Apabila kita menebar bibit di tempat yang tepat, percayalah bahwa kita pun akan menuai hasil yang diharapkan:)

Lalu, bagaimana bila bibit itu tak kunjung berbuah juga? Well, itu berpulang lagi ke diri kita sendiri. Mau terus mencoba lagi atau tidak. Bila kita merasa bahwa si dia pantas untuk diperjuangkan, sepertinya mencoba lagi layak untuk dilakukan kok. Karena mungkin juga si dia lama kelamaan akan luluh juga melihat kegigihan kita he…he…

Pria is (=) idem Wanita


Wanita saat ini sangat fokus pada kariernya. Wanita jaman modern sekarang ini adalah independen dan mandiri. Wanita berpendidikan tinggi yang berani bersuara dan sangat mapan secara finansial. Wanita super yang mampu untuk berbuat hampir semua hal dan apapun saja. Namun kenapa ya ketika wanita canggih ini berurusan dengan pria, malah kewalahan. Pria itu terasa begitu asing bagi si wanita dibandingkan tempat-tempat asing manapun yang pernah dijelajahinya. Teramat rumit untuk memahami pria itu, jauh lebih rumit dari masalah kerjaan yang terumit yang pernah dihadapinya. Apa sih yang sebenarnya diharapkan pria dari wanita? Kepribadian yang kuat, mandiri, kecantikan yang memukau dengan ditunjang oleh otak yang brilian...semua anugrah Tuhan yang langka...semua itu telah dimilikinya. Kombinasi lengkap nan sempurna, idaman setiap wanita di muka bumi ini. Juga satu hal yang paling penting....cinta tulus untuk sang pria...lalu, apa yang masih kurang untuknya??

Dalam kebingungan, beberapa wanita modern ini mungkin mencoba overcompensate dan melakukan segala sesuatu untuk menyenangkan banyak orang disekelilingnya, termasuk sang kekasih. Mereka ingin menyeimbangkan karir dengan kehidupan personal dengan melakukan banyak hal. Alih-alih yang niat awalnya hendak menyenangkan, malah menimbulkan masalah yang membawa keduanya berkubang dalam kekecewaan.

Laki-laki, mengapa jadinya terkesan seperti kaum wanita yang terkenal susah dipahami?

Laki-laki menginginkan seorang wanita yang mereka bisa ajak bersenang-senang bersama, bermanja-manja padanya, tergantung padanya......tetapi disisi lain, mereka juga ingin sang wanita mampu menghidupi dirinya sendiri dan mengambil keputusan apapun dalam hidupnya. Heyyy....terkesan 'serakah' dan 'banyak maunya' sekali kaum pria ini ya?? tak ada manusia yang sempurna di dunia itu, belum lagi manusia tidak mungkin untuk mendapatkan segala sesuatu yang diinginkannya.

Ha...ha...kalau mau jujur, kaum wanita juga seperti itu lah. Bukan hanya kaum pria. Kita memimpikan pria yang macho, pekerja keras, dan mapan namun juga pengertian, penuh kasih sayang, tidak kasar, dan tanggung jawab. Nah, ga beda kan wanita dan pria?

Intinya adalah bahwa seorang pria menginginkan wanita yang akan membawa sesuatu yang menakjubkan bagi hidupnya. Mereka menginginkan seorang wanita yang dapat menjadi feminin dan rapuh, tapi juga bisa membawa percakapan yang cerdas. Ibarat halnya kebanyakan laki-laki yang gemar menikmati melihat wanita-wanita seksi, namun tidak lantas juga membuat mereka ingin berkencan dengan wanita-wanita seksi itu yang gemar memperlihatkan hampir seluruh 'asset' pribadinya ke wilayah publik.

Jadi, mungkin wanita hanya perlu lebih berusaha untuk lebih melihat melalui mata sang pria, untuk lebih mengenal kepribadiannya dan lebih mengetahui serta benar-benar memahami apa yang diinginkannya. Setelah itu, tinggal menyesuaikan diri. Tunjukkan padanya bahwa kita memiliki segala sesuatu yang diinginkannya dari seorang wanita. Jangan pernah merasa terlalu banyak memberi, karena cinta sejati memang hanya memberi dan tak pernah berharap untuk (balik) menerima.

Well.....Psikologi laki-laki tidak terlalu rumit, kan?:) Karena mereka hanyalah manusia biasa, sama seperti kita, wanita.

Ibu Kartini pun Tersenyum Bahagia


Wah ga terasa udah mau tanggal 21 April, hari Kartini. Emang seh, semenjak menginjak bangku sekolah menengah pertama sampai telah berada di dunia kerja, greget-nya hari Kartini tidak begitu terasa lagi. Mungkin karena gw tidak lagi secara langsung ikut berpartisipasi dalam acara dan juga sekarang ini kegiatan perayaan untuk memperingati hari kelahiran Ibu Kartini tidaklah semeriah lagi seperti halnya jaman SD dulu yang diramaikan oleh berbagai macam lomba seperti lomba peragaan busana daerah, lomba mengarang bertemakan Ibu Kartini dan yang pasti tidak ketinggalan dan juga menjadi favoritnya Vie yaitu lomba menyanyi he..he..

Maseh tercetak dengan jelas dalam ingatan, betapa getolnya gw untuk ikutan lomba peragaan busana daerah. Benernya seh bukan karena lombanya, tapi getolnya itu lebih disebabkan euforia kapan lagi gw bisa tampil cantik dan manis pake di-dandan-in lagi terutama bagian ber-bibir merah yang menjadi my favorite he..he...
Getolnya gw yang kedua adalah gw suka banget melihat diri gw dalam balutan baju daerah, terutama kebaya. Bukan hanya sekedar suka banget, tapi juga ketakjuban melihat diri sendiri di depan cermin yang selalu dirasakan setiap kali Vie mengenakan busana daerah dan kebaya. Aura feminin Vie langsung lebih kental terlihat, simbol sebagai 'perempuan Indonesia' tergambarkan dengan jelas dan sempurna ceileee....
Yah itu seh perasaan gw loh..sah-sah aja kan :)

Namun, semenjak mempunyai anak-anak yang telah duduk di bangku sekolah dasar, gw kembali merasakan 'greget-nya' hari Kartini melalui kegiatan peringatan yang diselenggarakan oleh sekolah Dali dan Zahra. Seperti kembali mengulang masa lampau, Dali dan Zahra sama-sama memilih berpartisipasi dalam lomba peragaan busana daerah. Well, What can I say but like mother like children :)

Tapi sebenarnya peringatan hari Kartini mempunyai arti yang jauh lebih luas dan 'dalam' daripada sekedar seharian mengenakan busana daerah ataupun berpartisipasi dalam berbagai macam lomba.
Bagi gw, setidaknya, hadirnya hari Kartini setiap tahunnya sebagai 'reminder' atau mengingatkan kaum wanita untuk tidak menyia-nyiakan dan menyalah-kaprahkan esensi dari makna kalimat 'emansipasi wanita' yang telah diperjuangkan oleh Ibu Kartini sepanjang hidupnya.



Di abad ke-21 ini, seperti halnya yang terjadi pada sebagian besar negara di dunia, Indonesia terutama kota-kota besar seperti Jakarta, apa yang diperjuangkan oleh Ibu Kartini yang dikenal sebagai emansipasi wanita ini boleh dibilang sudah menjadi kenyataan. Dibuktikan dengan kaum wanita telah banyak yang memiliki gelar pendidikan setara dengan kaum pria bahkan ada yang melebihi. Akses pendidikan dibuat dengan mudah dan dibuka selebar-lebarnya untuk kaum wanita. Begitupun halnya dengan pekerjaan. Hampir semua macam lapangan pekerjaan telah ada partisipasi makhluk wanita di dalamnya, walaupun mungkin jumlah pekerja pria lebih dominan dibandingkan populasi wanita, tapi setidaknya hal ini sudah menjadi tanda bahwa tidak ada yang tidak dapat dilakukan oleh wanita. Banyak wanita yang juga telah menjadi pimpinan usaha-nya sendiri, bahkan seorang wanita juga pernah memegang puncak pimpinan pemerintahan tertinggi di Indonesia. Mudah-mudahan semua kemajuan dan pencapaian yang dilakukan oleh kaum-ku ini akan membuat Ibu Kartini dapat tersenyum bahagia di alam sana.

Lo yakin Vie, Ibu Kartini tersenyum bahagia di alam peristirahatan-nya? Yakin banget, bahkan saat ini tergambar di benak gw dengan jelas seraut wajah teduh milik seorang ibu yang dikenal dengan nama khas wanita jawa, Kartini, yang berhiaskan senyum manis dibibirnya walaupun sedikit ternoda oleh raut kecemasan yang terlihat dari sedikit kerut di pelipis dahi-nya dan dari pancaran sinar mata-nya.

Hm...kenapa selalu ada kontra versi atas semua kejadian? Mungkin benar kata pepatah bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini dan bahwa kesempurnaan hanyalah milik Sang Maha Pencipta.
Kenapa sang Ibu terlihat cemas? Apa lagi yang dikhawatirkan olehnya? Bukankah apa yang telah menjadi impiannya, yang telah diperjuangkan olehnya telah tercapai?

Sang Ibu bahagia sekali tetapi juga merasa cemas melihat makna emansipasi wanita Indonesia terkontaminasi oleh emansipasi wanita ala dunia modern. Emansipasi wanita yang diidamkan oleh Ibu Kartini adalah emansipasi wanita yang tetap mengingat kodrat yang telah digariskan oleh Tuhan khusus untuk wanita, dimana selain berprofesi sebagai wanita pekerja atau wanita yang berkarir professional istilah kerennya, kaum wanita juga mempunyai profesi dan posisi lain sebagai seorang istri untuk seorang laki-laki dan seorang ibu dari anak-anak yang membutuhkan kasih sayang dan bimbingannya. Ibu Kartini yang juga seorang perempuan Jawa tentunya sadar dan menghormati sekali ketentuan Tuhan ini. Begitu banyak-nya profesi dan posisi yang dianugrahkan oleh Tuhan kepada kita, kaum perempuan. Menunjukkan bahwa Tuhan sangat sayang dan mengistimewakan kaum wanita sekaligus menaruhkan kepercayaan-Nya yang sangat besar kepada kita, kaum wanita.

Sayang sekali, ada beberapa dari kaum kita (kalau tidak mau dikatakan banyak) yang memandang lain makna dari kodrat wanita ini. Biasanya mereka yang sudah dirasuki oleh pikiran-pikiran feminisme ala dunia modern yang dianut oleh negara-negara barat sana. Feminisme yang malah memandang kodrat wanita sebagai pembatasan hak kaum wanita. Feminisme yang menurut gw salah kaprah. Feminisme yang walaupun mendorong peningkatan jumlah wanita yang bertitel wanita karir, akan tetapi di lain pihak juga mendorong peningkatan jumlah perceraian.

Loh Vie, lo kok seakan-akan membuat kaum wanita sebagai pihak nomer satu penyebab hancurnya sistem dan ikatan rumah tangga di Indonesia? Emangnya ga ada kontribusi pria dalam hal ini?

Pasti adalah ! Tapi kembali lagi ngapain juga kita ngomongin dan ngebahas sesuatu yang diluar kendali kita. Kaum pria adalah entitas lain dalam sistem kehidupan ini. Mereka mengendalikan diri mereka sendiri, jadi satu-satunya yang bisa kita kendalikan adalah diri kita sendiri, kaum kita, kaum perempuan.

So, feminisme yang menurut gw salah kaprah ini, feminisme yang mengingkari kodrat wanita adalah suatu pola pikir hiperbola dengan rasa ke-egois-an dari seorang wanita. Pola pikir hiperbola dimana seorang wanita dengan posisi karir gemilang dengan self-pridenya yang over dosis mengatakan bahwa dunia telah ada berada dalam genggamannya,seorang wanita yang merasa dirinya sangat independen. Bagi gw seh tidak lebih dari seorang wanita yang bodoh.
Loh kenapa begitu Vie?

Tidak-kah disebut bodoh apabila ambisi pribadi lebih mengalahkan akal sehat dan intuisi sebagai seorang wanita?

Apabila gw mempertanyakan independensi mana yang dimaksud, dan ternyata independensi yang dimaksudkan itu ujung-ujungnya adalah uang yang tidak menjadi masalah. Hm..bukankah hanya orang yang bodoh yang membiarkan dirinya dikendalikan oleh uang dengan berpendapat apapun bisa dibeli dengan uang, dan maseh menganggap dirinya sudah independen?...OMG
Dan bukankah hanya orang yang bodoh yang maseh berpola pikir seperti para majikan di masa perbudakan?

Tidak-kah tepat disebut bodoh kalo kaum wanita yang selama ini mengagungkan kesamaan jender antara pria dan wanita malah akhirnya kaum wanita yang melecehkan prinsip itu sendiri dengan berperilaku merendahkan kaum pria dengan mengacuhkan rumah tangga, suami dan anak-anaknya?

Setiap hidup ini pasti ada unsur dan hal lain yang membatasi. Suatu batasan yang dimaksudkan untuk tujuan baik. Agar kita tidak melenceng dari tujuan awal kehidupan ini yang sebenarnya telah ditetapkan oleh Tuhan kepada kita semenjak kita dilahirkan ke dunia ini.
Maseh banyak lagi yang dapat gw tuliskan akan tetapi gw dibatasi harus segera siap-siap untuk berangkat ke kantor. Kalau tidak ada kesadaran akan batasan ini, akibatnya gw bisa terlena terus menulis, akhirnya terlambat ke kantor, pekerjaan untuk hari ini yang seharusnya dapat terselesaikan tidak akan maksimal, pasti dunk gw akan dimarahi oleh boz yang bisa-bisa nanti gw terkena ancaman pemutusan hubungan sepihak :)

So, mudah-mudahan Ibu Kartini suatu saat nanti akan bisa 100% tersenyum lebar nan bahagia 'melihat' kaumnya yang berpola pikir modern tetapi tetap mengingat dan sadar akan kodratnya sebagai wanita:)

Wanita Bukanlah Makhluk Yang Susah Ditebak Mau-nya


Kalau ada yang bilang kaum wanita itu adalah makhluk di dunia yang paling susah ditebak maunya....waduh jangan percaya atuh....karena kenyataannya, kaum wanita itu tidak susah kok untuk ditebak apa maunya. Tapi emang bakal lain ceritanya kalo yang si penebak ga bener2 niat untuk menebaknya alias asal main tebak2an aja...ya udah deh..kalo gitu mah, bukan hanya wanita aja yang susah ditebak...tapi emang tuh orang yang pada dasarnya emang kagak mau susah untuk mengerti mengenai salah satu makhluk indah ciptaan Tuhan yang disebut WANITA ini:)

Apa yang umumnya dibutuhkan oleh para wanita dari kaum pria lebih cenderung ke bentuk perhatian yang 'emosional' sifatnya, ketimbang yang berbentuk material. Mungkin karena kaum wanita adalah kaum yang sangat mengandalkan perasaan. Sehingga bentuk perhatian dan perlakuan yang mencerminkan cinta dan kasih sayang dari seorang pria untuknya adalah hal yang paling dibutuhkan dan di-idamkan di dunia ini. Dan sepertinya hal itu tidaklah sukar untuk diberikan oleh kaum pria terhadap wanita kan? Tentu tidak sukar, asalkan kaum pria benar-benar mencintai dan menyayangi para wanita dengan benar-benar tulus berasal dari lubuk hati yang paling dalam.

Hari gini, Alpie masih percaya kata-katanya orangtua jaman dahulu loh. Alpie setuju banget dengan perkataan para orangtua itu yang mengatakan bahwa seorang pria yang benar-benar mencintai seorang wanita akan melakukan apa saja demi kebahagiaan seorang wanita yang dicintainya, meskipun taruhannya adalah harga diri dan nyawanya. Alpie mimpi...Alpie norak..mungkin ada diantara teman-teman yang berpendapat begitu. Tapi...sebodo teuing ah...pokoknya itu yang Alpie yakini.

Rasa cinta dan kasih sayang yang sangat besar dan mendalam dari seorang pria yang diterima oleh seorang wanita berlipat-lipat kali nilainya dibandingkan nilai berkarat-karat berlian yang hanya bisa menghiasi menambah indahnya permukaan fisik tubuh si wanita tersebut. Namun, rasa cinta dan kasih sayang yang murni dan mendalam itu akan mengisi dan menghiasi tidak hanya sekedar permukaan fisik saja, akan tetapi menembus jauh relung-relung hati yang paling dalam, menutup setiap kekosongan yang ada.



Nah, sekarang bagaimana caranya untuk seorang wanita agar merasa dirinya benar-benar dicintai dan disayangi?? Selain rasa cinta dan kasih sayang yang murni dan tulus sebagai syarat utama yang harus ada, maka lengkapilah dengan syarat-syarat pendukung sebagai berikut:)

1. Wanita butuh untuk didengar oleh pria
Ya, wanita sangat butuh pria-nya untuk mendengar....tetapi benar2 MENDENGAR, bukan hanya 'mendengar' yang seperti masa kecil kita dahulu ketika lagi diomelin nyokap. "Pasang kuping aja, dengerin nyokap ngomel, jangan dimasukkin ke hati...masuk kuping kiri, keluar kuping kanan deh". Nah, mungkin ketika wanita butuh untuk didengar keinginannya, kaum pria akan langsung melihat wanita ini seperti ibu-nya dulu ketika lagi ngomel-ngomel. Makanya tindakan yang diambilnya pun akan sama persis seperti sikap masa kecilnya dulu.

Padahal kan maksud sang wanita bukan seperti itu. Ketika wanita mengutarakan bahwa dirinya butuh untuk didengarkan, maksudnya adalah tidak hanya secara harfiah mendengar pake kuping, tapi juga dimengerti dan dipedulikan apa yang akan dikatakannya. Makanya ketika ada statement yang mengatakan bahwa wanita itu hanya butuh untuk didengar, bukan untuk diberi nasihat....hm..kok sepertinya gw kurang setuju yak. Kalo hanya untuk di dengar, mendingan gw bicara ma patung aja...tapi mungkin itu untuk wanita yang seperti gw yak...mungkin lain halnya untuk para wanita lainnya.
Kalo berkaca pada diri gw sendiri, sebagai wanita, gw tidak hanya butuh kaum pria untuk mendengarkan, tetapi juga memberikan response atas segala perkataan gw itu.

I know that, however,in most cases, the man comes home from work and has had a long, stressful day. All he hears when she is talking is “blah, blah, blah.” He tries to tune her out and goes to his favorite recliner and grabs his handy remote control. He loves his television more than anything in the world. She stands in front of the television and he leans left and right to see. Finally, she gives up and eventually, communication is lost, thus the relationship goes bad.

Padahal komunikasi itu adalah salah satu resep penting untuk suksesnya suatu hubungan. Oke oke, bolehlah kaum pria komplen kalau wanita itu kadang tidak mengenal waktu dengan bisa-bisanya 'berkeluh kesah' di saat yang tidak tepat...ketika kaum pria ini lagi capek, sehabis pulang kerja. So, for win-win solution, gimana kalo diadakan sedikit kompromi untuk ending penyelesaian yang lebih baik bagi kedua belah pihak.

Communication is very important in a relationship. There is a way to stop your relationship from falling apart due to lack of communication. I know you men are tired when you come home, but I have a few suggestions:
* When you first get home, ask your woman how her day was. When she answers, actually listen to what she has to say and respond. This will let her know that you care about what she went through during the day and that you want to know what she has to share with you.
* Tell her about your day. Ask her for advice on problems you dealt with during the day.
* After you communicate for awhile, then you can go and watch television.

I think communication is the most important factor to a healthy relationship. If you always know what your partner is feeling then you will always be close to each other...percaya deh:)

2. Wanita itu senang dipuji oleh pria yang disayanginya
Walaupun wanita sering berkomentar,"Tumben nih muji-muji, pasti ada maunya yak?" atau "Udah ah jangan ngerayu-rayu gombal gitu...norak taukkk" ketika mendapat pujian dari kekasihnya, tapi di lubuk hati nun jauh disana, wanita seneng dan bahagia banget mendengarnya.

Seorang wanita suka sekali diperhatikan oleh pasangannya. Apalagi ketika dia mau repot-repot berdandan ala kesukaan sang pasangan, wah sebaiknya neh para lelaki gak usah gengsi-gengsian deh untuk menyatakan pujian karena berarti anda menghargai usaha wanita anda yang tidak lain untuk membuat anda senang. Dan pasangan pun akan semakin tambah sayang dan cinta ma anda. Well, it is very worth to try kan ?:)

3. Wanita itu suka sekali ma yang 'berbau-bau' romantis
Mungkin karena pada dasarnya wanita adalah makhluk yang mengandalkan perasaannya ketimbang logika, maka ya wajar aja kalo wanita itu terkenal sebagai makhluk hidup yang romantis. Setomboy-tomboynya wanita, pasti ga akan menolak dan akan tersentuh hatinya apabila diperlakukan bak putri-putri dalam dongeng oleh lelaki yang dicintainya.

Ga perlu merancang suasana romantis yang mewah dengan mengeluarkan banyak uang, wanita justru lebih suka suasana romantis yang sederhana namun tak terduga olehnya, karena justru itu menunjukkan ketulusan pasangannya. Misal seperti:
- Menghabiskan waktu seharian bareng keluarga dan teman-teman dekatnya.
- Nemenin dia lembur semalaman di kantor sambil tak lupa membawakan makan malam untuknya dan juga siap memijat bahunya ketika dia mengeluh lelah.
- Mengirimkan bunga dengan ucapan kasih sayang ke kantornya.

4. wanita suka banget dipelukkkkkk
Ini juga yang menjadi favorit-nya Alpie. Gw tuh suka banget dipeluk ma cowok gw...kesannya tuh dia sayang banget dan bisa bikin gw merasa nyaman dipelukannya....My home is in his hug...ceileee..ha..ha..

Tapi itu bener. Women love to cuddle and be held. So guys, just hold your women close to you , cuddle with them and let them be comfortable in your arms. If you do this along with some of my tips above, your woman will be “so into you.”:):):)

Peluang Perempuan Berusia 30-an Mencari Jodoh



Sering denger ga pepatah yang mengatakan kalo kaum pria itu tua-tua keladi alias makin tua makin jadi. Atau pepatah lain yang bermaksud sama dengan mengatakan pria terlihat makin mantab seiring bertambahnya usia. Sehingga, sepertinya bisa dikatakan bahwa tidak ada batasan usia untuk para pria dalam berburu mencari pasangan. Makanya ga heran kalau disekeliling kita banyak terlihat pasangan dengan perbedaan usia yang cukup jauh, dimana sang pria berusia lebih tua dari si wanita. Malah hal ini seakan menjadi semacam kebiasaan tak tertulis yang berlaku di masyarakat kita bahwa dalam perkawinan itu sebaiknya sang suami atau sang pria berusia lebih tua dengan tujuan dapat melindungi serta mengayomi sang istri dan anak-anaknya.

Sedangkan untuk kita, kaum wanita, juga sangat familiar dengan pameo yang mengatakan "mau ga mau, terpaksa enggak terpaksa, diakui maupun tidak, perempuan itu dibatasi oleh jam dan fungsi biologisnya" yang dalam hal ini mungkin dapat kita hubungkan dengan satu karunia penting dari Tuhan untuk wanita yaitu karunia untuk mengandung dan melahirkan anak-anak. Fungsi reproduksi yang sangat dibatasi oleh umur inilah yang tidak langsung menggulirkan satu persepsi bahwa ada batasan usia untuk menikah bagi para wanita.

Fenomena lain yang lagi heboh dinikmati oleh para wanita seperti keasyikan bekerja, mengejar karir, feminisme, juga turut membuat pernikahan semakin menempati urutan terbawah dalam list prioritas hidup setiap perempuan urban. Sehingga, tak terasa ketika alarm biologis itu pun berdenting mengingatkan si perempuan akan kodratnya yang OH MY GODDDD.....sayangnya alarm itu kok terlambat berdering?? Kenapa baru berdering ketika usia telah menginjak kepala 3?? Dan....rasa was-was, antusias, terburu-buru yang kali ini tujuannya bukan lagi karir, bukan lagi uang, bukan lagi eksistensi materialisme lainnya, tapi lebih khusus lagi tujuannya adalah Mencari Jodoh he...he....

Mungkin banyak kaum wanita, apalagi yang berstatus urban, kosmopolitan, well-educated dengan tenang dan santai akan berkomentar "Emangnya Gw Pikirin" atau "So What Gitu Loh" ketika ditanyakan pertanyaan atau mendengar pernyataan yang intinya sama "Waduh umur kamu udah 30-an loh...cepetan toh cari pacar, cari suami, menikah....ga gampang loh buat perempuan umur kamu itu dapat pasangan...waduh cepetan toh nduk".

Ha...ha...jujur, gw pun berkomentar sama loh setiap kali ada yang menanyakan pertanyaan serupa. Tapi, lebih jujur lagi, ada lah terbersit sedikit kekhawatiran maupun perasaan malas untuk mencari pasangan hidup seiring bertambah tua-nya usia ku ini. Semakin jujur, walaupun dengan yakin diriku berpendapat masih pengen dan masih butuh kok seorang lelaki untuk mendampingiku mengarungi sisa hidup di dunia ini namun di hal lain, meski masih kepengen untuk berhubungan serius dan menikah kembali, kok sepertinya tidak lah lagi menjadi prioritas hidup....ya tadi itu karena merasa males mencari atau apalah lagi faktor penyebab lainnya.

But well, for my ladies friend out there who might have the same problems with me...You are single, already thirty something and looking he..he..no ever worries at all deh. Don't ever think like myself, don't ever think that you have became old and now the dating game is over for you. The dating game is not just a game show; in fact it is a fact of life for those who are seeking a long-term and fulfilling relationship. Instead of wondering how we will confront the very fact that there is only a limited supply of men that can actually meet up our high standards and expectation, we should feel proud of ourselves that now we have more knowledge as to what kind of relationship we are comfortable with as opposed to ten years ago where we did not even have an idea about ourselves. And in 30’s this is one of the most important aspect of finding a perfect relationship as by now we know who we are, where we are and most importantly we can say whom we want to bring along for the rest of our life. So all we have to do is that always learn from our past, enjoy life, be proud of ourselves, and keep ready plus be excited in waiting our special moment when it comes in our way:)

Geography Of Women VS Men



GEOGRAPHY OF WOMEN

Between 18 and 22, a woman is like Africa, half discovered, half wild, naturally beautiful with fertile soil.

Between 23 and 30, a woman is like Europe, well developed and open to trade, especially for someone with cash.

Between 31 and 35, a woman is like India, very hot, relaxed and convinced of her own beauty.

Between 36 and 40, a woman is like France, gently aging but still warm and a desirable place to visit.

Between 41 and 50, a woman is like Great Britain, With a glorious and all conquering past.

Between 51 and 60, a woman is like Yugoslavia, Lost the war and haunted by past mistakes.

Between 61 and 70, a woman is like Russia, very wide with borders now unpatrolled.

After 70, she becomes Tibet. Wildly beautiful, with a mysterious past and the wisdom of the ages....only those with an adventurous spirit and a thirst for spiritual knowledge visit there.


GEOGRAPHY OF MEN

Between 1 and 70, a man is like the USA. Ruled by a dick.

I'm Very Definitely A Woman And I Enjoy It



As a woman, I have the same goals in mind today, as my mother did yesterday. She has been a guide, mentor, mother, nurturer, wife and friend.Today I want just as much to raise and care for my children in a healthy home environment as my mother did.

As a young thirty-three year old, single mother, who is bringing up two children on my own, though I have to struggle daily to provide the best for my kids, if I was given one more choice, I would still prefer to be a woman. However, being a woman is a great thing. There's nothing like having a girls night in (or a girls night out), Watching chick flicks (no matter what age you are), being independent, as I have found since I was 'happily' divorced from my marriage, now I'm still enjoying being a woman more than ever.
I can do what I like and being in charge of 'the remote' is great, I understand that 'some' people have experienced messy divorces or choose to be in a relationship, but I'm just happy to embrace my 'new life' and I'm loving it.

Being a woman to me is:
- Changing my hair color whenever I want.
- Dressing up or just being naked in my bed and enjoying it.
- Being feminine.
- Watching a 'chick flick' with a good quality chocolate.
- And many, many other wonderful things that I could add and write.

So...I'm very definitely a woman and I enjoy it:)

I am Single Ladies...I am single Ladies ..(katanya Beyonce loh:)


Gw perhatiin neh makin banyak ce yang berbadan proporsional dan ditunjang wajah yang cantik plus karir yang oke, mengeluhkan hal spt ini, "Kenapa ya gw belom nemuin co yang tepat ? Kenapa seh co ga bisa nerima gw apa adanya ? Padahal apa seh yang maseh kurang dari diri gw?".....

Nah masalahnya, definisi tentang "menerima apa adanya" ini kan absurd dan relatif alias berbeda-beda bagi setiap orang. Banyak faktor yang mempengaruhi seperti ada nya kebutuhan dan keinginan yang berbeda, adanya pandangan yang berbeda mengenai bentuk dan konsep 'ideal', dan lain sebagainya. Tapi seperti nasihat orangtua yang sering kita dengar kalo jodoh setiap manusia sudah ditentukan oleh Tuhan...jadi kalo ngerasa udah berusaha banget tapi kok belom ada yang cocok juga ya..kita harus menambahkan satu hal lagi yaitu sabar aja ya...

Kehidupan lajang yang belum memiliki pacar alias jomblo atau sedang ‘kosong’ sebetulnya juga sangat menyenangkan. Kita bisa lakukan apa saja yang kita mau, mau pergi karaoke keluarga bersama teman-temanmu, mau nonton, mau jalan-jalan ke luar negeri, mau ga mandi seminggu, mau ga dandan, ga mau jaim, terus mau jungkir balik juga ga masalah..oke oke aja..selagi ga ada yang protes, palingan orang tua yang protes, tapi itu kan udah biasa dan biasanya juga kita cuekin he...he.... Nah, keistimewaan-keistimewaan seperti ini bakal jadi sesuatu yang berbeda ketika nanti kita sudah mempunyai pasangan yang tentunya toleransi untuk saling menyesuaikan akan menjadi agenda yang penting di hidup kita.

Nikmati ke-single-an itu sebagai berkat Tuhan juga, karena kita tidak pernah tahu apa yang harus dihadapi ketika kita menikah. Tanggung jawab yang lebih berat ataupun masalah yang lebih besar.Makanya Tuhan menunggu waktu yang tepat untuk memberikan seseorang yang tepat pula untuk kita.

Dan yakinlah, apabila Tuhan sudah bertindak, dan memberikan yang terbaik untu kita, Dia tidak pernah lepas tangan! Dia dengan setia terus membimbing agar kita siap mengalami semua perubahan yang terjadi. Dengan demikian, sebagai seorang single, kita hidup dalam kepenuhan, dan kita mampu mengucap syukur dengan kehidupan melajang itu. Dan ketika saatnya kita harus menikah, kita pun memiliki rasa syukur yang tinggi atas kehidupan single yang sudah dijalani selama ini, dan mampu mengambil tanggung jawab akan kehidupan berumah tangga yang Tuhan percayakan kepada kita.

Kalo gw neh.....selagi dalam posisi menunggu yang memang serba tidak mengenakkan dan menyiksa perasaan he..he..biasanya gw akan berusaha dengan keras untuk:

- Don't wait for him or anyone else
Gw tidak akan pernah memposisikan diri gw untuk selalu menunggu by do nothing. Just become involved in living my life always dunk. Misalnya dengan merencanakan liburan yang asyik di tempat2 yang menarik deh...sapa tau nanti pas liburan malah ktemu ma sang pangeran yang lebih mau mengerti dan menerima diri gw apa adanya. Who knows kan ? :)

- Create community
Gw selalu mencoba untuk memperluas pergaulan misal ikut activity membership. Masalah betah, cocok atau ga, itu dipikirin belakangan.

- Buy myself precious gifts
Kalo gw lagi sedih ga ada salahnya dunk kalo sekali2 memanjakan diri dengan membeli barang yang udah lama gw inginkan atau yang bisa brighter my day. Kadang kita perlu untuk mengingatkan diri sendiri untuk ngerasa ga butuh orang lain yang memanjakan kita. If I see a nice dress or something special which can make myself feel more beautiful and can afford it, I just buy it...ga usah ada pikiran "ngapain gw dandan cantik2..gw kan ga punya co"..hmm jauh-jauh deh pikiran kayak gitu. Ga perlu ada pasangan untuk membuat gw merasa cantik selalu...lagipula satu hal yang gw paling suka dari menjadi seorang single adalah...gw lebih prefer menjadi pihak yang dikhawatirkan ketimbang menjadi pihak yang mengkhawatirkan....bingung kan ?? he..he..

Suggestions For Women To Respond To Man's Pickup Lines




"Haven't I seen you someplace before?"
"Yeah, that's why I don't go there anymore."

He: So what do you do for a living?
She: Female impersonator.

"Is this seat empty?"
"Yes, and this one will be too if you sit down."

"So, wanna go back to my place?"
"Well, I don't know. Will two people fit under a rock?"

"I'd like to call you. What's your number?"
"It's in the phone book."
"But I don't know your name."
"That's in the phone book too."

"What sign were you born under?"
"No Parking."

"I know how to please a woman."
"Then please leave me alone."

"Haven't we met before?"
"Yes, I'm the receptionist at the V.D. Clinic."

"I want to give myself to you."
"Sorry, I don't accept cheap gifts."

"I can tell that you want me."
"Ohhhh. You're so right. I want you... to leave."

"Hey, baby, What's your sign?"
"Stop."

"Hey cutie, how 'bout you and I hitting the hot spots?"
"Sorry, I don't date outside my species."

"May I see you pretty soon?"
"Why? Don't you think I'm pretty now?"

"Your body is like a temple."
"Sorry, there are no services today."

"I'd go through anything for you."
"Good! Let's start with your bank account."

"I would go to the end of the world for you."
"Yes, but would you stay there?"


"Your place or mine?"
"Both. You go to yours and I'll go to mine."

After hearing a pickup line:
I like your approach, now let's see your departure.

If you are looking at a girl and she says "What are you looking at?"
say "I thought you were good looking, but I was mistaken."

He: Would you like to dance?
She: Not with you.
He: Oh, come on. Lower your standards a little, I just did.

He: Do you wanna dance?
She: Yeah but not with you!
He: You must have misunderstood me, I said you look fat in those pants!

Q: Does beauty run in your family?
A: It obviously doesn't in yours!

Q: What's your name sexy?
A: Taken!

Q: Do you believe in love at first sight or do you want me to walk by again?
A: Yeah, but this time don't stop!

Q: I think you're the best looking girl in here.
A: Really? Well, I'd better go find the best looking guy then, hadn't I!

He: Your legs go clear up to your a**.
She: Most peoples' do!

Q: Can I buy you a drink?
A: Go ahead, but only if you buy my boyfriend one too!

"You look like a dream."
Response: "Go back to sleep."

He: What`s it like being the most beautiful girl in the bar?
She: What`s it like being the biggest liar in the world?

"I can see forever in your eyes."
Response: "But all I can see is never in yours."

"I looked up beautiful in the thesaurus today and your name was included."
Response: "Thanks! Hey, I saw your name next to jerk."

Jadi Ibu Rumah Tangga...siapa takut?:)



Ingin menjadi apa kalau kamu sudah besar nanti? Itu adalah pertanyaan yang paling sering ditanyakan sejak jaman kita masih menjadi anak-anak sampai disaat kita telah menjadi seorang anak. Bedanya kali ini giliran kita yang menanyakan hal tersebut ke anak-anak kita.

I, myself have changed the answer to year after year; first a doctor, than an astronaut, and for a while a business woman. Though I already had so many 'wanna be' but there was one thing I never once changed my mind on; that I would one day grow up to be a wife and a mother. Although I had not imagined that I would become one at such a young age; not so young to be inappropriate, but enough that I can positively say I was not ready yet. No matter, from the moment the line turned blue I had changed from an irresponsible adolescent to an adult with one determination, giving the all best of myself to this person growing inside of me.

Menjadi 'just at home mommy' tidaklah mudah. Bahkan, bagi gw yang pernah menjalaninya, itu adalah pekerjaan ter-ribet, ter-kompleks, dan ter-sulit sekaligus juga paling menantang yang pernah gw lakukan dalam hidup. Walaupun, di mata banyak orang, jabatan 'ibu rumah tangga' bukanlah suatu jabatan ataupun pekerjaan yang bisa dibanggakan. Seperti suatu ketika diri gw bertemu seorang teman lama dan pembicaraan kita pun mulai bergeser ke masalah karir. Teman gw itu dengan nada bangga dalam suaranya mengatakan bahwa ia bekerja di suatu perusahaan perminyakan asing dengan jabatan yang cukup prestisius. Dan ketika teman gw tersebut menanyakan apa yang gw lakukan, maka dengan tak kalah bangganya pun gw mengatakan bahwa gw adalah seorang 'full time mother and wife'. Herannya, teman gw itu terlihat cukup terkejut mendengar jawabanku dengan mengatakan,"Wah sayang banget pendidikan S2 lo ya Vie...karena toh lo juga ga ngapain-ngapain..cuman di rumah aja."



Oh My God....kali ini giliran gw yang terkejut. How come she said that I do nothing much. I had to be on call 24 hours a day for seven days a week, cleaning my bedroom, scrubbing crayon off my walls, changing diapers that exploded, preparing food that didn't get eaten, giving breast milk every 2 hours, and doing it all one handed and on less than 5 hours of sleep. I think a lot of people underestimate how physically demanding being a stay at home mommy is. There are no sick days for 'just stay at home' mommy, I had and am always on cue.
You can see it isn't watching soap operas, and it isn't a torture for woman side. It's happily devoting our time, our energy, and our love to the most important people in our lives. Our family:)

There is a special place in hell for women who don’t help other women


"There is a special place in hell for women who don’t help other women". Kata kutipan dari Madeleine Albright ini seakan-akan mendukung suatu kata kutipan lain yang mengatakan bahwa "Jumlah wanita di neraka adalah lebih besar daripada jumlah pria", yang juga. Hm....kok bisa ya?? Padahal dari segala macam nasihat yang kita dengar dan sejumlah cerita yang kita baca hampir selalu menokohkan wanita sebagai suatu makhluk hidup yang penuh kasih, lemah lembut, keibuan, dan penuh rasa cinta serta sayang. Apalagi setiap wanita adalah calon ibu yang melahirkan generasi-generasi penerus masa depan. Lalu, mengapa Tuhan mempercayakan dan memberikan kehormatan yang begitu besar kepada perempuan untuk melahirkan suatu kehidupan apabila ternyata perempuan pula yang lebih berkemungkinan dibandingkan pria ditakdirkan untuk menjadi penghuni neraka?

Mengartikan semakin dalam kata-kata kutipan ini, semakin jauh pula aku berpikir bahwa dibalik sisi lembut perempuan, juga terdapat sisi sebaliknya. Perempuan dapat bersikap menjadi sangat jahat apabila diliputi rasa cemburu, iri, dan emosi-emosi negatif lainnya. Yang ironisnya, sifat negatif dan sikap jahat ini terutama ditujukan kepada kaumnya sendiri, sesama perempuan.

Yang terjadi pada diriku misalnya, seorang wanita yang melabrak diriku beberapa waktu yang lalu dengan tuduhan bahwa diriku ini telah menggoda suaminya, sama sekali tidak menggubris permintaanku waktu itu untuk menghadirkan si sang suami agar sang wanita dapat melihat dengan mata kepalanya sendiri secara lebih obyektif dan adil. Namun, apa yang terjadi? si sang wanita malah berkata,"Ngapain manggil suamiku segala...suamiku pasti tidak salah, dia orang yang sangat sayang padaku....dasar kamu aja yang janda kegatelan bla...bla..."

Atau contoh lain lagi yang juga terjadi pada diriku, seorang teman wanita yang sebelumnya cukup akrab denganku sekarang menjadi jauh hanya karena sang teman tidak suka mendengar nasihatku untuk tidak berpacaran dengan suami orang. Mungkin karena aku telah lancang mencampuri urusan pribadinya,meskipun aku melakukan itu karena aku sangat perhatian kepada dirinya. Dampak lebih jauh dari kelancanganku itu adalah sang teman kemudian mengatakan kepada teman-teman yang lain untuk tidak berhubungan denganku karena alvi itu usil dan suka ikut campur urusan orang lain. Walaupun aku telah meminta maaf kepadanya untuk rasa ketidaksukaannya dinasehati oleh diriku ini, sang teman masih saja belum mau berteman dengan diriku dan yang terlihat masih mempengaruhi teman-teman yang lain untuk tidak bergaul denganku, misal selalu menolak untuk datang ke setiap kegiatan yang aku buat, malah menawarkan alternatif kegiatan lain kepada teman-teman lain yang semula berencana untuk berpartisipasi dalam kegiatan aku.

Masih banyak contoh lain lagi, seperti yang terjadi pada diriku ini di masa-masa masih berstatus menjadi seorang istri. Pengalaman menikah muda membuatku menurut saja ketika mantan adik ipar (perempuan) mengatakan kepadaku untuk curhat hanya kepada dirinya saja apabila aku ada masalah dengan suami, dengan alasan kalo aku curhat ke pihak keluargaku atau ke pihak orangtuanya (yang notabene adalah juga orangtua mantan suamiku) hanya akan membuat masalah semakin besar saja. Sang mantan adik ipar juga berjanji untuk merahasiakan curhatan itu hanya untuk diriku dan dirinya saja. Akan tetapi, apa yang terjadi? Sang mantan adik ipar malah membocorkan dan mengatakan kepada mantan ibu mertua bahwa alvi sering mengeluhkan hal yang jelek-jelek tentang mantan suami, sehingga diriku dimarahi oleh mantan ibu mertua. Dan sewaktu mencoba untuk sedikit membela diri dengan mengatakan kepada beliau, ada beberapa perkataan yang diriku ini merasa tidak pernah mengatakan tentang hal itu dengan meminta kehadiran sang mantan adik ipar untuk mengklarifikasikan hal itu langsung kepada diriku, sang mantan ibu mertua menolak permintaanku dengan berkata,"anak perempuanku itu dari keluarga yang terhormat, dia tidak akan berlaku serendah itu seperti kata-kata rendahan yang terucap dari mulutmu itu". Saat itu yang teringat, diriku hanya bisa menangis dan mengambil pelajaran dari kejadian itu bahwa tidak akan pernah lagi aku mengadukan tentang masalah dan juga tentang apapun yang aku rasakan kepada siapapun...termasuk keluargaku.

Tapi pasti tidak semua kaum wanita seperti itu. Namun, tidak pernah terbayangkan figur seorang wanita yang lemah lembut, pengertian dan penuh kasih sayang bisa berubah menjadi cruel, vindictive, pitiless and downright shameless when it comes to one another and I wish I would never be that kind of woman.

Women....We Are All Beautiful


They called me "The Ever So Humble, smart and beautiful Woman" just because simply I often receive some compliments from some men such as "how beautiful I am, how attractive I am, how gorgeous I am, how smart I am en bla..bla..."
And I do really feel honored with all those I compliment I got.

But honestly, for me there is no beautiful type of woman. Every single one of woman in this world is beautiful. And just because a guy doesn't like one type of woman, doesn't mean everyone in the whole world thinks the same. For all I know, that guy could just have bad taste

Let's face it, women today are so obsessed with they're looks that it's often annoying. They try to portray that "perfect woman" that everyone likes and everyone thinks is pretty. Too bad most of them can't understand the truth. There is not such a perfect woman. No woman exists that is perfect.

Yes, we all women are beautiful, and we only as beautiful as every other woman on earth. Don't think that everyone else is inferior or superior to others, because we and they aren't.

Don't listen to a single thing we read in magazines or we see on TV. They're all fake. The media tells us what a "perfect woman" looks like so we will buy their products. Ah, don't we just love the sweet smell of capitalism?

Ok ladies, we're all beautiful. There is no central beautiful woman. You are all unique. End of story. It doesn't matter how "ugly" we think we are, we'll always be beautiful in someone's eyes:)

Jangan Pernah Mau dan Bersedia Menjadi Korban Pelecehan Seksual !

Perempuan seringkali menjadi mahluk yang rentan dilecehkan secara fisik maupun mental. Salah satu yang kerap terjadi adalah pelecehan seksual. Jenis pelecehan satu ini bisa terjadi di mana saja, tidak terkecuali di kantor kamu.

Bentuk pelecehan seksual ini bermacam-macam. Mulai dari yang kadarnya ringan, sampai yang berat dan bisa membuat trauma psikis. Pandangan, gerakan atau bahasa tubuh, kata-kata berupa komentar, bisikan yang bernada seksual pun bisa dikategorikan sebegai pelecehan bila satu pihak merasa terganggu. Apalagi tindakan yang demonstratif seperti menyodorkan gambar porno, meraba, memegang, menyentuh, hingga mencium, sampai memaksa untuk berhubungan seksual.
Kewaspadaan mutlak diperlukan untuk menghindari terjadinya pelecehan seksual. Untuk itu tentunya tindakan pencegahan bisa kamu lalukan. Mengenakan busana yang ketat, minim, dan terbuka akan memperbesar peluang terjadinya pelecehan seksual di kantor. Hal tersebut masih ditambah lagi dengan cara bicara dan gesture yang sensual, karena bisa disalah artikan sebagai godaan oleh lawan jenis.
Tapi bagaimana bila pelecehan seksual tersebut terlanjur terjadi pada kamu di kantor? Apapun bentuknya, jangan sampai pasrah dan diam saja. Kamu mempunyai hak seutuhnya untuk bertindak! Misalnya dengan cara spt ini :

Saat Terjadi
Tegaslah! Sampaikan bahwa kamu tidak mau menerima perlakuan tersebut. Berikan perlawanan dan pelajaran pada si pelaku dengan ucapan atau isyarat tubuh dan tindakan. Kalau sudah keterlaluan dan kepepet, kamu boleh bersikap kasar untuk membela diri.

Detail
Jangan bergegas untuk memaafkan pelaku dengan melupakannya. Catat tanggal dan waktu kejadiannya secara lengkap, beserta identitas pelaku. Jangan lupa juga lokasi, waktu, tempat, saksi, dan perilaku serta ucapan si pelaku. Saksi disini sangat penting karena ia melihat langsung kejadian tersebut dan bisa memperkuat pengaduan kamu.

Tangkap Basah Malingnya!
Bila si pelaku begitu licin dan selalu dapat berkilah, kamu bisa menjebaknya. Posisikan diri kamu hanya berdua saja dengannya, tapi sebelumnya kamu sudah lebih dulu mengontak orang-orang yang dipercaya dalam radius sangat dekat untuk stand-by. Begitu si pelaku beraksi, langsung berteriaklah dan rekan-rekan akan menangkap basah niat buruk si pelaku.

Laporkan!
Bila kamu diam saja, maka bisa jadi si pelaku akan kembali mengulangi lagi aksinya. Jadi jangan tunda-tunda untuk melaporkan pelecehan itu segera serikat pekerja di kantor kamu. Bila sudah sangat keterlaluan, bisa juga dilaporkan pada LBH setempat, organisasi perempuan dan polisi.

Stay away
Bila setelah kejadian, kamu harus tetap bekerja sama, satu tim dengan orang yang pernah melecehkan kamu,sebisa mungkin hindari berdua saja dengannya. Apalagi di tempat yang sepi. Orang yang pernah melakukan pelecehan seksual mempunyai kecenderungan untuk mengulangi lagi perbuatannya.

Sharing
Jangan dipendam sendiri. Berbagilah dengan cara membicarakannya pada orang-orang yang kamu percaya tentang apa yang terjadi serta lukiskan perasaan kamu saat itu.
Yang jelas, jangan sampai kamu yang merasa tertekan dan tidak berani berbuat apa-apa, karena si pelaku harus dibuat jera untuk kenyamanan kamu bekerja di lingkungan kantor. Selamat berjuang!