Tampilkan postingan dengan label Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Indonesia. Tampilkan semua postingan

Akan Adakah Presiden Indonesia yang Seperti Ini?


1. Kembali ke UUD 1945 dan Pancasila.

2. Menambahkan dan menetapkan hukum Islam sebagai hukum negara, tanpa bermaksud sara, melainkan karena memandang dan beranggapan hukum Islam adalah hukum yang bertindak tegas. Adapun sebagai syarat utama untuk memberlakukan hukum Islam adalah harus terselenggaranya sistem peradilan yang jujur, adil, dan transparan.

3. Menghapus sistem otonomi dalam pemerintahan dan kembali pada sistem sentralisasi.

4. Mengusut tuntas kasus-kasus KKN yang selama ini belum terungkap, walaupun si subyek yang tersangkut dengan praktek KKN itu telah tiada. Untuk para pejabat pemimpin negara, mekanisme peradikan Mahkamah Internasional akan dilaksanakan.

5. Pelaku (baik secara pribadi maupun berkelompok/keluarga) maupun batas segala bentuk KKN ataupun perbuatan lain yang merugikan negara dan hidup rakyat banyak, tanpa memandang status dan jabatan, selain penyitaan seluruh asset-asset yang dipunyai/terkait, juga akan dikenakan sanksi hukuman mati. Khusus untuk para atasan (baik Presiden itu sendiri, pejabat negeri maupun swasta), apabila terbukti ada bawahannya yang melakukan korupsi, maka atasan tersebut akan ikut bertanggung-jawab, terlepas dari mengetahui atau tidaknya akan praktek KKN tersebut.

6. Membubarkan dan meniadakan para anggota DPR dan MPR serta menggantinya dengan rapat pertemuan langsung dengan para gubernur daerah dan pejabat terkait secara reguler dan ditambah pada waktu-waktu tertentu apabila diperlukan.

7. Meningkatkan fungsi dan peranan Lembaga Statistik Nasional terkait dengan penetapan APBN dan APBD.

8. Presiden, wakil presiden, para menteri dan para pejabat pusat maupun daerah bersedia untuk tidak digaji dan menyerahkan daftar asset pribadi/keluarga yang dimiliki dan akan diperiksa setiap tahunnya.

9. Membubarkan lembaga-lembaga dan komisi-komisi negara yang tidak perlu.

10. Biaya pemilihan umum tidak dibebankan kepada negara melainkan harus ditanggung oleh masing-masing calon dengan syarat biaya tersebut harus didanai oleh harta pribadi, bukan dari dana sponsor perusahaan atau dana-dana dukungan sejenis lainnya. Apabila terbukti tidak sesuai dengan syarat tersebut diatas maka calon pemimpin tersebut dan pemimpin perusahaan/lembaga ataupun orang pribadi akan dikenakan hukuman mati.

11. Negara akan menghapus sistem dua kewarganegaraan untuk anak-anak hasil perkawinan antar dua orang yang berbeda kewarganegaraan dimana anak-anak tersebut akan otomatis menganut kewarganegaraan pihak orangtua laki-laki, dan begitu juga bagi setiap WNI yang menikah dengan WNA diharuskan memilih untuk melepas status WNI atau mengikuti status kewarganegaraan pasangannya pada saat bersamaan ketika hendak mengajukan permohonan perkawinan.

12. Bagi para WNI yang telah lama bermukim di luar negeri, diharuskan untuk memilih tetap menjadi WNI dengan konsekuensi kembali ke Indonesia secepatnya atau status WNI nya akan otomatis terganti menjadi status kewarganegaraan tempat negaranya bermukim apabila menolak untuk kembali ke Indonesia.

13. Me-nasionalisasikan perusahaan-perusahaan negara yang dikuasai asing.

14. Membebaskan biaya pendidikan di Indonesia dan mengadakan ketentuan bahwa lapangan pekerjaan untuk di setiap Departemen dan BUMN di Indonesia akan diutamakan buat lulusan dalam negeri, serta memberlakukan kembali penyeragaman buku-buku pejaran dan baju seragam sekolah juga setiap sekolah sampai jenjang SMA wajib untuk kembali melaksanakan upacara bendera setiap satu kali seminggu selama 15 menit.

15. Membatasi penggunaan kendaraan untuk tahun pembuatan 3 tahun terakhir dan melipat-gandakan pajak atas kendaraan beserta meningkatkan biaya parkir di tempat-tempat umum. Sebagai konsekuensi pemerintah harus memperbanyak jumlah transportasi umum, memperluas jangkauan transportasi umum serta mampu meningkatkan dan menjaga kualitas jasa transportasi umum tersebut.

16. Setiap produsen penjual jasa umum harus menyediakan kontribusi secara immaterial kepada publik, seperti produsen kendaraan harus memperbaiki atau membuat jalan baru setiap tahunnya yang dihitung berdasarkan prosentase tertentu dari net marjin operasinya di Indonesia.

17. Setiap departemen dan BUMN akan diperiksa secara reguler oleh satu Badan/Lembaga Keuangan Negara, dan setiap tahunnya akan dilakukan pemeriksaan keuangan oleh kantor swasta independen dan hasilnya akan dilaporkan secara transparan kepada rakyat. Apabila ada penyimpangan, maka sanksi akan dikenakan kepada departemen/BUMN dan juga Badan/Lembaga Keuangan Negara tersebut.

18. Meningkatkan pemakaian konsumsi produk dalam negeri dengan membatasi masuknya barang konsumsi asing dengan melipatgandakan bea masuk atas produksi asing tersebut.

19. Pemerintah juga harus menjamin minimalisasi biaya atas semua fasilitas pemenuhan kebutuhan dasar seperti kesehatan, pangan, sandang, dan papan.

20. Mengijinkan berkembangnya agama baru dengan syarat tidak ada kaitannya sama sekali dalam hal apapun dengan agama-agama yang telah ada dan diakui oleh pemerintah. Selama masih ada kaitannya walaupun sedikit dengan agama-agama yang telah ada dan diakui, maka pemerintah akan melarang agama baru tersebut.

Kalau kata-kata tidak bisa lagi menyehatkan pikiran yang keblinger, mungkin senjata bisa melakukannya (soekarno)


Memang secara teoritis, revolusi tidak akan sukses tanpa dukungan militer. Tetapi jangan lupa, bahwa militer pun bukan apa-apa tanpa rakyat. Seperti halnya bung Karno yang amat percaya pada kekuatan massa, kekuatan rakyat.

“Aku ini bukan apa-apa kalau tanpa rakyat. Aku besar karena rakyat, aku berjuang karena rakyat dan aku penyambung lidah rakyat,” kata Bung Karno, dalam karyanya ‘Menggali Api Pancasila’.

Cita-cita kemerdekaan untuk mengantar bangsa ini ke gerbang masyarakat adil, makmur, sejahtera dan sentosa, tampaknya hanya impian belaka. Kecuali bila bangsa ini segera terjaga dari lamunan, dan kemudian membangun gerakan moral kebangsaan bersama serta mendorong terjadinya momentum revolusi sosial; mengubah poros kebangsaan agar kembali pada jiwa atau semangat revolusi 1945, masyarakat menyudahi gaya hidup borjuasi kapitalis, dan para pejabat serta tokoh publik di negara ini sadar dan malu akan tingkah-laku mereka yang memuakkan dan menyusahkan masyarakat seperti gaji presiden yang dibahas untuk dinaikkan, tunjangan anggota DPR yang kian mengada-ada, kegaduhan silang sengketa antara lembaga negara (kejaksaan-kepolisian-kpk), korupsi merebak masif tak terkontrol, dan berbagai pertikaian sosial lainnya yang terus mewarnai kehidupan sosial kita.

Singkatnya, biang kerok dari semua masalah sosial diatas adalah adalah sikap saling tidak percaya, sikap mengedepankan norma individualime dan materialisme. Sungguh, penyakit sosial ini hanya muncul pada kondisi masyarakat yang telah dirasuki virus kapitalisme.

Pertanyaan selanjutnya (apabila tanpa dukungan militer), haruskan revolusi sosial (berdarah) terjadi lagi menimpa masyarakat Indonesia, anak-anak bangsa yang lahir di Indonesia dan dibesarkan oleh semangat kebangsaan Indonesia? ?

Tentunya kita, anak-anak bangsa ini tidak menginginkan semua itu terjadi. Namun, apabila:

(1) Karut-marut mental, spiritual, hukum, demokrasi, kedaulatan negara, dll ini dibiarkan berlarut-larut. Para elit politik lebih asyik memainkan logika angka-angka (termasuk polling) dan memperkuat ketahanan kekuasaannya sembari berdalih mempertahankan dan berlindung dibalik konstitusi dalam setiap kebijakan yang dikeluarkan.
(2) Perseteruan para elit politik yang terus menuju titik nadir, khususnya kaloborasi antara barisan sakit hati, kaum idelisme, dengan jajaran elit politik dalam lingkaran kekuasaan pemerintah. Perseteruan tersebut akan menyeret semuanya dalam perlombaan “Rebut-Simpati Rakyat”.
(3) Terjadi kerusuhan sosial sebagai akibat dari kesenjangan ekonomi yang terlalu mendalam yang diperparah dengan kondisi kemiskinan yang menghampiri mayoritas anak-anak bangsa ini.
(4) Kepaduan masyarakat dengan elemen penentang rezim, yang akan melahirkan sebuah letupan supernova.
(5) Dukungan dari pihak luar. Keberadannya hanya merupakan sebuah stimulus bagi pejuang oposisi agar tetap bersemangat dalam berjuang. Pihak luar bisa saja berasal dari LSM internasional, lembaga keuangan atau negara asing.



Andaikata kelima aspek tersebut terjadi, maka revolusi sosial yang mengakibatkan kejatuhan sebuah rezim bukan hal yang mustahil untuk terjadi. Sebagaimana pengalaman sejarah sebelum-sebelumnya, kesulitan ekonomi rakyat akan terjadi, dan masyarakat akan menjumpai lagi sebuah masa yang kelam seperti halnya tahun 1966 dan tahun 1998.

Apabila akhirnya harus berakhir seperti itu,anggaplah fenomena ini merupakan harga yang harus ditebus demi sebuah perubahan. Bukan demi kita, tapi demi generasi masa depan bangsa Indonesia! Biarlah kita mati berdarah-darah dan mati diterjang peluru asalkan generasi masa depan bangsa Indonesia ini tidak mati kelaparan!

Seperti yang diriku kutip dalam Puisi ciptaan Reporter Nyamuk yang berjudul "Revolusi Rakyat Kami"

Wahai sang penguasa…

Teruslah injak-injak kami…..

Teruslah kau tindas kami....

Dan teruslah kau ludahi muka kami…

Muka yang selalu tampak lusuh.....

Oleh karena debu, keringat bercampur air mata …

Teruslah cekik leher kami yang sudah bernafas satu-satu ini…

Teruslah ‘kerangkeng dan bungkam’ jiwa kritis kami….

Teruslah 'kangkangi' kedaulatan kami...

Teruslah bohongi kami dengan ‘mulut setanmu’ itu…

Buatlah kami muak dengan tontonan yang ‘menjijikkan’ itu…

Yakni Lawakan ‘Korupsi’ dan Sandiwara ‘Politik dagang sapi’….

Tunggu pembalasan dari Rakyat yang selalu Tertindas!!!

Wahai rakyat negeri ini.....

Angkat tangan kiri kalian....

Sebagai lambang dari sebuah PERJUANGAN!!!

Sebagai tanda dari sebuah PEMBERONTAKAN!!!

Sebagai wujud dari suatu PEMBELAAN!!!

Bangkitlah Rakyatku dengan PERGERAKAN!!!

Ajarilah penguasamu dengan PERLAWANAN!!!

Dalam skenario “RAKYAT YANG KUASA”

Dalam Episode “REVOLUSI RAKYAT KAMI”.

Semoga Tuhan akan merestui...

Hentinya tangisan perih anak negeri ini!!!


Kalau kata-kata tidak bisa lagi menyehatkan pikiran yang keblinger, mungkin senjata bisa melakukannya
(soekarno)


“Hari depan revolusi Indonesia bukanlah menuju ke kapitalisme, dan sama sekali bukan menuju ke feudalisme… Hari depan Revolusi Indonesia adalah masyarakat adil dan makmur atau… Sosialisme Indonesia” -

(Soekarno – Manifesto Politik RI)

Ani adalah potret muram Indonesia


Ani (bukan nama sebenarnya-red) adalah orang Indonesia asli. Selain dilahirkan dari rahim seorang Ibu yang berdarah Jawa dengan sponsor sperma dari seorang ayah yang berdarah padang, maka tidak bisa dipungkiri bahwa Ani dijamin benar-benar 100% asli orang Indonesia. Bukan hanya itu, tingkah-laku Ani itu sangat Indonesia sekali dan masalah utama yang membebani Ani sejak lama dan tak pernah selesai itu sama persis pula dengan masalah yang menimpa Indonesia. Ya apalagi kalo bukan masalah hutang.

Ani yang selalu menempatkan gengsinya diatas segala-galanya sangat pantang mendengar ada orang lain yang melebihi dirinya, apalagi kalo sampai melihat. Tanpa berpikir panjang dan melihat kemampuan, apapun Ani beli. Apapun yang dirasakannya bisa menaikkan 'derajatnya' di mata orang lain. Walaupun harus hutang. Bayarnya gimana?? Nanti aja dipikirin, itulah prinsip yang selalu Ani pegang. Rupanya Ani sangat berjiwa Indonesia. Ani selalu berpikir untuk 'one step ahead than others' , bukan untuk pencapaian prestasi namun untuk pencapaian prestise.

Ani seperti halnya Indonesia selalu megap-megap saking banyak hutangnya. Persis seperti Indonesia yang meminjam dari IMF dan organisasi Bank Dunia lainnya, Ani juga tak kalah ikut-ikutan minjem dari bank. Maka kian lama ekonomi Ani makin tak karuan adanya. Selain terus berdoa semoga Tuhan memberinya rejeki nomplok, dan mencari hutangan lain untuk 'Tutup Lobang Gali Lobang' maka bekerja keras adalah jalan keluar lainnya. Tapi....ah...sama seperti Indonesia, Ani malas untuk bekerja keras karena hasilnya tidak seberapa, tidak cepat, tidak sebanding dengan tenaga yang dikeluarkan alias pake capek pula.
Jadi itulah yang dilakukan Ani sehari-hari dalam hidupnya.

Tapi ada satu perbedaan Ani dengan Indonesia. Ani masih perawan ting-ting. Masih belum ada tanggungan karena tinggal dirinya sebatang kara di dunia ini, tidak ada sanak saudara. Jadi tidak seperti Indonesia yang rakyatnya jadi korban karena harus ikutan menanggung beban hutang. Minimal, tidak ada anak-anak yang putus sekolah dan kelaparan karena ulahnya.

Ani adalah potret muram Indonesia.

Presiden Soekarno


TD Pardede , tokoh pengusaha asal Medan jaman dulu yang dekat dengan Bung Karno pasti teringat saat suatu hari dia dipanggil mendadak ke Jakarta. Mengetahui betapa miskinnya sang Presidennya. Setelah ngobrol ngobrol bersama menteri lainnya, Presiden Republik Indonesia itu mengajak TD Pardede ke pojok ruangan.
“ Pardede, bisa kau pinjamkan aku uang ? “
Gelagapan karena langsung ditodong oleh penguasa negeri. TD Pardede merogoh saku saku jasnya dan memberikan seribu dollar dari kantongnya. Namun Bung Karno hanya mengambil secukupnya dan mengembalikan sisanya kepada Pardede.

Lain cerita salah satu ajudan terakhir,Putu Sugianitri seorang bekas Polisi wanita yang juga harus pensiun tanpa kejelasan. Suatu saat setelah tidak menjadi presiden, Bung Karno jalan jalan keliling kota dan tiba tiba ingin buah rambutan. ” Tri , beli rambutan “.
” Uangnya mana ? ” tanya si polwan asal Bali itu.
” sing ngelah pis ” kata Bung Karno dalam bahasa Bali yang artinya ” saya tak punya uang “.
Jadilah sang ajudan memakai uang pribadinya untuk mantan presiden yang tidak memiliki uang.

Ada juga cerita dari Bang Ali Sadikin.
Saat ia menjabat Menko Maritim. Ia ditanya oleh Bung karno apakah ia bisa membantu bisnis mertua Bung Karno yang berkaitan dengan perijinan pelabuhan. Setelah dipelajari Ali Sadikin mengatakan tidak bisa. Peraturan mengatakan demikian.
“ Ya sudah , kalau tidak bisa “ kata Bung Karno.
Bang Ali berpikir. Luar biasa ini manusia. Padahal sebagai Presiden ia bisa memaksakan memberi perintah. Yang mengagumkan Bung Karno selanjutnya tidak pernah dendam, bahkan kelak mengangkat May.Jend KKO Ali Sadikin sebagai Gubernur Jakarta.

Dari cerita tersebut diatas, kita tahu Bung Karno tidak pernah peduli dengan uang atau harta. Ketika turun dari kekuasaan kita tak pernah tahu bahwa Bung Karno dan keluarganya meninggalkan kekayaan yang melimpah ruah.
Saat mendapat surat dari Jenderal Soeharto, bahwa Bung Karno harus meninggalkan Istana Merdeka sebelum tanggal 16 Agustus 1967. Maka teman teman Bung Karno yang mengetahui rencana itu segera menawarkan dan menyediakan 6 rumah untuk tempat tinggal dan putera puteri Bung Karno.
Mendengar hal itu Bung Karno seketika marah, bahwa ia tidak menghendaki rumah rumah itu. Ia menginginkan semua anak anaknya pindah ke rumah Ibu Fatmawati.
“ Semua anak anak kalau meninggalkan Istana tidak boleh membawa apa apa, kecuali buku buku pelajaran, perhiasan sendiri dan pakaian sendiri. Barang barang lain seperti radio , televisi dan lain lain tidak boleh dibawa ! “
Demikian Bung Karno memerintahkan.
Guntur – putera tertua – setelah mendengar penjelasan itu merasa kecewa, karena ia sudah terlanjur menggulung kabel antenna TV yang akhirnya tidak boleh dibawa pergi.

Sementara Ibu Fatmawati mengeluh karena kamar di rumahnya tidak cukup.
Tak berapa lama datang truk dari Polisi yang membawa 4 tempat tidur dari kayu yang bersusun, dengan kasur dan bantalnya tapi tanpa sprei dan sarung bantal. Juga beras 6 karung.
“ Anak anakku semua disuruh tidur di tempat tidur susun dari kayu, tanpa sprei dan sarung bantal “
Konon Ibu Fat, marah marah kepada utusan yang membawa perlengkapan itu.

Bung Karno keluar dari istana dengan mengenakan kaos oblong cap cabe dan celana piyama warna krem. Baju piyamanya disampirkan ke pundak, dan ia memakai sandal bata yang sudah usang. Tangan kanannya memegang kertas Koran yang digulung, berisi bendera pusaka merah putih. Bendera yang dijahit oleh istrinya sendiri, ibu Fatmawati ketika masa proklamasi kemerdekaan dahulu.
Tak ada voor ridjer, pengawalan atau penghormatan seperti ketika Presiden Soeharto – yang diantar Jenderal Wiranto sampai ke mobil Mercedes – meninggalkan Istana Merdeka setelah menyerahkan jabatannya kepada Habibie.

Ia meninggalkan istana dengan mobil vw kodok yang dikendarai seorang supir asal kepolisian. Salah seorang anggota kawal pribadinya membawakan ovaltine, minuman air jeruk, air teh, air putih, kue kue serta obat obatan Bung Karno.
Itulah seluruh harta yang dimiliki Bung Karno ketika meninggalkan Istana.
Selebihnya ditinggalkan.
Kelak harta kekayaan Soekarno yang ditinggal di Istana didata oleh pihak penguasa dengan dibuatkan berita acara. Barang barang itu mulai dari logam emas batangan, lukisan lukisan, buku buku, pakaian, minyak wangi, bolpen, uang dollar yang semuanya bernilai tidak sedikit. Dan semua itu tidak pernah diserahkan kepada Bung Karno atau keluarganya. Tidak jelas siapa yang mewarisi.
Pada akhirnya tidak penting juga mewarisi sebuah kekayaan. Karena dia bukan berhala harta. Hanya sebuah janji yang tersisa yang wajib kita jaga, untuk sebuah Indonesia yang bersatu dan bermartabat. Tidak ada juga deal deal khusus. Hanya sebuah persetujuan dalam segenggam bait puisi Chiril Anwar.
Janji itu terus melintas jaman. Sampai kapanpun.

Bung Karno ! Kau dan aku satu zat satu urat
Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh
( Persetujuan dengan Bung Karno – Chairil Anwar )

#Dikutip dari blognya Iman Brotoseno

Antara Amerika, Freemason, Mafia Berkeley dan Bappenas


Tahun 1776, Amerika dibentuk oleh kelompok Mason dengan slogan "Novus Ordo Secloru" yang berarti "Mewujudkan dan Menuju Tata Dunia Baru yang Sekuler" dimana slogan ini terdapat pada lambang negara Amerika Serikat. Dan untuk menuju cita-cita itu, kelompok Mason dengan negara barunya Amerika Serikat, kemudian mendirikan berbagai lembaga dunia seperti United Nations, Bilderberg Group, World Bank, IMF, ADB, The Round Table, Trilateral Commission, Uni Eropa, G-7, dsb.

Seiring dengan cita-citanya menjadi 'polisi dunia', tentunya Amerika memerlukan sumber daya yang sangat besar. Nah, disinilah pentingnya Indonesia. Sebagai satu-satunya negara di dunia, Indonesia dikenal oleh dunia sebagai bangsa besar yang sangat kaya-raya dengan sumber daya alam yang melimpah ruah, dimana sebagian sumber daya alam tersebut tidak ditemui di lain negara. Oleh sebab itu, Amerika berkeinginan untuk menjadikan Indonesia sebagai 'jajahannya' sekaligus 'sekutunya' dengan menamakan Indonesia sebagai "The New World Order" atau Orde Baru seperti yang kita kenal selama ini.

Oleh karena itu, Amerika akan selalu berusaha dan tidak pernah berhenti untuk bisa menjajah Indonesia sepanjang jaman sampai akhir dunia. Di masa penjajahan Belanda, Indonesia yang dulu dikenal dengan nama Nusantara, menjadi pemasok terbesar migas ke Amerika. Karena itulah, Amerika memihak Belanda di masa-masa awal kemerdekaan. Namun ketika kemudian posisi Belanda goyah, Amerika berbalik sikap dengan mendukung lepasnya Republik Indonesia dari Belanda. Dengan cara ini, Amerika berharap pemerintah negara yang baru berdiri ini yang bernama Indonesia bisa dijadikan salah satu 'boneka sekutunya' yang siap diperah kapanpun Amerika mau, dengan memasukkan Indonesia sebagai satu-satunya negara Asia, ke dalam "Marshall Plan".

Tak disangka dan tak diduga, Amerika mendapatkan penolakan keras dari Bung Karno, sehingga kemudian pada tahun 1950-an "National Security Council" mengeluarkan US Policy on Indonesia yang menugaskan CIA agar menghabisi Soekarno dan menggantinya dengan tokoh Indonesia yang dinilai bisa diajak bersekutu. Orang ini adalah Jenderal Soeharto.


Selain itu, Amerika juga membina segelintir elit Indonesia yang kemudian dikenal dengan sebutan "Mafia Berkeley". Dinamakan Mafia Berkeley karena sejumlah elit Indonesia itu pernah menikmati beasiswa dari pemerintah Amerika Serikat untuk belajar di Universitas California di Berkeley. Mafia Berkeley inilah pelayan-pelayan Amerika yang siap menggadaikan kekayaan Indonesia, yang diantaranya dibuktikan dengan adanya pertemuan antara Mafia Berkeley dipimpin oleh Widjojo Nitisastro, dengan sejumlah pengusaha Multi National Corporate (MNC) yang dipimpin oleh David Rockefeller antara lain, General Motors, British American Tobacco, American Express, Siemens, Goodyear, US Steel, Freeport, di Jenewa, Swiss.

Pada pertemuan ini pula, dilaksanakan pembagian ekonomi Indonesia sektor per sektor (pertambangan, perbankan dan keuangan, jasa, industri berat dan ringan), seperti Freeport mendapatkan bukit dengan tembaga di Papua Barat (Henry Kissinger duduk dalam Board), sebuah konsorsium Eropa mendapatkan nikel Papua Barat, perusahaan raksasa aluminium Amerika Alcoa mendapat bagian terbesar dari bauksit, dan sejumlah beberapa kelompok perusahaan-perusahan Amerika, Jepang dan Prancis membagi 'jatah' hutan-hutan tropis Indonesia di sumatra, Papua Barat dan Kalimantan. Jika mantan Presiden Amerika Richard Nixon pernah menyebut kejatuhan Soekarno sebagai "Terbukanya Upeti Besar dari Asia", maka Rockefeller menyebut hasil pertemuan antara Mafia Berkeley dengan pengusahan-pengusaha MNC ini sebagai "Hadiah Terbesar Bagi Dunia Baru".


Di Jakarta sendiri, para elit/ekonom Indonesia ini berusaha menghancurkan konsep Bung Karno mengenai Indonesia yang mandiri dan berdaulat. Dengan semboyan 'A Nation and Character Building', Bung Karno memimpikan sebuah bangsa yang besar dan sejahtera yang berdiri di atas kaki sendiri, berdikari. Namun, alih-alih melanjutkan mimpi Bung Karno tersebut, elit ekonom Indonesia yang tergabung dalam Mafia Berkeley ini pun merekonstruksikan kembali orientasi pembangunan ekonomi Indonesia yang disesuaikan dengan pola-rancang kepentingan imperium Pax-Americana atas dunia, yang menjadi otak dari REPELITA-nya Pak Harto, dimana di awal Orde Baru, sejumlah konsultan Amerika banyak berkumpul untuk menggelontorkan modal dalam jumlah yang sangat banyak dan tentunya tidak gratis. Gerbang utama bagi modal asing untuk masuk ke negeri ini adalah 'Adhucstat Logegebouw' yang dikenal juga sebagai Markas Besar Persaudaraan Mason Bebas Hindia Belanda, yang sekarang kita kenal dengan nama Bappenas. Itulah mengapa program antara Pemerintah/LSM dengan negara asing harus melalui G2G Program (Government To Government Program) yang dikoordinir oleh Bappenas.

*Dikutip dari beberapa sumber

Bangga dan Cinta Indonesia



Kamu tau ga kalo Indonesia itu:
1. Merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau (termasuk 9.634 pulau yang belum diberi nama dan 6.000 pulau yang tidak berpenghuni). Dan Indonesia mempunyai 3 pulau dari 6 pulau terbesar didunia, yaitu Kalimantan (pulau terbesar ketiga di dunia dgn luas 539.460 km2), Sumatera (473.606 km2) dan Papua (421.981 km2.

2. Merupakan Negara maritim terbesar di dunia dengan perairan seluas 93 ribu km2 dan panjang pantai sekitar 81 ribu km2 atau hampir 25% panjang pantai di dunia.

3. Merupakan Negara dengan suku bangsa yang terbanyak di dunia. Terdapat lebih dari 740 suku bangsa/etnis, dimana di Papua saja terdapat 270 suku. Dengan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “Meskipun berbeda-beda, tapi tetap satu!” kutipan tersebut ‘membangunkan’ kita agar lebih bangga dengan Indonesia. Mengapa begitu? Penduduk Indonesia seb anyak 231 juta jiwa dan tersebar di 33 provinsi. Dengan rata-rata setiap provinsi terdiri dari 7 juta jiwa, tentunya membuat Indonesia sangat beragam. Keberagaman, baik fisik maupun non fisik, membuat kita tidak boleh terbelenggu hanya pada perbedaan. Diluar dari perbedaan-perbedaan tersebut, kita semua tetap dalam tudung bangsa Indonesia, kita adalah bagian dari peradaban bangsa Indonesia yang memiliki satu tekad dan tujuan demi terselenggaranya kemerdekaan Indonesia.Motto atau semboyan Indonesia tersebut, merupakan Frasa yang berasal dari bahasa jawa kuna. Disamping itu, semboyan ini pun terdapat dalam Pancasila yang merupakan dasar negara dari NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

4. Negara dengan bahasa daerah yang terbanyak, yaitu, 583 bahasa dan dialek dari 67 bahasa induk yang digunakan berbagai suku bangsa di Indonesia, sehingga bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional mempunyai begitu banyak artikulasi yang sangat menolong kita untuk mempelajari bahasa lain.

5. Monumen Budha (candi) terbesar di dunia adalah Candi Borobudur di Jawa Tengah dengan tinggi 42 meter (10 tingkat) dan panjang relief lebih dari 1km. Diperkirakan dibuat selama 40 tahun oleh Dinasti Syailendra pada masa kerajaan Mataram Kuno (750-850).

6. Tempat ditemukannya manusia purba tertua di dunia, yaitu Pithecanthropus Erectus'¬ yang diperkirakan berasal dari 1,8 juta tahun yang lalu.

7. Merupakan negara pertama yang lahir sesudah berakhirnya Perang Dunia II pada tahun 1945 yang mencatatkan Indonesia sebagai negara ke 70 tertua di dunia. Indonesia juga tercatat sebagai negara pertama dan satu-satunya yang pernah keluar dari PBB pada tanggal 7 Januari 1965, menunjukkan Indonesia adalah negara yang mempunyai sikap.



8. Kekayaan Indonesia yg menyebabkan bangsa kita tidak pernah sepi dari ancaman bangsa lain yg ingin merebut kekayaan kita. Berabad-abad yg lalu, bangsa kita dijajah karena kekayaan alamnya. Saat ini pun, bangsa kita tak pernah lepas dari lirikan penjajah (dengan metode lain, tentu saja) masih karena kekayaan yg sama. Klaim batas wilayah ? tentu saja karena laut kita tempat hidup milyaran ikan. Tanah dan pulau ? Mereka tentu mencium bau minyak, intan, aspal, dll dsb di sana. Saking kayanya bangsa ini, kita jadi meremehkan kekayaan itu sendiri. Tidak menganggap hal itu sebagai kekayaan. Akibatnya, kita tidak peduli, karena bagi kita itu tidak kurang berharga. Bangsa ini perlu sadar akan kekayaannya, sehingga bisa peduli dan mau ikut mempertahankan kekayaan itu:
- Indonesia adalah penghasil gas alam cair (LNG) terbesar di dunia (20%dari suplai seluruh dunia) juga produsen timah terbesar kedua.
- Indonesia menempati peringkat 1 dalam produk pertanian, yaitu : cengkeh (cloves) & pala (nutmeg) dan peringkat kedua dalam karet alam (Natural Rubber) dan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil).
- Indonesia juga pengekspor terbesar kayu lapis (plywood), yaitu sekitar 80% di pasar dunia.
- Terumbu Karang (Coral Reef) Indonesia adalah yang terkaya (18% dari total dunia).
- Indonesia memiliki species ikan hiu terbanyak didunia yaitu 150 species.
- Biodiversity Anggrek terbeser didunia : 6 ribu jenis anggrek, mulai dari yang terbesar (Anggrek Macan atau Grammatophyllum Speciosum) sampai yang terkecil (Taeniophyllum, yang tidak berdaun), termasuk Anggrek Hitam yang langka dan hanya terdapat di Papua.
- Indonesia memiliki hutan bakau terbesar di dunia. Tanaman ini bermanfaat ntuk mencegah pengikisan air laut/abrasi.
- Binatang purba yang masih hidup : Komodo yang hanya terdapat di pulau Komodo, NTT adalah kadal terbesar di dunia. Panjangnya bias mencapai 3 meter dan beratnya 90 kg.
- Rafflesia Arnoldi yang tumbuh di Sumatera adalah bunga terbesar di dunia. Ketika bunganya mekar, diameternya mencapai 1 meter.
- Memiliki primata terkecil di dunia , yaitu Tarsier Pygmy (Tarsius Pumilus) atau disebut juga Tarsier Gunung yang panjangnya hanya 10 cm. Hewan yang mirip monyet dan hidupnya diatas pohon ini terdapat di Sulawesi.
- Tempat ditemukannya ular terpanjang di dunia yaitu, Python Reticulates sepanjang 10 meter di Sulawesi.
- Ikan terkecil di dunia yang ditemukan baru-baru ini di rawa-rawa berlumpur Sumatera. Panjang 7,9 mm ketika dewasa atau kurang lebih sebesar nyamuk. Tubuh ikan ini transparan dan tidak mempunyai tulang kepala.

Ke-delapan hal diatas hanyalah sekedar bonus bagi gw, bukan sebagai alasan utama kecintaan dan kebanggan gw menjadi WNI.Karena jika gw hanya bangga sebagai Indonesian hanya karena alasan kekayaan alam maka jika kekayaan alam tsb habis bisa jadi kebanggaan gw sebagai orang Indonesia juga ikut hilang. Bangga karena kekayaan budaya yang dimiliki? Tentu tidak! Karena jujur, gw tidak begitu mengenal seluruh budaya di Indonesia, dan sungguh aneh jika kita bangga dan mencintai sesuatu yang kita sendiri tidak cukup baik mengenalnya?? Apakah itu berarti hanyalah kebanggaan dan cinta semu semata??



Kebanggaan gw sebagai orang Indonesia itu, karena kemerdekaan negara kita itu direbut dengan darah, keringat, airmata, bahkan nyawa para pejuang. Bukan hadiah dari kolonialis, seperti kemerdekaan-nya Malaysia. Indonesia adalah negara satu-satunya di Asia yang berjuang untuk memerdekakan dirinya sendiri. Pejuang-pejuang kemerdekaan yang beragam suku, beragam agama, beragam ideologi, namun mempunyai satu visi yaitu anti kolonialisme dan anti imperialisme asing.

Dan betapa hebat dan jauh pemikiran pemimpin bangsa kita waktu jaman kemerdekaan dulu dalam merumuskan ideologi bangsa yang bernama"PANCASILA", yang bagi gw merupakan The best Ideologi In the World, dimana negara-negara asing lainnya yang mempunyai suku bangsa dan budaya banyak seperti Indonesia, belum mampu (hingga saat ini) untuk merumuskan ideologi pemersatu seperti Pancasila.

Diatas semua itu, gw bangga dan cinta Indonesia sebab Indonesia adalah rumahku, kampung halamanku dan juga tempat peristirahatan terakhir yang kuinginkan. Udara Indonesia lah yang kuhisap untuk bernafas, air Indonesialah yang kuminum dan tanah Indonesia lah yang memberiku nasi untuk dimakan. Indonesia adalah tempat di mana keluarga dan handai taulanku berada. Jauh dari sempurna memang, tapi dengan yakin seyakin-yakinnya gw tidak akan pernah ingin menukarnya dengan apa pun.

Gw tidak bermaksud mengecilkan, apalagi menghapus, segala keburukan yg sedang terjadi di negeri ini. Hanya saja begitu mudah banyak orang Indonesia sendiri sekarang melakukan hal-hal buruk yang menodai nama dan harkat martabat negara ini. Sangat mudah dan sangat banyak bahkan, sehingga sebagian orang Indonesia yang lain menjadi benci (dan menyesal) mengatakan dirinya sebagai warga negara bangsa Indonesia. Tidak banyak lagi orang yang benar-benar mencintai Indonesia, menghargai apa yang telah dilakukan oleh pendahulu kita. Padahal rasa cinta adalah alasan terkuat untuk peduli. Dimana, mudah-mudahan, kepedulian itulah yang akhirnya mampu membawa bangsa ini lepas dari keterpurukan dan mengembalikan harkat martabat negara Indonesia lebih tinggi (yahh minimal sejajarlah) dengan negara-negara lain di kancah Internasional. Yang akhirnya semua warga negara Indonesia dapat dengan bangga yang setulus-tulusnya mengatakan,"YA, SAYA BANGGA SEBAGAI ORANG INDONESIA."

Skenario-skenarioan Di Balik Pembasmian Teroris


Ternyata membasmi teroris emang jauh lebih mudah daripada hanya sekedar menyelidiki...apalagi membasmi...korupsi! Mungkin kasus BailOut Century daripada diusut oleh KPK, sebaiknya meminta bantuan Densus 88 untuk diusut dan di"basmi" tuntas..tas..tas:)

Kalau bailout century memanfaatkan azas praduga tak bersalah dan HAM demi menghindari penyebutan nama, lalu mengapa sang Teroris selalu ditemukan telah ditembak mati dan tidak ditangkap hidup sehingga dia bisa diberikan kesempatan yang sama untuk melakukan pembelaannya, dengan mengingat sebelumnya dilakukan pengintaian yg 'katanya' telah memakan waktu lama?

Jika POLRI mau memberantas teroris sampai ke akar-akarnya harusnya Tokoh teroris jangan ditembak mati, tapi dibiarkan hidup dan ambil simpatik agar dia membongkar siapa dalangnya. jangan-jangan dalangya orang dalam atau pejabat disekitar kita yang sedang bersandiwara.
Lagipula, bukannya polisi selalu diajarkan untuk melumpuhkan penjahat terlebih dahulu tanpa mengambil nyawa mereka, kok lupa ya ?

Sedangkan, di film-film bisa kita lihat, biasanya polisi itu harus tembak keatas dulu, dan kalau penjahatnya masih melawan, baru tembak kaki. Tidak langsung ke jantung. Apa lagi si Teroris tidak dalam keadaan tempur, lagi main game, seperti yang diberitakan. Pertanyaan selanjutnya kalau orang sudah mati apa masih bisa menggenggam pistol ya?

Pistol kan berat dan yang mati sudah lemas tidak ada tenaga. Logikanya jatuh itu pistol. Berbeda kalau tangannya dilantai. Maaf ini hanya pikiran sederhana rakyat tidak bermaksud apa-apa.
Saya hanya mengkhawatirkan proses main tembak mati seperti ini apa enggak berkemungkinan akan dimanfaatkan oknum yang membunuh orang tak bersalah dengan alasan Teroris, seperti jaman PKI dulu? Jangan sampai sejarah kelam bangsa terulang kembali.

Dan buat negara lain yang kesusahan menumpas teroris, bisa memakai jasa Densus 88 Indonesia yang terbukti "Tepat, Cepat, Langsung dan Tuntas plus Jaminan Tembak Mati di Tempat". Dan untuk Indonesia, berarti ada peluang baru penambahan pendapatan negara...Muantab Tenan kan:)

Pasca Voting, Apakah Musuh-nya si Kerbau Akan Menjadi Satria Piningit atau malah memakai Badak??

Akhirnya opsi C pun menang voting dengan skor 325:212 pada Sidang Paripurna hari ke 2, tanggal 3 Maret 2010. Setelah melalui perjalanan dan perjuangan yang berliku-liku, melelahkan, menguji kesabaran dan kesungguhan dari tiba-tiba tersedianya entah darimana alternatif difusi antara opsi A dan opsi C, A+C itu rumus ‘aneh’ kimianya yang dirancang khusus hanya dalam waktu sangat singkat, hanya beberapa jam saja, oleh Marzuki Alie, sang Ketua DPR sekaligus Anggota Demokrat. Well, bukan Marzuki Alie namanya kalo tidak bikin sesuatu yang luar biasa heboh bukan??

Walaupun, hampir semua fraksi menolak alternatif baru yang tiba-tiba muncul ini padahal telah ditetapkan sebelumnya bahwa tidak ada alternatif lain selain yang telah ditetapkan pada Bamus Pansus, namun Partai Demokrat dan para sekutunya tetap bersikeras untuk me-LANJUT-kan.
Maka apa daya, akhirnya ditetapkan sepihak oleh sang Ketua DPR untuk di-LANJUTKAN. Namun, manusia boleh berencana Tapi Tuhan pula lah yang menentukan. Maka ditentukanlah oleh Tuhan bahwa langkah alternatif ala Demokrat tidak bisa di-LANJUT-kan karena kalah skor dari kelompok Oposisi.

Tuhan Maha Adil. ‘Kemalangan’ yang menimpa Demokrat cs semakin ber-keLANJUT-an dengan harus diterima secara lapang dada kekalahan ke II yang kali ini dengan telak dan ditambah adanya pembelotan sekutu PPP ke kelompok oposisi, yang menyebabkan perbedaan skor kemenangan untuk kelompok Oposisi menjadi lebih besar 325:212.

Pada tahap ini, sementara kelonpok Oposisi dan rakyat bisa menarik napas lega dan mengucap syukur ke Hadirat Tuhan telah merakmati setengah jalan perjuangan ini.

Lalu apakah lagi perjuangan yang tersisa setengahnya memisahkan kelompok Oposisi dan rakyat dengan tujuannya??


Seakan-akan semua ini telah direncanakan dan dirancang oleh Tuhan, sebelum Sidang Paripurna dilangsungkan, SBY mengatakan kepada publik bahwa Beliau MENDUKUNG dan BerTANGGUNG JAWAB sepenuhnya atas kebijakan JPSK dan Bailout Century. Karena Opsi C mengatakan bahwa telah terjadi pelanggaran dan tidak mendasarnya kebijakan PJSK dan Bailout, maka tak lain dan tak bukan, langkah perjuangan selanjutnya adalah LANJUTKAN memanggil dan meminta SBY selaku Presiden RI dan atasan dari Boediono juga Sri Mulyani, untuk membuktikan dan mempertanggungjawabkan kata-katanya di depan penegak hukum dalam hal ini adalah Mahkamah Konstitusi.

Pertanyaan misteri selanjutnya….adakah nyali SBY untuk me-LANJUT-kan menghadapi takdir dan memenuhi kewajibannya tersebut di hadapan rakyat??
Atau apakah SBY malah akan kembali kegemarannya memakai perumpaan binatang, yaitu dengan muka BADAK mencari-cari cara juga alasan untuk mengalihkan perhatian rakyat atas dirinya?

Mari kita LANJUTKAN untuk membawa sampai ke ranah hukum!

Nyawa Rakyat Hanya Di-Hargai Peluru Karet Oleh Pemerintah


Dalam Standard Operation and Procedure (SOP) negara-negara di dunia ini, pasukan anti huru-hara di negeri manapun, penggunaan peluru karet merupakan tahap kedua dari upaya menjinakkan masa yang tidak terkendali, yang biasanya diawali dengan himbauan, lontaran gas airmata, dan tembakan ke atas sebagai peringatan.

Menurut Wikipedia, definisi dari Peluru Karet adalah proyektil yang terbuat dari karet, atau yang dilapisi karet, yang ditembakkan dari senjata api.
SOP pasukan anti huru-hara di mana pun hanya membolehkan menembak peluru karet dalam jarak yang telah ditentukan, sehingga jika peluru karet mengenai sasaran, maka tidak akan mampu menembus kulit dan hanya membuat luka kecil atau memar.

Tujuan penggunaan peluru karet hanya membuat efek kejut dan takut, sedikit sakit, agar massa yang tidak terkendali membubarkan diri. Sasaran peluru karet pun dilakukan secara amat selektif, hanya kepada orang-orang yang diidentifikasi sebagai provokator massa.

Peluru karet digunakan sebagai senjata tidak mematikan, namun tetap dapat menembus kulit manusia. Peluru karet tetap dapat menyebabkan kematian apabila digunakan pada jarak dekat atau terkena bagian vital seperti kepala.

Sidang Paripurna Century yang telah berlangsung selama dua hari, kepolisian yang menjaga keamanan Sidang Paripurna tidak hanya memakai water canon dan gas air mata, akan tetapi telah menembakkan peluru karet ke arah demonstran kontra SBY. Dilaporkan setidaknya ada satu orang mahasiswa yang terkena tembakan peluru karet di dada dan sedang mendapatkan perawatan di RS Pelni.

Walaupun peluru karet lazim digunakan untuk menangani urusan huru hara dan unjuk rasa, namun wajarkah apabila peluru karet selalu digunakan bahkan untuk keadaan yang belum 'genting' sekalipun? Dan apakah benar telah memenuhi SOP ditembakkan harus dari jarak tertentu sehingga tidak akan membuat luka yang memerlukan perawatan rumah sakit?

Jika fakta di lapangan korban-korban peluru karet selalu harus mendapatkan perawatan di rumah sakit, bukankah ini berarti telah ada suatu pelanggaran terhadap SOP?
Apakah benar bahwa keselamatan nyawa demonstran (hampir) tidak ada harganya, seperti yang dikatakan Jubir Demokrat yang bernama Sutan Bhatoegana, malam ini yang mengatakan di TV One,""Biasa demonstran terluka...wajar,namanya juga berjuang...kalo ga mau terluka, pulang aja, nonton lewat TV di rumah...ga usah kesini".

Kalau benar keselamatan nyawa rakyat sudah tidak berharga lagi di mata pemerintah, lalu masih akan kah kita percayakan kelangsungan bangsa ini yang juga berarti hidup kita, rakyat Indonesia, kepada pemerintahan yang seperti itu?

10 Point + 1 Point Bonus–> ‘Kelemahan’ SBY Sebagai Presiden (Versi Gw Tentunya)


1. Emosional yang cenderung 'menyalahkan' pihak lain, bahkan rakyat.

2. Tidak Berwibawa, makanya banyak anggota dewan yang ngobrol sendiri di rapat,dan banyaknya 'jubir-jubir' tidak pada tempatnya, seperti si Andi Arief itu.

3. Tidak Cerdas, terbukti Beliau membutuhkan banyak menteri dan banyak badan-badan juga komisi-komisi dan lembaga-lembaga yang dibentuk untuk menjalankan tugas yang kadang kali menjadi tumpang tindih dengan tugas menteri.

4. Hal diatas juga menyebabkan pemborosan anggaran karena berarti semakin banyak yang harus digaji.

5. Masih berkaitan diatas, perlu dipikirkan apakah memang terjadi perbaikan dan peningkatan ekonomi?? Karena sepertinya kalo dihitung Revenue akan lebih besar daripada Cost.

6. Tidak nasionalis, kalau pernah ingat, SBY pernah berkata “I love the united states, with all its faults. I consider it my second country“. Sedikit membandingkan dengan Pak Harto, Pak Harto tidak pernah berbahasa asing Inggris ketika, bertemu dengan Pemimpin Negara lain dikunjungan Negara atau pada saat menerima tamu Negara dan Pertemuan internasional serta, wawancara dengan media asing, melainkan memakai penerjemah.

7. Suka Panikan sehingga terkesan bukan mengayomi atau menentramkan rakyatnya malah bikin tambah ricuh.

8. Diam-diam berlebihan, kalo kita memperhatikan arah jalan ke Cibubur makan plang jalan yang menunjukkan arah ke Cibubur telah diganti dari Cibubur menjadi Cikeas. OMG...Perlukah sampe sebegitunya?? Kenapa tidak sekalian saja diganti menjadi "Istana Presiden SBY".

9. Pengecut, sebenarnya sifat ini mengherankan sekali mengingat latar belakangnya yang militer. Tetapi apabila ditelusuri bahwa ternyata Beliau tidak pernah bertugas di lapangan, tetapi hanya sebatas administrasi, maka sifat ini jadi terkesan wajar sekali. Sikap pengecut ini ditunjukkan dengan cara 'main belakang' alias curhat ke pihak lain, tidak berani langsung konfrontasi dengan publik/rakyat.

10. Suka basa-basi yang terkesan membanggakan diri sendiri. Dalam otobiografinya, Beliau menulis “Sejak menjadi Presiden, Saya ini hanya tidur 3 jam setiap harinya karena pekerjaan sebagai Presiden itu sangat berat dan melelahkan“. Kalau kita mau lebih kritis terhadap pernyataan tersebut, maka akan dapat kita tanyakan lebih lanjut kepada Beliau,"Kalau begitu Mengapa (masih) ingin menjadi Presiden? Lengser aja Pak!"

Bonus satu hal lagi deh:

11. Meskipun ini sudah jaman Reformasi, dan Beliau sebagai Presiden setelah era Reformasi seharusnya PAHAM akan hal ini dan menghormati dan menghargai jiwa-jiwa pahlawan Reformasi yang sudah rela berkorban serta melanjutkan perjuangan ini. Tapi lalu apa yang terjadi??
Tak perlu gw menjawabnya kan??

Vie Peduli Indonesia


Informasi mengenai latar belakang pendidikan maupun pekerjaan ternyata juga dapat menimbulkan pertanyaan, misalnya kepada diriku:
1. Lah resign dari perusahaan di Singapura, kok sekarang malah milih kerja di LSM ? Gajinya kan kecil...piye toh?
2. Memangnya cukup tuh gaji LSM buat ngidupin anak2 kamu? Inget loh kamu itu janda dengan 2 anak yang harus kamu nafkahin sendirian?
3. Kenapa ga milih kerja di LSM cabang (kayak pohon aja ada cabangnya ya h..he..) luar aja seh?
4. Mosok lulusan S1 dan S2 dari UI kerjanya kayak gini? Udah gaji kecil, waduh..apa toh yang didapat weleh..weleh....(tips buat para pembaca...plz bacanya sambil ngebayangin si tokoh penanya lagi berkacak-pinggang sambil mulutnya nyerocos mulu dan tak lupa menggeleng-gelengkan kepalanya....xixixi...xixix....bisa ga ngebayanginnya?)

Jawaban Vie atas banyaknya pertanyaan yang intinya "Mengapa begini,dan, Mengapa begitu?"

Mengapa gw memilih untuk bekerja di LSM karena gw menemukan diri gw jatuh cinta kepada dunia NGO, setelah gw sedikit mengenal dunia ini dari pengalaman mengaudit sewaktu bekerja sebagai auditor yang kebetulan pula client-client gw itu sebagian besar adalah para NGO seperti Yayasan Indonesia Sejahtera, Oxfam,EED, Tifa, Save The Children, Yayasan Dian Desa, UNHCR, Sintesa Kendari, UNDP dan maseh banyak lagi.
Plus setelah juga merasakan pengalaman bekerja di perusahaan komersial, semakin menambah keyakinan bahwa gw lebih mencintai dunia NGO ketimbang dunia komersial.
Dan tentang mengapa-nya gw memilih untuk bekerja di LSM lokal ketimbang international karena gw mempunyai pemikiran dan pendapat sendiri terhadap hal ini.

Udah lumrah setiap orang ingin bekerja di tempat yang sebaik-baiknya, dalam artian bonafide, yang acapkali identik dengan sebutan 'Multinational Company/Foundation' maupun 'Foreign Company/Foundation' tentunya dengan alasan gengsi/status, uang, juga prospektif karir yang luas dan cerah. Apalagi bagi yang merasa lulusan dari universitas luar negeri ataupun universitas negeri peringkat atas seperti universitas dimana gw menjadi salah satu lulusannya, tentu dan juga wajar sekali mempunyai tujuan untuk bekerja di perusahaan-perusahaan besar ini.

Anehnya, gw mungkin termasuk dari sedikitnya manusia yang tidak merasakan desire untuk bekerja di perusahaan-perusahaan hebat ini. Kenapa? Hanya karena punya alasan dan impian yang sederhana dan wajar saja, yaitu gw ingin berkontribusi kepada perusahaan/yayasan lokal sehingga perusahaan/yayasan lokal ini bisa sama hebatnya dengan perusahaan/yayasan international itu, tidak lagi menjadi pihak nomer sekian di negeri sendiri, kalah dengan badan-badan asing. Dimana impian akhirnya adalah perusahaan/yayasan lokal ini juga akan menjadi tempat tujuan kerja yang potensial bagi para pencari kerja, terutama yang bermutu tinggi. Dan setiap orang bisa bangga-nya bilang bahwa dia bekerja di perusahaan/yayasan lokal dan gaji yang dia dapatkan bisa membuat hidupnya sejahtera, tidak berkekurangan. Tidak kalah dengan kebanggaan dan fasilitas yang orang-orang lainnya dapat dari Perusahaan/Yayasan Asing.
Impian-impian ini juga yang membuat gw, setidaknya sampai saat ini, masih mantap menolak 'pinangan' dari LSM ber-merek International dengan 'mas kawin' yang bisa membuat mata bling..bling...:)

Kalau setiap lulusan inginnya bekerja di perusahaan-perusahaan asing, kapan badan usaha dalam negeri bisa bangkit? kapan kita membangun kekuatan negeri kita sendiri kalo kontribusi kita selama ini jatuhnya ke pihak asing lagi? Kita semua menyatakan bahwa kita cinta Indonesia...tapi apakah perilaku kita sehari2 sudah mencerminkan pernyataan yang kita ucapkan tersebut?
Karena ga ada uangnya? Hm...picik sekali bagi orang yang berpikiran tentang ini. Ga munafik kalo gw juga butuh uang tapi seharusnya kita yang mengendalikan uang dan bukan uang yang mengendalikan kita. Alasan lainnya juga karena sebagai bangsa yang ber-agama dan percaya adanya Tuhan tentunya tau dan percaya kalo rejeki kita itu diatur dan dari Tuhan bukan diatur dan dari Pihak Dunia...Jadi ngapain takut ga ada uang? Gw aja yang janda ber-anak dua ga takut :)

Sampai detik ini, hampir seluruh rakyat mengumbar omongan, berteriak-teriak ke pihak pemerintah bahwa rakyat menginginkan perubahan yang dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Atau lucunya banyak yang mengaitkan dan mengharapkan bahwa naiknya Presiden Amerika Serikat Obama akan dapat membawa perubahan positif untuk Indonesia, sehingga di Indonesia pun terutama Jakarta telihat begitu gegap gempita menyambut kemenangan Obama tempo hari.
Pendapat gw atas fenomena tersebut adalah adanya harapan yang berlebihan dari masyarakat yang ditujukan tidak pada tempatnya. Seolah-olah masa depan Indonesia ada di tangan pemerintah atau tergantung pada Obama.
Nasib dan masa depan Indonesia ada di tangan kita sendiri, tangan rakyat Indonesia. 1000 orang yang duduk di kabinet sana ditambah satu orang Obama tidak akan dapat membawa Indonesia bergerak menuju perubahan. Perubahan nasib negara kita ini tidak akan datang 100% dari pergantian kabinet ataupun presiden, baik yang terjadi di Indonesia maupun di dunia luar sana. Kalau memang kita ingin adanya perubahan, sadarilah kalau hanya kita, rakyat Indonesia, yang bisa mewujudkan impian adanya perubahan yang positif itu menjadi nyata.

Memang benar, sebagai manusia dan rakyat biasa, kemampuan dan kekuasaan kita terbatas. Banyak sekali hal-hal di luar jangkauan kita yang tidak dapat kita kendalikan. Tapi at least hal satu-satunya dan yang pasti 100% bisa kita kendalikan adalah perilaku dan tindakan kita.
Seperti contohnya kita pengen negara kita ini tidak lagi dikenal dengan predikat memalukan sebagai salah satu negara terkorup di dunia. Untuk itu kita harus memulai dari diri kita sendiri untuk tidak korupsi.

Contoh yang lain, Indonesia sebagai negara hukum tapi kok banyak praktisi hukumnya melakukan pelanggaran hukum dan maseh banyak terdapat kasus-kasus pelanggaran hukum lainnya. Untuk itu kita harus sadar hukum dong...melek hukum...jangan lagi menggantungkan diri sepenuhnya pada para professional yang belum tentu 100% membantu kita sepenuhnya. Kita tidak akan dapat dibodoh2i apabila setidaknya mempunyai pemahaman yang cukup mengenai hak-hak dasar kita sebagai manusia dan warga negara. Jadi kita ga akan bisa dengan mudah begitu saja disalahkan terlebih dijadikan kambing hitam atas suatu perbuatan yang tidak kita lakukan. Apabila rakyat kita menjadi semakin kritis maka peran dan dominasi pemerintah pun dapat kita kontrol sehingga lama kelamaan porsi dominasi pemerintah yang merugikan masyarakat akan berkurang.

Dan kita pun tidak akan lagi mengadahkan tangan ke pihak asing atau mengharapkan bantuan asing. Kita sebagai manusia punya yang membedakan dari makhluk hidup ciptaan Tuhan lainnya adalah akal pikiran dan harkat martabat. Apakah kita tidak malu dikenal sebagai bangsa yang selalu mengharapkan bantuan? Tidakkah kita ingin dikenal masyarakat dunia sebagai bangsa yang mempunyai harkat martabat tinggi?
Lagipula gw juga berkeyakinan bahwa yang bisa membantu rakyat Indonesia yang kurang beruntung itu ya Kita, sesama rakyat Indonesia. Hanya kita-lah yang benar2 mengerti tentang keunikan hidup, adat, budaya dan segala sesuatunya. Jadi hanya kita lah yang seharusnya mengerti apa yang dibutuhkan dan apa yang harus dikerjakan untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.

Jadi apa dunk yang menjadi hambatannya selama ini kalo ternyata resep-nya se-simple itu? Ya hambatannya (dan ini neh yang menjadi penyakit ber-akar) adalah ternyata tingkat kepedulian kita tuh rendah dan berfluktuasi berdasarkan sikon.
Kalo lagi ada bencana alam maka bisa dilihat tingkat kepedulian kita tuh besar, tetapi tingkat kepedulian kita cukup rendah atas masalah2 dan penderitaan sesama yang sehari2 terjadi di sekitar kita. Kenapa ya? sayangnya, gw juga belom tau alasannya!

Seorang Pemimpin Itu....


1. Seorang pemimpin itu harus bisa memahami bahwa yang penting dari sang pemimpin itu adalah tindakannya yang bijaksana, bukan jabatannya maupun ucapannya.

2. Baik tidaknya seorang pemimpin dinilai dari sikap, keputusan dan tindakan yang diambilnya pada saat sedang ada masalah/tantangan.

3. Seorang pemimpin benar-benar menyadari bahwa segala kesalahan yang dilakukan oleh para bawahannya adalah menjadi tanggung jawabnya.

4. Seorang pemimpin dapat mengidentifikasi suatu benih masalah dan berusaha mengatasinya sebelum benih masalah tersebut menjadi besar dan mengancam.

5. Seorang pemimpin tahu benar bahwa posisinya adalah di depan segala macam perperangan, apapun resikonya. Bukannya berlindung pada banyak pihak dan melarikan diri dari tanggungjawab.

6. Seorang pemimpin harus dapat membuktikan segala ucapan dan janji yang pernah diucapkannya dan memastikan bahwa semua orang yang dipimpinnya menikmati hasilnya.

7. Seorang pemimpin benar-benar mengerti segala sesuatu tentang rakyatnya termasuk setiap masalah yang sedang melanda serta keinginan setiap rakyatnya. Leaders get into his/her everyone's skin to elaborate positive energy and optimism.

8. Seorang pemimpin mengerti untuk membangun suatu TRUST diperlukan kejujuran, keterbukaan dan kepercayaan antara dia dan rakyatnya. Dan sebagai pemimpin, dia menyadari bahwa dirinya lah yang pertama kali harus menunjukkan dan membuktikan hal-hal tersebut kepada rakyatnya.

9. Seorang pemimpin dapat menepiskan segala bentuk kecurigaan, kekhawatiran dan pesimis yang timbul dengan tindakan yang diambilnya, bukan hanya dengan omongan. Dengan kata lain, seorang pemimpin berani mengambil resiko dan mempertanggungjawabkan hasilnya ke publik.

10. Seorang pemimpin akan membagi segala sesuatunya dengan rakyat, baik kesulitan maupun kesuksesannya.


Krisis kepercayaan yg sedang negara Indonesia alami sekarang, adalah a real Test for Leaders. It is a momment of truth for us all for the sake of our country, Indonesia!

Kwik Kian Gie: Indonesia President, SBY can not dodge that his decision to participate bailout

Based on the news presented by the Primair Online:

December 16, 2009 | 00:01 | Focus News



Jakarta - Former Minister of Economy Kwik Kian Gie said President Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) joined the Bank bailout decision by ordering Chairman Century Work Unit President for Policy and Management Reform Program (UKP3R) Marsilam Simandjuntak to attend the meeting of Financial System Stability Committee (KSSK) November 21, 2008.

"The question is why the position Marsilam, how come KSSK meeting. Why did he give the command, why kok followed by Sri Mulyani and Boediono. It turns out there Marsilam capacity as a special staff of the president who ordered the president to attend the meeting representing KSSK president. Means that the president take a decision, SBY should not dodge it, "said Kwik to Primair Online, in Jakarta, Tuesday (15/12).

He added, to seek clarity from all the events that are unreasonable, must also questioned the urgency of the meeting KSSK done until morning. For example, the presence Marsilam Simandjuntak, relations with the presence of President Susilo Bambang Yudhoyono who was visiting Washington.

"The meeting began KSSK conducted at 17.00 pm until 06.00 am, the time was in Washington SBY. KSSK meeting, the time in Washington is at 12:15, something to do or not, the meeting time Boediono contacted the president or not. Meeting from 12.00 hours until early evening that made no sense, where the urgency, the next day on Friday and Saturday, day off, "Kwik explained.

The former politician from the PDIP had also questioned the existence of Marsilam in KSSK meeting. Where these meetings, Marsilam can give the command to the participants of the meeting, including to Sri Mulyani and Boediono.

Sound recordings Sri Mulyani denied that the voice on the tape was not the voice of Robert Tantular, but Marsilam voice. In the meeting, Marsilam give the command that it was time for a closed meeting and not a lot, just four people. And that's what happened between the hours of 17:00 pm until 06.00 am when a decision is taken.

"Marsilam represent the president. Marsilam callings as the entrance to the special committee to summon SBY. But why the parties have said a priori SBY will not be called. To me, if you dare to lift me, I would be very independent. If the House was a spy, I would say yes, what kind of the House is it? "Says Kwik.

SBY ikut andil dalam bailout Century

Mengutip berita yang disajikan oleh Primair Online:

16 Desember 2009 | 00:01 | Fokus Berita
Kwik: Tak bisa mengelak, SBY ikut ambil keputusan bailout
Zul Sikumbang


Jakarta - Mantan Menteri Perekonomian Kwik Kian Gie menyatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut mengambil keputusan bailout Bank Century dengan memerintahkan Ketua Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program Kebijakan dan Reformasi (UKP3R) Marsilam Simandjuntak untuk hadir dalam rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) tanggal 21 November 2008.

”Yang jadi pertanyaan adalah kenapa kedudukan Marsilam, kok ikut rapat KSSK. Mengapa dia memberi komando, mengapa kok dituruti oleh Sri Mulyani dan Boediono. Itu ternyata Marsilam di sana kapasitasnya sebagai staf khusus presiden yang diperintahkan oleh presiden untuk menghadiri ikut rapat KSSK mewakili presiden. Berarti presiden ikut mengambil keputusan, SBY jangan mengelak sekarang,” ungkap Kwik kepada Primair Online, di Jakarta, Selasa (15/12).

Ia menambahkan, untuk mencari kejelasan dari semua peristiwa yang tidak masuk akal tersebut, harus juga dipertanyakan urgensi dari rapat KSSK yang dilakukan hingga pagi hari. Misalnya, kehadiran Marsilam Simandjuntak, hubungan dengan keberadaan Presiden SBY yang tengah berkunjung ke Washington.

“Rapat KSSK dilakukan mulai pukul 17.00 WIB hingga 06.00 WIB, waktu itu SBY berada di Washington. Saat rapat KSSK, waktu di Washington adalah pukul 12.15, ada hubungannya atau tidak, Boediono waktu rapat itu dihubungi presiden atau tidak. Rapat dari jam 12.00 WIB malam hingga pagi itu tidak masuk akal, urgensinya di mana, itu hari Jumat dan besoknya Sabtu, libur,” terang Kwik.

Mantan politisi dari PDIP itu mempertanyakan juga keberadaan Marsilam dalam rapat KSSK. Di mana dalam rapat tersebut, Marsilam bisa memberikan komando kepada peserta rapat termasuk kepada Sri Mulyani dan Boediono.

Rekaman suara yang dibantah Sri Mulyani bahwa suara dalam rekaman itu bukan suara Robert Tantular, melainkan suara Marsilam. Dalam rapat tersebut, Marsilam memberi komando bahwa sekarang sudah waktunya untuk rapat tertutup dan jangan banyak-banyak, cukup empat orang saja. Dan itulah yang terjadi antara jam 17.00 WIB hingga jam 06.00 WIB saat keputusan diambil.

“Marsilam mewakili presiden. Pemanggilan Marsilam sebagai pintu masuk bagi pansus untuk memanggil SBY. Tapi kenapa partai-partai apriori sudah mengatakan SBY tidak akan dipanggil. Buat saya, kalau berani mengangkat saya, saya akan sangat independen. Kalau DPR-nya mata-mata, ya saya akan bilang, ini DPR apa?” ujar Kwik.

(aka)

The Complete News Century Funds Flow and ThePrediction of Fund Recipients-Indonesia


This is the news footage of the "The Complete News Century Funds Flow and Names of The Fund Recipients".

www.primaironline.com is one of two media who dare expose the complete nama2 allegedly accepting cash flow Century Bank, which today December 1, 2009, the news portal had experienced HACK for 6 hours from 06.30 o'clock in the morning with his record in the system there 85 hackers who entered into the news portal system.

Kompas daily print and TV One this day, December 1, 2009, also cites alleged flow of funds nama2 holders of www.primaironline.com

Jakarta - Activists Democratic People's Fortress (Flag) to record a number of names of political party officials, entrepreneurs and institutions election commission and even institutions recipient survey Century Bank funds flow to total USD 1.8 trillion.

"These data are based on a network of activists from Jakarta, Bandung, Cianjur and Bogor," said Ferdi Simaun of activists in Bandung, told reporters Flag Command Post, Jakarta, Monday (30/11).

According to Ferdi, allegedly these names is the Commission received funding of Rp 200 billion, LSI Rp 50 billion, FOX Rp 200 billion, Democrats Rp 700 billion, Edhie Baskoro Yudhoyono Rp 500 billion, Hatta Radjasa Rp 10 billion, Former Commander of TNI, Djoko Suyanto Rp 10 billion, the former Presidential Spokesman Andi Malarangeng Rp 10 billion, Rizal Malarangeng Rp 10 billion, Choel Malarangeng Rp 10 billion, and Entrepreneur Hartati Murdaya Rp 100 billion.

When asked the source of these data, Ferdi said it did not want to mention the data source from which he received them.

"It's unethical if you were told that the data source. It's a secret, and we protect these resources," he said

Meanwhile, Coordinator Bonaventure Flag Mustard said data flow Century Bank funds are largely received a number of the politicians and businessmen are ready to be accountable.

"The flow of bank funds used to partly Century political interests. This is a political mafia, and it was very clear to anyone who receives only cash flow Century," he said.

Meanwhile, Member of Parliament from the Democratic Party faction denied Ruhut Sitompul Democratic Party, Team Success and Edhie Baskoro SBY (son of President SBY) receives the flow of funds Century Bank (BC).

"Liar, the data circulating INTRAC and mention a few names of successful teams and large families receive funds Democrat BC.'s Not true, let alone carry Edhie names Baskoro," said the primary Ruhut Online, Jakarta, Monday (30 / 11).

Members of the House of Representatives Commission III is also revealed, a suspicion that the son of President SBY Edhie Baskoro receive funds flow BC is also contradicted by Ruhut.

"There can be no flow of funds to Edhie Baskoro because I know who Edhie Baskoro. Like the fallen fruit, not far from the trunk. He's a child who is the father SBY law enforcement," said Ruhut.

Coordinating Minister for Political, Legal and Security (Menkopolhukam) Djoko Suyanto denied if he receives the flow of funds from Century Bank scandal.

"I'm not a treasurer, I was vice chairman. Yang received his treasurer, I argued hard yes I do not accept campaign funds because of my position vice presidential campaign team leader, no one flowing into me," said Djoko Suyanto, as confirmed in the court reporter State, Jakarta, Monday (30/11).

Furthermore, former Commander of the TNI was explicitly invited to explore allegations that campaign funds.

"There's complete report at the Commission tracked just stay there, please go there and it has audited an independent auditor appointed by the Commission. So it's very open-announced by the Election Commission," he said.

Versi Lengkap Berita Aliran Dana Century dan Nama2 Para Penerima Dana.


Inilah cuplikan berita mengenai "Versi Lengkap Berita Aliran Dana Century dan Nama2 Para Penerima Dana".

www.primaironline.com merupakan satu dari dua media yang berani memaparkan secara lengkap nama2 yang diduga menerima aliran dana Bank Century, sehingga hari ini 1 Desember 2009, portal berita tersebut sempat mengalami HACK selama 6 jam dari pukul 06.30 pagi dengan tercatat di sistem nya ada 85 hackers yang masuk ke dalam sistem portal berita tersebut.

Harian cetak Kompas dan TV One pada hari ini, 1 Desember 2009, juga mengutip dugaan nama2 pemegang aliran dana dari www.primaironline.com

Jakarta - Aktivis Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) mendata sejumlah nama pejabat partai politik, pengusaha serta lembaga komisi pemilihan umum dan bahkan lembaga survey penerima aliran dana Bank Century dengan total Rp 1,8 triliun .

"Data-data ini berdasarkan dari jaringan aktivis Jakarta, Bandung, Cianjur dan Bogor," kata Ferdi Simaun dari Aktivis Bandung kepada wartawan di Posko Bendera, Jakarta, Senin (30/11).

Menurut Ferdi, diduga nama-nama tersebut adalah KPU menerima dana Rp 200 miliar, LSI Rp 50 miliar, FOX Rp 200 miliar, Partai Demokrat Rp 700 miliar, Edhie Baskoro Yudhoyono Rp 500 miliar, Hatta Radjasa Rp 10 miliar, Mantan Panglima TNI, Djoko Suyanto Rp 10 miliar, mantan Jubir Presiden Andi Malarangeng Rp 10 miliar, Rizal Malarangeng Rp 10 miliar, Choel Malarangeng Rp 10 miliar, dan Pengusaha Hartati Murdaya Rp 100 miliar.

Ketika ditanya sumber data -data tersebut, Ferdi mengatakan pihaknya tidak ingin menyebutkan dari mana sumber data yang dia terima tersebut.

"Tidak etis kalau diberi tahu sumber data tersebut. Ini rahasia dan kami melindungi sumber tersebut," katanya

Sementara itu, Koordinator Bendera Mustar Bonaventura mengatakan data-data aliran dana Bank Century yang sebagian besar diterima sejumlah kalangan politisi dan pengusaha tersebut siap dipertanggungjawabkan.

"Aliran dana bank Century sebagian dipergunakan untuk kepentingan politik. Ini adalah mafia politik dan ini sudah sangat jelas siapa-siapa saja yang menerima aliran dana Century," katanya.

Sementara itu, Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat Ruhut Sitompul membantah kalau Partai Demokrat, Tim Sukses SBY dan Edhie Baskoro (putra Presiden SBY) menerima aliran dana Bank Century (BC).

"Bohong, adanya data PPATK yang beredar dan menyebutkan ada beberapa nama dari tim sukses dan keluarga besar Partai Demokrat menerima dana BC. tidak benar, apalagi bawa-bawa nama-nama Edhie Baskoro," kata Ruhut kepada Primair Online, Jakarta, Senin (30/11).

Anggota Komisi III DPR tersebut juga mengungkapkan, adanya dugaan bahwa putra Presiden SBY Edhie Baskoro menerima aliran dana BC juga dibantah oleh Ruhut.

"Tidak mungkin ada aliran dana kepada Edhie Baskoro karena saya tahu siapa Edhie Baskoro. Ibarat buah yang jatuh, tidak jauh dari batang. Dia anak SBY yang merupakan bapak penegak hukum," kata Ruhut.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto membantah kalau dirinya menerima aliran dana dari skandal Bank Century.

"Saya kan bukan bendahara, saya wakil ketua. Yang terima kan bendahara, saya bantah keras ya saya tidak menerima dana kampanye karena posisi saya wakil ketua tim kampanye presiden, tidak ada yang mengalir ke saya," kata Djoko Suyanto, saat dikonfirmasi wartawan di Istana Negara, Jakarta, Senin (30/11).

Lebih lanjut, Mantan Panglima TNI itu secara tegas mempersilakan untuk menelusuri tuduhan dana kampanye tersebut.

"Ada laporan lengkapnya di KPU tinggal ditelusuri saja disitu, silahkan buka di situ dan itu sudah diaudit auditor independen yang ditunjuk oleh KPU. Jadi sangat terbuka kan sudah diumumkan oleh KPU," ujar dia.