13 Alasan Sang Pacar Tidak Mau Menikah (For Women Only:)


Pernah ga punya pengalaman setelah sekian lamanya berpacaran serius, namun si dia tak kunjung datang melamar. Padahal, udah sekian banyak 'hints' yang kita beri. Dari hint yang 'jinak-jinak merpati' sampe hint 'nginjek' ala wartawan pun sudah kita lakoni. Tapi kok kayaknya ga ngefek ya?? Si dia tetap 'cool' aja tuh. So what do we suppose to do then?
Lupain aja kali yak...Well, kayaknya sih emang itu yang terbaik, tapi kan ga boong kalo kita akan penasaran banget akan sikap dia yang ber-misterius-rius ria.

Kira-kira kenapa ya dia seperti itu?? Yok, kita tebak2-tebak buah manggis:)

1. Mungkin si dia itu termasuk aliran yang pesuka sesama jenis
OMG....ga mungkin banget kali, toh selama berpacaran kayaknya dia 'normal-normal' aja, ga 'dingin' tuh...
Well, emang sih kesannya 'ridicilous' ya...tapi ga ada yang ga mungkin di dunia ini.

2. Kita-nya yang terlihat 'kebelet' menikah
Bagaimanapun saran nyokap-nyokap kita yang kayaknya kunooooo banget, ternyata masih tetap ampuh loh di jaman abad 21 ini. Termasuk saran-nya nyokap yang berbunyi,"Jadi perempuan itu sebaiknya 'jinak-jinak merpati'" atau "Jangan genit-genih toh, cowok itu umumnya suka 'mengejar' ketimbang 'dikejar' atau saran yang terkesan KETUS banget,"Cewek itu yang dilihat adalah HARGA DIRINYA"....weleh weleh weleh, kok kayaknya jadi cewek sedih banget yak, tapi ya kenyataannya emang begitu, seperti yang diakui oleh cowok-cowok kalo mereka tuh langsung 'ilfil' ngeliat cewek yang ter-obsesi minta dikawinin.

3. Dia emang perlu kita 'tindak tegas'
coba deh kita kasih dia "Surat Peringatan" dulu kali yak....Because If he is not making the moves after a few years, it is very likely that he never will. So, better to make it clear,"No Ring, No Relationship":)

4. Ga suka atau ga pengen ber-komitmen dulu
Katanya temen aku,"Kalo emang mau makan sate kambing, mengapa mesti beli kambingnya?" he..he...

5. Si dia merasa belum mapan
Cowok tuh suka mengasumsikan menikah dengan kewajiban finansial. So, kalo dirinya merasa belum yakin bisa membiayai 'anak orang', keinginan menikah sepertinya belum akan terlintas dalam benaknya.

6. Trauma akan perceraian
Apabila dia merupakan seorang yang pernah mengalami perceraian, baik langsung maupun tidak, hal ini akan sangat mempengaruhi pandangannya terhadap perkawinan.

7. Already in 'comfort zone'
Emang bener juga kata orang kalo pacaran sebaiknya jangan terlalu lama. Tiada lain dan tiada bukan yang dikhawatirkan adalah keengganan untuk meninggalkan 'kenyamanan' ini. Bayangkan aja, tanpa komitmen yang lebih jauh, seorang cowok dengan berpacaran bisa mendapatkan perhatian dari seseorang yang disayanginya atau bisa mendapatkan intimacy yang diinginkannya, tanpa harus khawatir dibebankan tanggung jawab yang seperti yang terdapat dalam perkawinan. Think about it, all the pressures of marriage without the absolute commitment? It rarely lasts.

8. Si dia belum bersedia untuk 'berbagi'
Bayangan untuk membagi semua yang dipunyai hasil jerih payahnya bekerja selama ini dengan seseorang -well kalau janda dengan dua anak seperti diriku berarti bukan hanya seseorang melainkan tiga orang he..he...-, untuk beberapa pria, hal ini tidaklah mudah.Why in the world would he want to surrender all that he has built for something that honestly isn’t all that sacred anymore?

9. Tau aja ada yang lebih baik
Bayangan akan adanya potensial kandidat seorang wanita yang lebih cantik, lebih seksi, lebih pintar, lebih baik, lebih segala-galanya dibandingkan pasangannya saat ini, membuatnya selalu ragu untuk memutuskan melangkah lebih jauh.

10. Dia pengen jadi suami, tapi ga pengen jadi seorang 'ayah'
Pikiran akan direpotkan oleh kehadiran seorang atau beberapa anak dalam kehidupan perkawinan akan membuat dirinya ketakutan dan lari mengambil langkah seribu.

11. The relationship is not really that long yet
Once, Male friend of mine said,"I had only been with this girl for two months when she told me that she thought I was, “The One!” And I just ignored her until she went away."

12. Alasan klasik seperti 'orangtua tidak setuju'atau 'sudah dijodohkan'
Beberapa pria mengatakan walaupun sangat mencintai pasangannya dan seberapa ingin mereka menikah, namun sang orangtua tidak setuju, maka mereka akan lebih memilih 'melupakan' mimpi untuk menikah.

13. Masih 'terikat' dengan seseorang, baik itu dalam pernikahan maupun hanya berpacaran dan entah itu 'istrinya, pacarnya, atau malah anaknya':)